iya betul sesuai judul, qadarullah aku berkesempatan untuk merasakan melahirkan pervaginam setelah operasi caesar. Semoga pengalamanku ini bisa membantu kamu yang sedang bingung dan penasaran tentang VBAC.
dari awal kehamilan anak bungsuku tidak ada gejala serius, makan lahap, no mual dan rewel. Kondisi di dalam perut juga menurut hasil usg selalu sehat tak ada kendala apapun.
namun perjalanan melahirkanku dimulai di usia kandungan 7 bulan ketika kontraksi palsu mulai melanda.
setelah makin parah aku pun menuju ugd bersama suami, namun sayang nya tidak bisa langsung ditangani karena riwayat caesarku. Dan ternyata setelah di check pembukaan aku sudah pembukaan 3.
akhirnya aku pun disaranakan menuju RSU, salah satu rumah sakit yang bikin aku trauma, karena nenek ku harus meninggal disana.
ketika sampai disana jam menunjukan pukul 03.00 , rasa kontraksi itu semakin sering. Namun lagi-lagi aku harus pulang karena menurut petugas IGD aku masih kuat , tidak menunjukan tanda-tanda mau melahirkan. Padahal darah dan flek sudah mulai muncul.
setelah pulang ke rumah, jelas tidak bisa tidur karena kontraksi mulai intens, dan darah mulai mengalir deras. Pukul 06.30 kami mulai menuju ke rumah sakit tersebut lagi untuk menemui spesialis fetomaternal.
namun , ternyata si bayi sudah harus di lahirkan karena air ketuban mulai habis dan harus di operasi lagi. Dijadwalkan operasi pukul 15.00
namun, sampai pukul 21.00 tidak ada tindakan apa-apa. Aku hanya diletakkan di bed IGD sambil teriak seperti orang kesetanan. Karena baru merasakan kontraksi intens seperti itu. Mau mengejan pun takut jahitan robek. Setelah saya lemas, baru dokter mengambil sample darah untuk persiapan operasi.
belum sempat di ambil sample darahnya, rasanya sudah ingin mengejan. Sudah tidak tahan lagi, dan alhamdulillah akhirnya si bayi itu lahir pukul 22.00
bayi cantik yang ada di foto itu, iya dia adalah zaline anak ku .
terima kasih zaline sudah mengizinkan mama melahirkan secara pervaginam, walaupun ini terhitung sebuah keajaiban juga buat ku.
sedih juga kalau baca berita ada bayi yang harus dipotong kepala nya dengan case yang sama seperti yang saya alami. Untuk para mama di luar sana bisa lebih prepare ya apabila mengalami hal yang sama seperti ku.
cari 2nd, 3rd option spog untuk konsultasi tentang VBAC. Jaga pola makan jugza pastinya, waktu itu sih kepikiran untuk pindah RS. Tapi dokternya sudah berpesan bahwa akan sulit cari RS apalagi setelah saya masuk RSU.
sebuah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan.