USG Fetomaternal, kapan ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan ini?
Inilah manfaat USG Fetomaternal dan penjelasan kapan bumil perlu melakukannya.
Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) yang berfungsi memantau kondisi janin mungkin sudah tidak asing di telinga Bunda. Dengan perkembangan teknologi di dunia medis, pemeriksaan USG pun kian berubah, mulai dari yang hitam putih dan tak bergerak (2D) sampai menjadi gambar yang utuh (3D) bahkan bergerak (4D). Saat ini para calon orangtua juga bisa melihat kondisi janin melalui USG fetomaternal.
Pertanyaannya, apa saja manfaat USG fetomaternal ini dan haruskah semua ibu hamil melakukan pemeriksaan yang satu ini?
Apa itu pemeriksaan USG fetomaternal
Fetomaternal merupakan sub-spesialis fetomaternal, merupakan salah satu cabang dari bagian kandungan dan kebidanan. Melalui pemeriksaan fetomaternal, kelainan pada janin (fetus) atau ibu (materna) bisa dideteksi sejak dini.
Pemeriksaan fetomaternal ini biasanya meliputi deteksi dini fetal abnormalities (kelainan genetik, gangguan pembentukan organ), pre-term delivery (kelahiran prematur), deteksi keguguran dan stillbirth (bayi lahir dalam keadaan meninggal) dan screening untuk mengetahui kelainan kromosom.
dr. Danny dari Alodokter menjelaskan bahwa pemeriksaan fetomaternal disarankankan untuk dilakukan pada kehamilan yang memiliki risiko tinggi seperti adanya kelainan jantung, diabetes, keguguran berulang yang tidak diketahui sebabnya, penyakit asma, paru, lupus, atau thalasemia.
“Pemeriksaan fetomaternal sebenarnya dilakukan pada kehamilan resiko tinggi, atau jika memiliki riwayat keguguran yang berulang,” tulis dr. Danny.
Artikel terkait: Berapa Kali Ibu Hamil Boleh Melakukan USG Kehamilan?
Seperti apa pemeriksaan USG fetomaternal?
Dalam pemeriksaan ini, dokter akan memeriksa tiap organ tubuh janin secara lengkap. Mulai ujung kepala sampai ujung kaki untuk mencari ada atau tidaknya kelainan. Pemeriksaan juga termasuk melihat ketebalan tulang belakang janin, aliran darah jantung, posisi rongga perut, hingga kondisi otak janin.
Meskipun begitu, perlu digaris bawahi bahwa USG tetap memiliki keterbatasan. Artinya akurasi deteksinya memang tidak menjamin 100%, namun hanya 60-70% saja.
Artikel Terkait: Jadi Momentum Ketahui Jenis Kelamin Bayi, Kapan Waktu Terbaik Lakukan USG?
Bolehkah ibu hamil tanpa kehamilan risiko tinggi melakukan usg fetomaternal?
Tak dipungkiri saat ini banyak calon orangtua yang meminta melakukan pemeriksaan fetomaternal dan melakukan USG 4D.
Meskipun Bunda tidak memiliki kehamilan yang berisiko, boleh saja melakukan USG fetomaternal. Hal ini tentu saja perlu disesuaikan dengan kemampuan finansial. Sebab biaya USG ini relatif mahal, sekitar Rp. 700.000 – 1.000.000 juta rupiah.
Umumnya pemeriksaan ini bisa dilakukan pada usia kehamilan 3 bulan (12-20 weeks)..
“Jika memang Anda ingin melakukan pemeriksaan fetomaternal, maka Anda dapat memeriksakan diri ke dokter spesialis fetomaternal dan dapat melakukan pemeriksaan fetomaternal pada usia kehamilan 3 bulan. Pemeriksaan fetomaternal dapat dilakukan pada usia kehamilan dini,” ungkap dr. Danny.
Artikel Terkait: Berapa Kali Ibu Hamil Boleh Melakukan USG Kehamilan?
Hal ini pun diutarakan dr. Azen Salim, Sp.OG-KFM dari RS. Pondok Indah, Jakarta. Ia menjelaskan pemeriksaan USG dengan teknologi terkini ini memang sering dilakukan oleh calon orangtua baru untuk mengetahui jenis kelamin dan ingin memastikan kondisi kesehatan anaknya.
Tidak bisa dipungkiri, sebagai orangtua, Parents tentu merasa khawatir dengan kondisi janinnya. Oleh karena itu, pemeriksaan fetomaternal ini setidaknya bisa memberikan ketenangan saat mengetahui kondisi kehamilan dan janin dalam kondisi sehat.
“USG ini ini memang mampu mendeteksi dini kalau adanya kelainan pada janin. Baik kelainan genetik, atau jika ada gangguan pembentukan organ tubuh. Selain itu, kemungkinan atau adanya risiko keguguran, kelahiran prematur, deteksi kelainan kromosom juga bisa segera diketahui lewat pemeriksaan fetomaternal,” tukasnya.
Artikel Terkait: Tak Pernah Cek Kehamilan, Seorang Ibu Terkejut dan Menyesal Melihat Kondisi Bayinya
Maka tidak mengherankan, jika kondisi kehamilan memang telah risiko tinggi, pemeriksaan fetomaternal sangat dianjurkan dilakukan di awal kehamilan untuk memastikan janin dalam keadaan yang sehat dan normal.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Bunda!
Baca juga:
USG 4 Dimensi, Apa Kelebihan dan Kekurangannya Dibanding 2D dan 3D?
Manfaat melakukan USG tiap trimester selama kehamilan, Bumil wajib tahu!
USG 4 Dimensi, wajibkah dilakukan ibu hamil? Ini penjelasan ahli kandungan
USG kehamilan tak selamanya akurat, ini 4 kesalahan yang kerap dilakukan dokter