Bayi hilang di Tragedi Nice
Tragedi Nice di Prancis pada Kamis malam (14/7) membawa kepedihan bagi semua orang. Sebuah truk dengan sengaja menabrak kerumunan orang yang sedang memperingati “Bastille Day”.
Di sela-sela kepanikan tersebut, seorang bayi 8 bulan terpisah dari ibunya. Bayi itu sedang berada di dalam stroller, namun karena begitu banyak massa yang berlari, stroller itu terpisah dari ibunya.
Tiava Banner, tante si bayi, memposting foto bayi malang itu di akun Facebooknya. Ia meminta agar siapapun yang menemukan bayi itu dapat menghubunginya, agar si bayi dapat kembali kepada orangtuanya.
Postingan Tiava Banner tersebut di share oleh pengguna Facebook lainnya sebanyak 22000 kali.
Berkat postingan tersebut, Joy Ruez, penemu Si Bayi, menghubungi Tiava Banner. Akhirnya bayi hilang tersebut dapat kembali berkumpul bersama orang tuanya berkat Facebook.
Selain Banner, banyak orang lain yang kehilangan sanak keluarganya di Tragedi Nice memposting foto dan pengumuman di Facebook dan Twitter.
Parents, kadang kala media sosial membawa bencana, seperti bocah yang kehilangan jari akibat ayahnya sibuk bersosmed, tetapi bila dimanfaatkan dengan baik, media sosial dapat membantu kita.
Masih ingatkah Anda dengan tragedi di kota Nice, Prancis yang menewaskan puluhan orang? Tentu kejadian itu menyisakan luka dan trauma bagi masyarakat sekitarnya. Lalu apa jadinya para keluarga yang kehilangan anggota keluarganya akibat kesengajaan truk yang ditabrakkan tersebut? Tidak hanya itu, malangnya terdapat bayi yang terpisah dari orang tuanya saat kejadian naas tersebut. Keluarganya kebingungan karena sangat banyak orang saat tragedi Nice itu terjadi.
Tragedi yang Menewaskan Puluhan Orang Di Nice Selatan
Pada 14 Juli 2016 waktu setempat, sebuah truk menabrakkan diri ke kerumunan orang saat perayaan Bastille Day. Bastille day merupakan perayaan kembang api yang dilakukan di salah satu tempat wisata yang menjadi ikon Prancis, yaitu Promenade des Anglais. Sekitar 73 orang meninggal dunia dan 100 orang mengalami luka luka. Masyarakat Nice Selatan yang baru saja merayakan pesta kembang api tertabrak truk, lalu mereka terbaring penuh luka di jalanan.
Salah satu saksi mengatakan, saat truk itu menabrakkan diri ke kerumunan orang, semua orang berlarian dan teriak teriak ketakuran. Keadaan menjadi sangat carut marut karena orang orang berlarian menyelamatkan diri. Supir truk ini seperti tanpa rasa berdosa dengan dugaan telah melakukan tindakan ini dengan sengaja, sehingga ia pun ditembah mati oleh aparat setempat.
Beberapa orang mengatakan, supir truk, Mohamed Lahouaiej Bouhlel telah berlatih 2 hari sebelum kejadian. Ia menyewa sebuah truk pendingin makanan dengan bobot 19 ton itu pada 11 Juli 2016. Melalui rekaman CCTV yang ada, terekam bahwa dirinya melintasi jalan di sekitar Promaenade des Anglais pada tanggal 13 Juli 2016. Tepat sehari sebelum tragedi di Nice selatan itu terjadi. Apakah ini tragedi yang telah direncanakannya? Tidak ada yang tahu kebenaran tersebut.
Peristiwa yang merusak kemeriahan momen perayaan yang sangat meriah itu belum diketahui motifnya dengan pasti. Tidak ada yang tahu, supir truk itu berniat melakukan apa pada malam tersebut. Ia telah menabrakkan sebuah kendaraan besar ke sebuah kerumunan yang baru saja bersuka cita. Pusat kota Nice mendadak mencekam diselimuti penuh duka cita karena banyak korban yang tumbang akibat tindakannya yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Seorang Bayi Terpisah dari Ibunya
Tidak hanya memakan korban jiwa, peristiwa ini memisahkan seorang bayi berusia 8 bulan dari genggaman ibunya. Melalui akun facebook Tiava Banner yang merupakan tante dari bayi tersebut diketahui bahwa seorang bayi dalam stroller terpisah dari ibunya. Keluarganya tentu panik dengan hal tersebut. Bayi yang dicintainya harus hilang entah kemana. Usaha untuk mencarinya pun sulit dilakukan karena sangat banyak orang di kawasan Promaenade des Anglais tersebut.
Tiava Banner pun menuliskan bahwa bayi tersebut hilang dan meminta seseorang yang menemukannya untuk menghubunginya. Postingan tersebut telah dibagikan pengguna Facebook sebanyak 22000 kali. Kemudian seseorang bernama Joy Ruez menghubungi Tiava dan mengaku telah menemukan bayi malang yang menjadi korban dari sebuah kejadian naas, tragedi Nice ini. Akhirnya sang bayi dapat berkumpul bersama keluarganya berkat bantuan app Facebook.
Itulah hal positif dari penggunaan sosial media yang dapat mempertemukan bayi dengan keluarganya dari kejadian naas di kota Nice, Prancis. Tidak ada yang menyangka peristiwa tersebut akan menimpa setelah adanya perayaan yang penuh suka cita. Semua orang terkejut dan berlarian menyelamatkan diri dari serangan truk tronton di jalanan Nice Selatan. Kejadan yang menewaskan 73 orang tersebut dapat dijadikan sebuah pelajaran bahwa harus berhati hati di setiap tempat.