Kehadiran baby bouncer tentu sangat meringankan bunda yang baru saja melahirkan. Ketika bayi berada di dalamnya ia bisa tidur lebih lama, sementara Anda bisa mengerjakan aktivitas lain.
Car seat, stroller dan baby bouncer merupakan peralatan bayi yang dirancang untuk keamanan dan kenyamanan bayi serta Anda. Meski demikian, keselamatan bayi akan terancam jika penggunaannya tidak hati-hati.
Dikutip dari laman Fatherly, sebuah studi oleh American Academy of Pediatrics mengidentifikasi bahwa kasus jatuh akibat ayunan atau bouncer sebagai penyebab signifikan kunjungan ke emergency untuk bayi, baik dari anak-anak yang menggeliat sendiri atau dari orang tua dan pengasuh yang menjatuhkan mereka saat mereka memindahkan permukaan.
Oleh karena itu, jika bayi telah memiliki kemampuan untuk duduk sendiri, atau melebihi batas berat maksimum, saatnya untuk berhenti menggunakan perangkat yang satu.
Selain itu, orangtua tentu hanya boleh menggunakan ayunan atau bouncer di lantai – bukan sofa, bukan meja. Hal ini perlu diperhatikan untuk mencergah risiko kemungkinan terjadinya cedera serius akibat jatuh.
Bouncer tentu saja layak menjadi salah satu perlengkapan bayi yang perlu dimiliki, namun penggunaannya tentu saja tetap perlu diawasi. Biar bagaimana pun, bouncer bisa sangat menghibur untuk bayi, dan ya… bisa membantu bayi Anda lebih tenang.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, berikut tips aman menggunakan Baby Bouncer:
1.Pastikan tali pengaman terkunci dengan sempurna
Jangan pernah meninggalkan bayi dalam baby bouncer atau car seat dengan tali pengaman yang tidak terkunci. Atur sedemikian rupa sehingga tali tidak terlalu longgar tetapi juga jangan terlalu ketat mengikat tubuh bayi.
2. Letakkan bouncer di permukaan yang datar dan stabil
Produk ini di desain untuk dipergunakan di permukaan yang datar. Hal ini berguna untuk menjaga kestabilan posisi sehingga tidak goyang. Pastikan saat mesin penggetar berfungsi posisi bouncer tidak berubah.
3.Waspada dengan gerakan bayi
Bayi yang berada di dalam perangkat ini sangat mungkin bermanuver ke posisi yang membahayakan. Bisa jadi kekuatan bayi akan membuatnya terbalik, terutama baby bouncer yang tidak memiliki pondasi yang kuat serta tatakan karet yang baik.
Bayi yang sudah bisa berguling sangat berpotensi sering melakukan gerakan ini dan bisa berbahaya bagi keselamatannya.
4. Pastikan leher dan kepala bayi berada di posisi yang tepat
Pastikan bayi tidak dapat memutar kepala atau kepalanya keluar dari batas busa atau bantalan disediakan sebagai penyangga leher / kepala.
Beberapa waktu lalu ada bayi berumur 3 bulan meninggal dunia akibat posisi yang kurang tepat saat diletakkan dalam baby bouncer.
Lehernya tertekuk dan kepala tidak berada tepat pada penyangga leher/kepala. Bayi itu akhirnya tewas akibat kesulitan bernafas.
5. Segera pindahkan bayi yang tertidur
Kasus kematian bayi dalam bouncer sering terjadi saat mereka tidur. Pada saat seperti ini biasanya orang tua sering melakukan aktivitas lain dan lupa. Saat bayi tidur akan lebih aman dipindahkan ke tempat tidur.
6. Perhatikan kapasitas berat maksimal
Pada umumnya bouncer bayi ini mempunyai kapasitas berat sampai 12 kg atau sampai 6 bulan. Ingat, itu bukan berarti Anda bisa menempatkan 2 bayi dengan berat masing-masing-masing 5 kg dalam satu baby bouncer.
7. Selalu awasi bayi
Jangan tinggalkan bayi tanpa pengawasan ketika ia berada di dalamnya, baik sedang terjaga atau tertidur
Parents, semoga tips di atas bermanfaat.
Baca juga :
Peringatan: Car Seat Bayi di Bawah 1 Tahun Harus Menghadap Belakang