Merinding! Video detik-detik tsunami Banten yang menyapu personel Band Senventeen

Inilah video singkat yang memperlihatkan detik-detik terakhir panggung Band Seventeen tersapu ombak besar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tepat di Hari Ibu 2018, 22 Desember, tsunami banten terjadi. Akibatnya, ada puluhan orang yang menjadi korban meninggal dan ratusan luka-luka. Di antaranya adalah anggota band Seventeen, dan inilah video singkat yang memperlihatkan peristiwa memilukan tersebut.

Setelah bencana tsunami Banten terjadi kemarin malam, hari ini tersebar video singkat. Video memperlihatkan detik-detik menjelang tsunami Banten yang menyapu anggota Band Seventen yang tengah manggung.

Saat tsunami Banten terjadi, band yang digawangi oleh Bani (bass), Yudhi (gitar), Herman (gitar), Andi (drum), dan Ifan (vokal) sedang manggung. Band ini sedang tampil di acara Employee Gathering PLN UIT JBB, di Tanjung Lesung, Banten.

Keluarga besar band Seventeen yang menjadi korban kini tengah merasakan duka mendalam. Pasalnya, salah satu personelnya, Bani, sang bassist dtemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Juga dengan road managernya, Oki Wijaya. Sampai saat ini, pun masih ada beberapa personel, kru bahkan istri sang vokalis, Ifan, yang masih belum ditemukan.

Dalam video singkat yang banyak beredar di sosial media, terlihat bahwa sebelum peristiwa terjadi memang sama sekali tidak ada tanda-tanda tsunami Banten akan menghantam.

Para penonton pun terlihat masih menikmati lantunan lagu yang dibawakan oleh Band yang telah menelurkan beberapa album ini.

Saat band Seventeen tengah membawakan lagu dan menyapa para penonton, tiba-tiba ombak dari arah belakang menghantam panggung hingga membuat panggung langsung roboh.

Tak ayal, personel band Seventeen dan beberapa kru pun akhirnya ikut tersapu oleh ombak. Tak terkecuali para peserta employee gathering yang sedang menyaksikan konser.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dikutip dari laman Detik News, sebelum terjadi tsunami, BMKG telah mencatat adanya gelombang air laut pada Sabtu (22/12) pukul 09.00 WIB. Kemudian pukul 21.03 WIB BMKG berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Geologi pukul 21.27 ada kenaikan muka air pantai.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono juga mengatakan, tim kami kembali ke darat dan akhirnya masih di tanggal 22 Desember pukul 21.03 WIB, Badan Geoglogi mengumumkan terjadi erupsi lagi anak Gunung Krakatau.

Kemudian 21.27 WIB Tidegauge badan informasi geospasial yang terekam BMKG menunjukkan adanya tiba-tiba ada kenaikan muka air pantai."

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hingga tulisan ini dibuat, korban bencana di Tanjung Lesung pada pukul 7 pagi (23 Desember 2018) sudah tercatat 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka. Dan, sekitar 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat.

Tak hanya di Banten, bencana ini juga terjadi di daerah lainnya seperti Lampung Selatan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kami, segenap keluarga besar theAsianparent Indonesia, ikut berduka dengan adanya musibah tsunami Banten ini. 

 

Baca juga :

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

id.theasianparent.com/band-seventeen