Tradisi Culik Pengantin di Kyrgyztan, Perempuan Diculik dan Dipaksa Menikah

Dilakukan turun temurun, 4 negara ini punya tradisi culik calon pengantin. Baca selengkapnya di sini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di belahan bumi lain ada tradisi culik calon pengantin yang disebut juga “bride kidnapping”. Tradisi ini masih terus berlangsung turun temurun dan menjadi perhatian masyarakat dunia.

Kyrgyztan jadi salah satu negara yang terkenal dengan tradisi satu ini, tak hanya negara itu saja rupanya ada tiga negara lainnya yang menerapkan budaya tersebut. Seperti apa “bride kidnapping” ini? Yuk, simak artikelnya berikut ini.

Sejarah Tradisi Bride Kidnapping atau Culik Calon Pengantin

Tradisi menculik pengantin ini dikenal dengan nama Kyz Ala Kachuu atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai “mengambil perempuan muda dan melarikan diri”. Sebuah cara seorang lelaki muda menculik perempuan secara non-konsensual.

Melansir dari Wikipedia, praktik itu sempat berhenti selama periode Soviet, tapi setelah runtuhnya Uni Soviet, Ala Kachuu kembali muncul. Ada yang menyebut jika ini adalah awal mula praktik kawin lari, bukan penculikan.

 

Sumber: rferl.org

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat menculik perempuan tersebut, para lelaki biasa memaksa mereka atau merayu dan sering kali ditemani juga oleh teman-teman pria lainnya.

Lalu, korban dibawa ke rumahnya dan dikurung dalam ruangan sampai keluarga perempuan datang dan meminta ia mengenakan syal pengantin perempuan sebagai tanda persetujuan. Terkadang, bila sang perempuan menolak, ia akan tetap dipaksa pihak keluarganya.

Sumber: Borgen Projector

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dilansir dari National Geographic, salah satu faktor yang menyebabkan budaya ini berkembang adalah karena runtuhnya kepemimpinan Uni Soviet di Kyrgyztan pada 1990-an. Krisis ekonomi membuat para pria muda menganggur dan sulit memenuhi mahar untuk menikahi perempuan.

Oleh karena itu, segerombolan pria memutuskan untuk menculik secara paksa agar mau menikah dengan mereka.

Bride Kidnapping Dianggap Sebagai Praktik Kekerasan

Kyrgyztan jadi pusatnya budaya “bride kidnapping”, mengutip dari Okezone di pedesaan pun terdapat lebih dari 60 persen penduduk negaranya menunjukkan 1 dari 3 pernikahan diawali dengan penculikan.

Penculikan biasanya terjadi di tempat umum secara kasar. Sekelompok pria menargetkan perempuan muda pilihannya, lalu diculik dan dibawa paksa dengan kendaraan. Ada perempuan yang bisa selamat karena diselamatkan ayah atau kerabat laki-lakinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Probashir Diganta

Namun, keluarga korban sering kali menyetujui karena takut stigma buruk bahkan tidak mau menerima lagi anak perempuan mereka. Praktik ini telah ditetapkan ilegal sejak 1994, tapi masih berlanjut terutama di daerah pedesaan.

Tak semua menganggapnya buruk, pula yang menganggap penculikan ini adalah suatu kehormatan karena menunjukkan bahwa sang perempuan layak dijadikan seorang istri.

Artikel terkait: 5 Tradisi Pernikahan Pengantin Arab, Mewah dan Kental Akan Kekeluargaan

Pihak Keluarga Turut Mendukung Praktik Ini

Tak hanya laki-laki saja yang melakukannya, tak jarang juga para tetua perempuan dari pihak laki-laki menjalankan praktik ini untuk anak atau cucu mereka. Mereka juga memaksa perempuan untuk memakai syal putih tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: The Solutions Journal

Di tahun 2000-an praktik ini berhasil dibongkar pada aktivis dan peneliti, kemudian 2013 pihak berwenang Kyrgyztan melarang tradisi ini karena bisa menyebabkan perkosaan dalam pernikahan, KDRT, dan trauma psikologis pada perempuan.

Negara Lain yang Terapkan Tradisi Serupa

Selain Kyrgyztan, ternyata tradisi penculikan ini juga diterapkan di tiga negara Asia Tengah dan Afrika lainnya. Di mana sajakah?

  • Kazakhstan

Kazakhstan menamai praktik ini Alyp Qashu yang terbagi menjadi non-konsensual dan konsensual. Kelisimsiz alyp qashu yakni menculik lalu kabur tanpa adanya persetujuan dan kesissimmen alyp qashu yaitu mengambil dan lari dengan persetujuan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: pexels

  • Ethiopia

Penculikan pengantin juga terjadi di beberapa wilayah di Ethiopia. Seorang laki-laki bekerja sama dengan kawannya untuk menculik seorang gadis, biasanya mereka mengendarai kuda agar lebih memudahkan pelarian.

  • Kenya

Pernikahan paksa menjadi hal menakutkan bagi gadis-gadis muda di Kenya. Perkawinan dengan cara menculik ini masih menjadi adat bagi kelompok etnis Kisii di sana. Perempuan yang diculik bahkan akan dihamili oleh mereka sehingga mau tidak mau harus menikahi si penculik.

Praktiknya paling umum terjadi di akhir abad ke-19, tapi sampai tahun 1960-an tradisi ini masih kadang dilakukan.

***

Setiap negara memang punya tradisi berbeda sebagai identitas negara tersebut, akan tetapi praktik seperti ini justru malah mengancam kebebasan dan keselamatan kaum perempuan. Semoga saja tradisi ini bisa cepat diberantas, ya.

Bagaimana pendapat Parents dengan tradisi ini?

Baca juga:

9 Tradisi pernikahan aneh di berbagai belahan dunia yang masih dipraktekkan

5 Ritual atau Tradisi Kehamilan di Berbagai Daerah Indonesia

Penulis

Alya