Bagi sebagian orang menyelesaikan masalah sendirian atau kekeluargaan bukanlah jalan terbaik yang ditempuh. Oleh sebab itu, banyak orang akhirnya membayar pengacara untuk memenangkan kasus atau menyelesaikan permasalahan yang dialami. Berikut adalah tips memilih pengacara yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Pengacara merupakan seseorang yang lebih paham terkait hukum di Indonesia sehingga diharapkan dapat merampungkan permasalahan yang menimpa kliennya. Karena inilah saat kita berurusan dengan hukum seperti gugatan perdata, mengurus perceraian, warisan maupun soal hak asuh anak, kita butuh bantuan pengacara.
Tak jarang, profesi pengacara kerap disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab sehingga banyak orang tertipu hingga ratusan juta dengan iming-iming penyelesaian atau kemenangan perkara.
Nyatanya klien tersebut malah dinyatakan bersalah dan permasalahan pun tak bisa dituntaskan. Nah, agar hal tersebut tak terjadi, berikut ini sejumlah tips memilih pengacara yang tepat.
Artikel Terkait: Seru, Ini 5 Rekomendasi Drama Korea Mengenai Kehidupan Pengacara
Tips Memilih Pengacara
1. Pilih Pengacara yang Berpengalaman
Sama halnya ketika ingin menggunakan jasa, pastilah kita memilih pengacara yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya. Oleh sebab itu, penting untuk Anda mencari tahu melalui Google atau review klien lainnya terkait track record calon pengacara yang hendak dipilih.
Atau, Parents bisa meminta penjelasan dari pengacara yang bersangkutan untuk menceritakan pengalamannya dalam menyelesaikan sebuah perkara.
2. Cari Pengacara yang Ahli dan Sesuai dengan Permasalahan
Tips memilih pengacara yang kedua ialah mencari yang sesuai dan ahli di bidang permasalahan yang sedang Parents hadapi.
Hal ini penting untuk mengurangi risiko kekalahan dalam persidangan. Selain itu, pastinya pengacara yang ahli atau berpengalaman dalam permasalahan yang sedang Anda hadapi akan lebih solutif apabila menghadapi tantangan atau rintangan selama persidangan.
Untuk mengetahui apakah pengacara yang dipilih memiliki kemampuan atau minimal pengalaman di bidang permasalahan yang dihadapi, sebaiknya tanyakan lebih lanjut terkait hal itu kepada yang bersangkutan.
3. Utamakan Kualitas, Tips penting dalam Memilih Pengacara
Tak hanya memilih barang belanjaan saja yang harus mengutamakan kualitas daripada kuantitas, memilih pengacara juga sebaiknya mengedepankan kualitas di pengacara.
Jangan sampai Parents hanya tergiur dengan biaya pengacara yang lebih murah tapi tak mempertimbangkan pengalaman dan kualitas si pengacara itu sendiri.
Akan lebih bijak jika Anda mengeluarkan sedikit lebih banyak uang namun mendapatkan pengacara yang berkualitas serta berpengalaman di bidangnya. Dengan begitu, Parents akan lebih tenang dan fokus dalam penyelesaian masalah ketimbang memikirkan risiko kekalahan hanya karena salah pilih pengacara.
Artikel Terkait: Jarang Tampil di Layar Kaca, 8 Artis Ini Fokus Tekuni Karier Pengacara
4. Pilih Pengacara yang Berlisensi atau Bersertifikat
Selanjutnya pilih pengacara yang berlisensi resmi dari PERADI (Perhimpunan advokat Indonesia) dibentuk Tanggal 21 Desember 2004 atau lisensi pengacara oleh KAI (Kongres advokat/Indonesia) dibentuk Tanggal 30 Mei 2008.
Tanpa adanya lisensi tersebut, maka kompetensi si calon pengacara bisa diragukan. Karena banyak praktik-praktik oknum pengacara gadungan yang tak berlisensi sehingga perlu berhati-hati.
5. Gaya Komunikasi salah satu tips memilih pengacara
Masing-masing pengacara atau advokat memiliki gayanya sendiri-sendiri dalam menyelesaikan sebuah perkara. Melansir dari Treadslaw, hal ini juga jadi pengaruh dalam caranya menyelesaikan masalah atau suatu perkara.
Oleh karena itu, sebaiknya pilihlah pengacara yang sesuai dengan gaya berdiskusi Parents sehingga muncul kemistri dan kesinambungan selama menyelesaikan kasus yang sedang dihadapi.
6. Pelayanan
Tak kalah penting, pilih pengacara yang mudah dihubungi dan memiliki komunikasi baik dengan para kliennya. Pastinya, tak sedikit pengacaranya yang sibuk mengurusi banyak kasus sekaligus sehingga mengabaikan pesan atau komunikasi dengan kliennya.
Padahal hal ini penting untuk mengikuti perkembangan kasus yang sedang dijalani atau tahapan yang sedang dilakukan si pengacara dalam menyelesaikan kasus kliennya.
Jangan sampai Anda salah pilih pengacara yang malah menghambat komunikasi Anda dengannya sehingga menimbulkan kekhawatiran.
Artikel Terkait: Dijuluki Pengacara 30 Miliar, Ini Sumber Kekayaan Hotman Paris
7. Hindari Pengacara Penyuap
Hal penting lainnya yang harus dipertimbangkan ialah hindari pengacara yang menyarankan Anda untuk menyuap sejumlah oknum penegak hukum agar kasus yang ditangani dapat terselesaikan dengan cara curang.
Sebab, pengacara profesional tak akan melakukan hal yang merugikan kliennya. Apalagi jika si pengacara meminta sejumlah uang dalam jumlah yang besar.
Lebih lagi pengacara tersebut tak pernah menjelaskan langkah hukum yang akan ditempuh atau upaya secara legal dan sah yang hendak dilakukannya.
Nah, itulah tujuh tips memilih pengacara yang baik dan tepat agar perkara yang sedang dialami dapat diselesaikan dengan baik. Perlu diingat bahwa pengacara yang profesional akan menjelaskan duduk perkara secara hukum dan terperinci.
Ia juga akan memberikan nasihat sesuai dengan hukum yang berlaku, memberikan penjelasan yang dibutuhkan, hingga langka-langkah hukum yang akan ditempuh bukan hanya yang membicarakan bayaran atau suap serta iming-iming kemenangan saja.
Semoga tips memilih pengacara ini bermanfaat untuk Anda!
Baca Juga:
Pengacara Perceraian Punya Peran Krusial, Bisakah Urus Cerai Tanpa Bantuannya?
7 Potret Artis Anak Pengacara, Velove Vexia hingga Salmafina Sunan