“Mereka bilang uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tetapi itu bisa menyelesaikan banyak masalah!” demikian salah satu quote terkenal The Million Dollar Decision: Get Out of the Rigged Game of Investing and Add a Million to Your Net Worth.
Bagaimana pendapat Parents, apakah iya uang dapat membeli kebahagiaan? Sebuah riset menarik menjawabnya untuk Anda.
Riset Uang Dapat Membeli Kebahagiaan
Parents mungkin pernah mendengar bahwa uang tidak selamanya bisa membeli kebahagiaan. Logikanya, uang sebanyak apapun bahkan tidak akan bisa memutar waktu yang sudah berlalu. Belum lama, penelitian perihal hal ini muncul.
Mengutip laman Bloomberg, sebuah studi diadakan oleh The Wharton School University of Pennsylvania yang menunjukkan kaitan erat antara uang dengan kesejahteraan seseorang.
Penulis studi memaparkan bahwa dengan uang, seseorang memiliki pilihan tentang bagaimana mereka menjalani kehidupan. Lebih rinci, para ahli mengukur kebahagiaan dalam penelitian tersebut.
Kebahagiaan yang dimaksud mencakup kesejahteraan emosional, bagaimana perasaan mereka sehari-hari, dan seberapa puas mereka dengan jalan hidup mereka secara keseluruhan.
Dalam riset ini, peneliti melibatkan 33.391 orang yang bekerja berusia 18 hingga 65 tahun. Mereka semua diminta menggunakan aplikasi di ponsel bernama Track Your Happiness. Sesuai namanya, aplikasi ini memindai emosi seseorang dalam sehari, entah itu bahagia atau stres.
Aplikasi yang ada memaparkan peringkat dalam 2 pertanyaan besar: “Bagaimana perasaan Anda saat ini?” dan “Secara keseluruhan, seberapa puaskah Anda dengan hidup Anda?”.
Penelitian didasarkan pada pengumpulan data tujuh tahun lamanya. Peneliti senior yang merupakan mahasiswa doktoral psikologi Harvard dan mantan manajer produk perangkat lunak Matthew Killingsworth menegaskan bahwa relasi ini berkaitan walaupun periode waktu sudah berjalan lama.
Artikel terkait: Viral Ibu Bongkar Celengan Macan Berisi Uang Recehan, Berapa Jumlahnya?
Menurutnya, data menggambarkan bahwa kesejahteraan pada hidup seseorang dapat meningkat bilamana pendapatan membesar. Hal ini merujuk pada survei pada 2010 yang menunjukkan bahwa kepuasan hidup orang Amerika berjalan beriringan dengan pendapatan $75.000 per tahun pada 2010 lalu.
“Pada tingkat individu, ini menunjukkan bahwa ketika orang-orang maju dalam karir mereka dan pendapatan mereka meningkat, itu berpotensi membuat hidup mereka benar-benar lebih baik,” ujarnya.
Namun yang berbeda, studi tersebut turut melihat seberapa puas orang dalam hidup mereka secara keseluruhan.
“Ini bergantung pada kemampuan orang untuk mengingat secara akurat bagaimana perasaan mereka di berbagai momen di masa lalu dan kemudian secara akurat mengintegrasikan ingatan tersebut ke dalam satu perkiraan,” lanjut Killingsworth.
Studi lanjutan juga dilakukan untuk melihat bagaimana responden melewati momen kehidupan, serta evaluasi ketika mereka sejenak rehat dan merenungkan kehidupannya.
Hal ini mencakup fakta bahwa semasa pandemi COVID-19, pendapatan bisa jadi sangat penting untuk kebahagiaan seluruh manusia.
“Misalnya jika Anda memiliki kepastian finansial, Anda akan lebih mampu keluar dari pengangguran. Jika Anda memiliki pekerjaan bergaji tinggi, kemungkinan besar Anda akan dapat bekerja dari rumah dan mempertahankan pekerjaan Anda pada awalnya, serta memberi Anda lebih banyak hak pilihan atas hidup Anda,” sambungnya.
Masih menurut Killingsworth, pendapatan hanyalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kebahagiaan manusia dan bukan selalu yang paling penting. Penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial dan keterikatan dengan orang tersayang juga berkontribusi penting akan kebahagiaan seseorang.
Menariknya, penelitian ini juga mengajukan satu pertanyaan pada respondennya: “Menurut Anda, sejauh mana uang merupakan indikasi kesuksesan dalam hidup?”
Hasilnya sungguh menarik juga. Mereka yang menyamakan uang dan kesuksesan cenderung kurang bahagia dibandingkan mereka yang tidak memiliki pandangan yang sama. Senada dengan hal itu, penelitian juga menunjukkan ketika seseorang memiliki pekerjaan, mereka memiliki lebih banyak makna dan tujuan hidup berapa saja uang yang dihasilkan.
Artikel terkait: Bisa Merusak Rumah Tangga, Begini Cara Mencegah Sikap Boros
Hal yang Tidak Bisa Dibeli dengan Uang
Setelah melihat hasil penelitian di atas, tidak sepenuhnya salah jika uang itu penting. Uang memang tidak bisa membeli segalanya, tetapi segala hal yang ada di dunia ini membutuhkan uang bagi Anda memilikinya.
Mengutip laman powerofpositivity, ada beberapa hal yang sejatinya tak bisa digenggam bermodalkan uang.
- Cinta. Pendapat bahwa uang bisa membeli daya tarik dan kekuatan memang benar adanya. Siapa orang yang tidak ingin bersanding dengan pasangan hidup yang diberkahi banyak uang. Faktanya, uang tidak bisa membeli cinta. Sebab cinta adalah sesuatu yang intim dan seharusnya berlandaskan ketulusan dari hati paling dalam.
- Kebenaran. Tak terhitung berapa banyak uang digelontorkan di dunia ini demi kepentingan tertentu dan menggiring kepercayaan sesama manusia. Pada akhirnya, tidak peduli berapa banyak uang yang dihabiskan untuk menutupi kebenaran toh akan terungkap pada waktunya.
- Waktu. Setiap menit yang berlalu tidak akan pernah kembali. Terlepas dari semua kemajuan ilmiah dan medis, tidak ada cara praktis untuk memperpanjang usia secara signifikan. Orang yang sangat kaya memiliki banyak uang di usia yang sama dengan orang lain.
- Kedamaian. Salah satu aspek dari rasa damai adalah menerima sesuatu yang terjadi dan mengubahnya menjadi pengalaman positif. Jumlah uang yang dihabiskan demi perdamaian tidak pernah bisa mendekati apa yang akan kita definisikan sebagai “damai”. Pun kedamaian batin Anda tidak tergantung pada saldo rekening yang kita miliki.
- Bakat. Karunia dan kemampuan yang Anda miliki dalam pikiran dan tubuh sangat berharga. Meskipun uang dapat membantu mengembangkan bakat, ia tidak akan pernah bisa membeli bakat atau keterampilan.
Bagaimana menurut Parents, benarkah uang dapat membeli kebahagiaan?
Baca juga:
Bincang Keuangan Keluarga, Annisa Steviani: "Kuncinya Terbuka dan Berani Bilang Tidak"
Ingin Pinjam Uang ke Bank tapi Tak Punya Jaminan? Bisa! Ini Syarat dan Ketentuannya
6 Cara Nabung Rp10 Juta hingga Rp20 Juta Setahun untuk Dana Masa Depan