Usia Berapa Bayi Boleh digendong Mengangkang atau Posisi M?

Selain posisi menggendong tiduran, bayi juga bisa nyaman digendong mengangkang loh Parents. Usia berapa ya bayi boleh digendong dengan posisi duduk?

Pernah Bunda menggendong bayi dan membuatnya mengangkang?

Pernah alami masa-masa di mana menggendong bayi jadi siksaan tersendiri untuk tubuh Anda? Tangan dan badan yang jadi pegal-pegal tersebut bisa jadi akibat dari tidak pasnya posisi tubuh saat menggendong bayi.

Posisi tubuh saat menggendong bayi adalah hal yang krusial bagi kesehatan orangtua yang menggendong dan anak itu sendiri. Salah posisi saat menggendong bayi dapat membuat pertumbuhan tubuh bayi terhambat.

Baca: Hyp Dysplasia (Displasia Pinggul) pada Anak – Gejala Hingga Perawatannya

Tulang bayi dan balita masih rapuh dan mudah terbentuk sesuai dengan kebiasaan menggendongnya. Sehingga, untuk hindari hal tersebut, Anda perlu belajar posisi menggendong bayi yang benar sesuai dengan saran medis, bahkan sejak ia lahir.

Hal ini pun tentu saja terkait dengan pemilihan Bunda dalam menggendong, misalnya menggendong dengan membuat si kecil mengangkang.

Posisi menggendong bayi mengangkang, bolehkah? Ini yang benar untuk menghindari Hyp Dysplasia

Posisi menggendong bayi sejak ia lahir untuk menghindari hyp dysplasia. Sumber: ergobaby.com

Sebagai tindakan pencegahan hyp dysplasia atau displasia pinggul bagi anak yang tidak mengalaminya saat dilahirkan, orang tua perlu memerhatikan posisi menggendong yang benar.

Selain membuat bayi lebih aman dan nyaman, orang yang menggendongnya juga jadi tidak kepayahan. Berikut posisi menggendong bayi yang aman agar terhindar dari displasia pinggul.

1. Posisi M

Posisi gendongan ini biasanya untuk bayi usia 0-4 bulan. Kaki bayi dalam keadaan setengah jongkok dengan lutut sedikit naik ke atas dengan posisi leher tegak yang ditopang oleh gendongan bayi.

Karena leher bayi belum mampu tegak sendiri, maka Parents harus memastikan bahwa penyangganya akan menjaga lehernya dengan aman.

2. Posisi gendongan duduk

Ini adalah posisi menggendong bayi yang paling populer, yaitu dengan mendudukkan bayi di depan tubuh. Posisi ini membuat bayi dan orangtua juga rileks.

Untuk anak usia 0-4 tahun, posisi kaki dan leher harus diperhatikan. Kaki yang tertekuk secara keliru akan rentan menimbulkan pergeseran tulang pinggul bayi dan pastinya juga tidak akan nyaman untuk si kecil.

3. Menghadap depan

Ketika bayi sudah bisa mengangkat kepalanya sendiri dengan leher tegak, maka ia siap untuk digendong menghadap depan. Matanya yang penasaran tentang banyak hal akan jadi leluasa memandang ke depan.

4. Posisi pinggang kiri

Posisi ini mirip dengan yang biasa dipraktekkan pada gendongan kain. Yaitu bayi berada di pinggang sebelah kanan atau kiri.

Dalam posisi seperti ini, kepala bayi sudah harus bisa tegak sempurna. Ia juga akan nyaman karena bisa melihat kedepan, ke belakang, dan melihat wajah penggendongnya.

Saking nyamannya, banyak bayi yang akhirnya tertidur di dalam posisi seperti ini.

5. Gendong belakang

Posisi gendong ini sangat nyaman karena membuat orang tua merasa lebih ringan saat membawa bayi. Selain itu, menggendong dalam posisi ini juga bisa dilakukan ke anak yang usianya sudah dewasa.

Anak yang sudah siap digendong dengan cara seperti ini berarti sudah memiliki tulang punggung dan otot kaki yang cukup kuat. Yang jelas, jika anak sudah dalam posisi ini, artinya orang tua sudah boleh bebas khawatir dari displasia pinggul.

 

Bagikan artikel ini agar para orang tua yang lain ikut memperhatikan posisi menggendong bayi yang benar untuk menghindari hyp dysplasia atau displasia pinggul ya, Parents..

 

 

Baca juga:

Video Tutorial Cara Bedong Bayi yang Benar Untuk Menghindari Hip Dysplasia

Gendongan memudahkan untuk mengayun dan menenangkan bayi yang sakit atau rewel, dan memudahkan Anda untuk menanggapi kebutuhan mereka dengan cepat. Klik untuk membaca lebih lanjut tentang gendongan pilihan utama kami.

 

Penulis

Syahar Banu