Di Indonesia, mahasiswa yang merasa salah memilih jurusan di universitas bisa dibilang cukup banyak. Data dari WEduShare menunjukkan, ada 87 persen mahasiswa di Indonesia mengaku salah mengambil jurusan. Lalu, bagaimana tips memilih jurusan kuliah agar anak tidak merasa salah jurusan?
Dalam memilih jurusan kuliah, sebenarnya peran orang tua sangat diperlukan. Namun, perlu dicatat bahwa peran orang tua bukan untuk mendikte anak dalam memilih jurusan. Orang tua hanya memiliki tugas untuk membimbing anak agar memilih jurusan yang sesuai dengan keinginannya.
Dalam acara pameran pendidikan bertajuk EDUFest 2022 yang diselenggarakan oleh Sampoerna Academy, Saskhya Aulia Prima, M.Psi., psikolog dari Tiga Generasi pun memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan Parents untuk membimbing anak memilih jurusan kuliah.
Artikel terkait: 7 Jurusan Kuliah Termahal di Indonesia, Perlu Biaya Puluhan Hingga Ratusan Juta!
1. Ketahui minat anak dan lakukan riset
Pertama, ia menjelaskan bahwa Parents harus mengetahui minat yang dimiliki anak. Selain itu, ia juga mengimbau Parents untuk melakukan riset mengenai perkembangan jurusan kuliah dan dunia kerja. Hal ini perlu dilakukan karena adanya perbedaan kebutuhan zaman.
“Kalau dari perspektif perkembangan anak, terutama di remaja, mungkin kita bisa dimulai dari apa sih yang mereka suka banget lakukan gitu dan juga kita belajar untuk catch up dunia ini perkembangannya bagaimana kaarena akan banyak pekerjaan dan profesi yang mungkin berbeda dengan zaman kita dulu, apalagi ke depannya bisa jadi ada profesi atau pekerjaan, bahkan jurusan yang baru ada,” jelas Saskhya pada Jumat (11/2) lalu.
2. Tak ada salahnya berkonsultasi dengan psikolog
Di samping itu, ia juga mengimbau agar Parents mengeksplor minat dan bakat yang dimiliki anak. Apabila orang tua mengalami kesulitan dalam menggali potensi anak, Parents bisa melakukan konsultasi kepada psikolog. Setelah mengetahui minat dan bakat anak, selanjutnya Parents bisa mencari tahu jurusan yang diinginkan anak.
“Jadi, dieksplor dari minat dan bakat anaknya. Kalau bingung bisa konsultasi ke psikolog untuk tahu itu. Kemudian, nanti lihat anaknya minat di jurusan apa,” tambah Saskhya.
Artikel terkait: 13 Prospek Kerja Jurusan Kuliah Ilmu Komunikasi
Namun, Saskhya juga mengingatkan bahwa tidak hanya minat anak yang dieksplor, tetapi juga kemampuan sang anak. Misalnya, jika anak sangat menyukai hitung-hitungan, tetapi kemampuan matematikanya masih belum terlalu baik, ia menyarankan untuk memilih jurusan dengan praktik menghitung yang bobotnya tidak terlalu banyak selama kuliah.
Selebihnya, ia tetap menegaskan bahwa orang tua tidak boleh mendikte anak dalam memilih jurusan kuliah karena nanti yang menjalani kuliah adalah sang anak. Selain itu, zaman anak dengan zaman orang tua pastinya berbeda sehingga anak akan lebih tahu apa yang terjadi di zamannya nanti
“Sisanya mengikuti minat anak apa karena nantinya yang akan menjalankan itu mereka dan mereka akan hidup di zaman yang lebih mereka tahu dibanding kita,” lanjut Saskhya.
3. Jangan tunggu sampai kelas 12
Lebih lanjut, School Director of Sampoerna Academy, Dr. Mustafa Guvercin pun menjelaskan bahwa memilih jurusan kuliah tidak bisa dilakukan secara instan ketika anak sudah menginjak kelas 12. Anak butuh proses panjang untuk menetapkan minat dan bakatnya. Namun, Mustafa mengatakan bahwa memilih jurusan kuliah yang tepat harus sudah dipersiapkan sejak kelas 9.
“Hal pertama yang harus orang tua ingat adalah bahwa itu memerlukan proses. Orang tua tidak bisa menentukan jurusan kuliah ketika anak duduk bangku kelas 12. Itu tidak akan berhasil,” jelasnya.
Artikel terkait: 12 Jurusan yang Banyak Peluang Kerja, Bisa Parents Pertimbangkan untuk Anak
Mustafa pun mengingatkan bahwa orang tua harus terus mencari tahu bakat dan minat anak. Selain itu, yang tak kalah pentingnya, orang tua harus menanyakan kepada anak mengenai cita-cita yang diinginkannya.
“Orang tua harus terus mencari tahu minat dan bakat anak. Selain itu, orang tua juga harus bertanya kepada sang anak apa cita-cita yang diinginkannya,” lanjut Mustafa.
4. Jangan memaksakan kehendak kepada anak
Ia pun mengingatkan bahwa Parents tidak boleh memaksakan apa yang tidak ingin dilakukan oleh anak. Selain itu, Mustafa juga menekankan pentingnya untuk berkonsultasi dengan konselor atau guru bimbingan konseling di sekolah karena mereka yang tahu apa yang dibutuhkan dan diinginkan.
Demikianlah tips memilih jurusan kuliah yang bisa dilakukan oleh Parents. Secara garis besar, memilih jurusan kuliah bukanlah sesuatu yang instan. Perlu proses panjang untuk menentukan jurusan yang tepat bagi sang anak. Selain itu, perlu diingat bahwa Parents hanya berperan membimbing, tidak untuk mendikte jurusan kuliah anak. Semoga membantu, Parents!
Baca juga:
7 Prospek Kerja Jurusan Psikologi untuk Lulusan Sarjana, Apa Saja?
10 Prospek Kerja Jurusan Hukum, Menjanjikan untuk Masa Depan Anak
10 Prospek Kerja Jurusan Manajemen, Bisa Jadi Pilihan Profesi untuk Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.