Pandemi yang belum berakhir menyebabkan masyarakat khawatir dengan kemunculan varian Covid Delta Plus. Varian ini merupakan mutasi dari virus COVID-19 varian Delta yang sebelumnya membuat kurva kasus penularan naik secara signifikan beberapa bulan lalu.
Menjadi salah satu varian yang harus diantisipasi, virus COVID-19 Delta Plus ini sebelumnya dilaporkan Kementerian Kesehatan Malaysia. COVID-19 turunan dari varian Delta ini dibawa oleh dua pelajar yang kembali dari Inggris dan terdeteksi di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 2 Oktober 2021.
Lalu apakah sebenarnya COVID-19 yang disebut sebagai varian Delta Plus dan seberapa menular varian baru ini? Simak beberapa fakta terbarunya seperti yang dilansir dari berbagai sumber berikut ini.
Artikel terkait: 8 Gejala Covid Ringan yang Perlu Diwaspadai dan Penjelasannya
Fakta Terbaru Varian Covid Delta Plus atau Varian AY.4.2
Mengutip laman Detik Health, sebutan Delta Plus bisa digunakan tetapi kurang tepat karena ada beberapa jenis turunan dari varian Delta. Ahli menyarankan untuk menyebut COVID-19 yang dikenal sebagai Delta Plus ini sebagai varian AY.4.2. Badan Keamanan Kesehatan Inggris juga telah menetapkan varian AY.4.2 sebagai varian yang sedang diselidiki (VUI).
Mantan Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama menyebut bahwa sudah ada beberapa mutasi varian Delta menurut laporan dari 42 negara. Menurutnya, varian AY.4.2 ini mengandung mutasi A222V dan Y145H. Ditambah lagi, lembaga internasional GISAID melaporkan adanya 26 ribu genom AY.4.2 yang dilaporkan dari 42 negara.
Artikel terkait: Covid Nails Tanda Infeksi Virus Corona pada Kuku, Ini Cirinya
Dilaporkan Sudah Menjangkit Malaysia dan Singapura
Virus COVID-19 varian AY.4.2 dilaporkan sudah masuk ke Singapura dan Malaysia. Varian Delta Plus ini telah terdeteksi di Singapura dan Malaysia pada bulan Oktober lalu.
Meski Singapura sudah mendapati masuknya varian AY.4.2, tetapi dilaporkan 99 persen pasien COVID-19 hanya mengalami gejala ringan saja.
Sementara itu, Malaysia melaporkan masuknya varian AY.4.2 yang menginfeksi dua pelajar yang baru pulang dari Inggris juga belum melihat peningkatan jumlah pasien yang cukup signifikan.
Artikel terkait: 4 Negara Ini Sudah Lakukan Vaksinasi COVID-19 untuk Anak di Bawah 12 Tahun
Varian Asal Inggris Ini Disebut Lebih Menular
Masyarakat banyak yang menanyakan apakah benar varian baru ini akan lebih menular daripada varian Delta. Hal ini sangat beralasan karena varian baru ini telah menimbulkan peningkatan kasus yang signifikan di Inggris pada Juli hingga Oktober 2021.
Masih mengutip laman Detik Health, Prof Tjandra menyebut, bahwa varian AY.4.2 ini menular lebih cepat hingga 10 hingga 15 persen daripada varian Delta. Menimbulkan banyak kekhawatiran bahwa adanya varian AY.4.2 bisa kembali memicu peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia yang tengah menghadapi ramalan adanya gelombang 3 setelah libur Natal dan Tahun Baru mendatang.
Pengaruh Varian Covid Delta Plus Terhadap Efikasi Vaksin
Masyarakat juga resah apakah varian AY.4.2 ini memengaruhi efikasi vaksin COVID-19 yang telah mereka dapat. Seperti diketahui, penelitian terkait keefektifan vaksin dalam membantu tubuh membuat antibodi untuk menghadapi berbagai varian baru COVID-19 masih terus berkembang hingga saat ini.
Namun, Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan bahwa vaksin Corona yang digunakan di negaranya disebut efektif melawan varian AY.4.2. Meski begitu, langkah pencegahan untuk menghentikan penularan lain tetap dilakukan seperti karantina, pengujian, dan lain-lain terutama di gerbang masuk dari mancanegara.
Antisipasi Pemerintah Indonesia
Indonesia telah melakukan langkah antisipatif menghadapi masuknya varian baru ini jelang liburan akhir tahun. Apalagi saat ini pintu kedatangan internasional sudah kembali dibuka.
Mengutip Detik, Kepala Bidan P2P Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengungkap langkah pemerintah melakukan pemeriksan whole genome sequencing (WGS) hadapi munculnya COVID-19 Delta Plus atau varian AY.4.2 di Singapura dan Malaysia.
Seleksi ketat akan diterapkan dengan kriteria kemungkinan tertinggi terpapar terutama bagi mereka yang baru saja bepergian ke luar negeri dan diketahui positif terjangkit COVID-19 meskipun sudah divaksinasi.
Itulah berita dan fakta terbaru seputar varian Covid Delta Plus yang dikabarkan sudah masuk Singapura dan Malaysia. Tetap terapkan protokol kesehatan dan upaya pencegahan Virus Corona agar penularan tidak kembali menyebar, ya, Parents. Semoga pandemi bisa segera berakhir dan kita semua senantiasa diberi kesehatan.
****
Baca juga:
Diklaim Bakal Jadi Obat COVID-19, Ini Fakta Terbaru Pil Covid Molnupiravir
Penyintas COVID-19, Ini Aturan Terbaru Vaksinasi yang Perlu Diketahui
10 Fakta Vaksin Covid Zifivax, Telah Dinyatakan Halal oleh MUI