Sikap afirmatif, sikap parenting yang tak kalah penting
Anakku, Timothy (2 tahun), mungkin sama dengan anak-anak Anda yang sangat energik saat berusia balita. Ia seringkali sakit karena jatuh saat meloncat-loncat ataupun terbentur ketika ingin bermain petak umpet di kolong meja. Sama dengan anak Anda, bocah lincah seusia mereka seringkali menangis setelah jatuh atau terbentur.
Saya punya tips parenting jitu untuk menghentikan tangisan dan rasa sakit mereka. Saat mereka terjatuh atau terbentur, segera peluk mereka, lalu berilah kecupan pada tempat yang sakit, sambil mengatakan, “Mama cium ya, adik sekarang sudah tidak sakit lagi kan? Kamu anak yang kuat, pasti tidak nangis lagi karena sudah tidak sakit lagi.”
Coba deh, Anda akan takjub dengan hasilnya. Ia akan berhenti menangis, dan mungkin setiap kali ia jatuh lagi, ia akan menghampiri Anda meminta ‘diobati’ dengan ciuman ajaib tersebut.
Itulah salah satu contoh sikap afirmatif, yang berdampak sangat besar pada anak-anak kita.
Gaya parenting kita membentuk kepribadian anak
Bukanlah suatu rahasia lagi bahwa gaya parenting kita sangat berpengaruh pada kepribadian anak. Lingkungan yang positif, terutama di dalam keluarga, sangat berpengaruh pada masa depan anak.
Sebuah eksperimen pernah dilakukan oleh psikolog John Watson pada tahun 1920. Eksperimen ini tentunya tidak baik, karena dilakukan terhadap manusia, terlebih lagi pada anak kecil.
Watson membuat seorang anak takut pada tikus. Dia berulang kali membuat suara keras dan menakutkan ketika tikus diperlihatkan kepada anak tersebut. Akhirnya, anak itu menangis setiap kali melihat tikus. Itulah dampak besar dari sikap dan tindakan kita kepada anak-anak.
Watson bahkan mengklaim bahwa ia bisa menanamkan karakteristik setiap anak, termasuk sikap baik ataupun buruk.
Jadi bila kita sering mengatakan ia adalah anak cerdas, pemberani, dan anak baik, ia akan merasa dirinya seperti itu. Ucapan-ucapan positif yang kita ungkapkan, akan meningkatkan rasa percaya dirinya. Ia pun akan memandang dirinya dengan cara yang positif.
Otak balita yang sedang berkembang pesat menyerap semua stimuli yang ia dapatkan dari lingkungan sekitarnya. Bila kita mendukungnya, menghargai, dan memberi pujian atas usahanya, ia akan menjadi pribadi yang menghargai dan menghormati orang lain.
Sikap afirmatif yang positif dari kita, akan menyerap ke alam bawah sadar meraka. Suatu hari bila mereka menghadapi masalah yang sama, mereka akan lebih berani dan bersikap lebih baik daripada sebelumnya.
Banyak penelitian pada orang dewasa yang membuktikan bahwa sikap positif akan mebawa pada kehidupan yang lebih baik.
Ketika seseorang merasa gembira, hormon endorfin dihasilkan oleh tubuh dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Sebaliknya, berpikir negatif tentang diri serta stres akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh seseorang.
Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat.
Baca juga artikel menarik lainnya:
Berusaha Menghindari Kata “Jangan” pada Anak
10 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Orangtua