Mendidik anak remaja agaknya memberi tantangan tersendiri bagi orang tua – terlebih lagi remaja perempuan. Parents harus memastikan bahwa mereka bisa mengekspresikan emosi dan pemikirannya tanpa merasa dihakimi ataupun diremehkan. Jadi, simak tips mendidik remaja perempuan berikut ini yuk agar kelak mereka tumbuh jadi wanita dewasa yang utuh!
10 Tips Mendidik Remaja Perempuan
Menanamkan Nilai-nilai Agama dan Moral
Membantu mereka mengembangkan potensinya memang sudah jadi tugas orang tua, namun membekali norma agama dan nilai-nilai moral yang baik adalah poin pertama yang harus diajarkan.
Hal ini akan menumbuhkan kesadaran dalam diri mereka untuk tahu mana yang benar sekaligus paham batasan-batasan yang harus dipatuhi.
Alangkah baiknya kalau Parents mencontohkannya lewat perbuatan dan sikap yang nyata. Bukan dengan cara yang menggurui karena bisa saja mereka menganggap nasehat Anda hanyalah omong kosong.
Artikel Terkait: Kompak! 9 Pasangan Artis Ini Belajar Memperdalam Agama Bersama
Menunjukkan Kasih Sayang dan Empati
Setiap orang tua pasti menyayangi anak-anaknya, hanya saja tidak semua mampu mengekspresikan dengan tepat. Sebagai orang tua, jangan gengsi dan ragu untuk memeluk, mencium, dan membuka dialog akrab dengan anak Anda.
Anak remaja mungkin merasa malu untuk memulainya. Untuk itu jangan ragu mengawalinya. Dengan begitu mereka paham bahwa orang tuanya menyayangi dirinya dan mereka bisa menceritakan apapun pada Parents tanpa merasa dihakimi.
Ajarkan Bagaimana Caranya Bersikap
Tak ada seorangpun yang boleh meremehkan wanita. Untuk itu ajarkan anak Anda bagaimana caranya bersikap. Jangan merasa mereka masih ‘terlalu kecil’ untuk belajar.
Pasalnya semakin dini Anda mengajarkannya, semakin banyak nilai-nilai baik yang bisa Parents tanamkan. Semakin cepat pula Anda bisa ‘menghentikan’ hal-hal yang tidak diinginkan.
Tak perlu khawatir menanamkan ketegasan di dalam dirinya. Anak perempuan berhak mengekspresikan kebutuhannya dan mengatakan tidak pada perilaku buruk terhadapnya.
Beri Mereka Kesempatan Membuat Keputusan Sendiri
Saat beranjak remaja, beri mereka kesempatan untuk membuat keputusan sendiri. Tanyakan apakah mereka setuju didaftarkan les piano? Barangkali mereka ingin berlatih taekwondo.
Untuk itu dorong mereka untuk membuat keputusan untuk dirinya sendiri. Tugas Parents adalah mengawal mereka dalam prosesnya dan beri dukungan selama keputusan itu tidak ‘melenceng’ dari norma-norma yang semestinya. Hal ini bisa menanamkan sifat percaya diri dalam dirinya.
Artikel Terkait: 8 Fakta Old Enough, Sajikan Kemandirian Anak di Jepang
Bantu Mereka Hadapi Kegagalan
Kegagalan adalah hal lumrah yang dihadapi setiap orang, termasuk remaja. Namun karena emosinya belum matang, kegagalan bisa membuat mereka merasa sangat terpuruk.
Tugas Anda sebagai orang tua adalah membantu mereka untuk menerima dan bangkit kembali pasca mendapati kegagalan. Yakinkan mereka bahwa kegagalan bisa mengajarkan mereka sesuatu dan menjadikannya pribadi yang lebih kuat dan punya karakter.
Anda juga tidak perlu bersikap over protective saat mengetahui anak Anda gagal. Sebab ini adalah waktu yang tepat bagi anak-anak Anda untuk belajar bangkit setelah mengalami kegagalan.
Ajarkan Mereka Menyelesaikan Masalahnya Sendiri
Parents harus paham bahwa Anda tidak selamanya bisa bersama dan mendampingi mereka. Oleh karena itu, ketimbang menyingkirkan segala masalah, bantu mereka agar bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Jangan biarkan anak perempuan Anda terus bergantung saat dilanda masalah. Cobalah diskusikan bagaimana cara menyelesaikannya, tapi biarkan anak Anda yang membuat keputusan akhirnya.
Dengan begitu mereka akan belajar untuk bertanggung jawab atas dirinya.
Buat Kesepakatan dengan Mereka
Anak remaja kadang kali bersikap rebel. Untuk itu buatlah kesepakatan soal aturan-aturan penting dengan mereka. Seperti jam malam, jumlah uang saku, hal yang tak boleh dilakukan di luar rumah, dan lain sebagainya.
Saat membuat kesepakatan, libatkan anak perempuan Anda salam diskusi agar tidak merasa dipaksa dalam mentaati. Dan beri mereka pengertian kenapa aturan itu perlu diberlakukan.
Ajari Mereka Cara Mengelola Stres
Ada berbagai sumber stres bagi remaja, mulai dari urusan sekolah, keluarga, teman, dan lain-lain.
Jika Parents melatih bagaimana mengelola stres dengan sehat, kelak mereka akan tumbuh jadi pribadi yang risilien alias tahan banting. Ini juga bisa menghindarkan anak Anda dari depresi lho, Parents.
Salah satu caranya bisa dengan mengajak mereka menyalurkan hobi. Misalnya berenang di hari Minggu setelah lelah dengan aktivitas sekolah seminggu kemarin.
Mengajarkan Life Skill
Parents tentu berharap bahwa putri kecil Anda kelak tumbuh menjadi anak mandiri, bukan? Itu sebabnya Anda perlu mengajarkan life skill pada mereka.
Misalnya cara merawat diri, mengelola uang, membantu pekerjaan rumah, hingga hal-hal yang terkesan maskulin sekalipun.
Tidak ada salahnya kok mengajarkan ‘pekerjaan laki-laki’ pada putri Anda, seperti mencuci mobil atau memompa ban contohnya. Sama seperti mengajari anak laki-laki Anda untuk memasak.
Prinsipnya, tujuan mengajarkan life skill pada anak adalah membekali mereka agar kelak bisa tetap hidup dengan baik dan bertanggung jawab pada dirinya sendiri saat sudah dewasa.
Artikel Terkait: 12 Sosok Pahlawan Wanita dan Kisah Perjuangannya, Teladan bagi Generasi Muda
Jelaskan Mengenai Pubertas dan Berikan Edukasi Seks
Menginjak usia remaja, putri Anda akan mengalami menstruasi. Meski ini hal yang normal, saat pertama kali mengalaminya mereka mungkin akan kebingungan. Di situlah peran Anda, khususnya ibu, untuk membantu mereka.
Selain itu, ini juga jadi momen tepat untuk memberikan edukasi seks pada anak Anda. Bahwasanya seorang wanita harus bisa menjaga dirinya.
Meski sama-sama rugi, jika terjebak dalam seks bebas dan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, anak perempuanlah yang lebih merasakan imbasnya.
Misalnya kehamilan dan persalinan dini yang bisa menghambat pendidikannya. Jangan anggap hal ini tabu untuk dibicarakan ya, Parents!
Tentu masih banyak hal lain yang perlu Anda perhatikan sebagai tips mendidik remaja perempuan. Semoga tips-tips di atas bisa membantu Anda ya, Parents!
***
Baca Juga:
10 Cara Mendidik Anak Keras Kepala, Mulai dengan Mendengarkan Si Kecil
6 Cara Mendidik Anak Remaja, Butuh Disiplin dan Keluwesan
5 Kesalahan Mendidik Anak Perempuan tentang Laki-Laki, Jangan Lakukan Parents!