Sudah tidak asing lagi kalau banyak pasangan di Indonesia masih tinggal serumah dengan mertua, dengan berbagai alasannya. Ada yang hidup harmonis, tapi ada pula yang harus bersabar dengan drama mertua-menantu yang kadang pelik.
Apa Bunda pernah merasakan suka-duka saat tinggal serumah dengan mertua?
Pembahasan ini memang merupakan tema yang menarik, para ibu dari komunitas theAsianparent ada yang setuju-setuju saja, namun ada juga yang mengatakan Big No! dan memilih untuk hidup mandiri. Lihat yuk komentar para ibu dari komunitas theAsianparent!
Tinggal serumah dengan mertua, Yes or No?
Pengalaman seorang ibu bernama Caroline Agustine ternyata tidak sulit. Ia mengatakan bahwa tinggal bersama mertua nyaman saja.
“Selama kita saling pengertian, ternyata nyaman saja.”
Lanjut, ia mengatakan kalau kecocokan karakter kita dan mertua juga mempengaruhi hubungan yang harmonis dengan orangtua pasangan kita di rumah.
“Hmm.. Tergantung karakter kita dan mertua cocok atau ngga nya sih ya. Ada plusnya juga kok tinggal dengan mertua, kebetulan saya tinggal dengan mertua, Mama dan Papa mertua baik sekali seperti orang tua sendiri, selama kita saling pengertian, ternyata nyaman saja. Plusnya, kita ada yg bantuin untuk menyelesaikan pekerjaan rumah atau sekedar gantian untuk menggendong si kecil, bahkan kadang saat kita lagi pengen ‘me time’ atau nge date lagi sama suami, si kecil bisa kita titip sama mertua, asal semua keperluan sudah kita siapkan ya.. Jadi kalo aku sih YESS,” jelas Caroline.
Yes untuk tinggal serumah dengan mertua, sebelum punya rumah sendiri
Dzavera Amh Ilmahi, juga mengatakan Yes untuk tinggal serumah dengan mertua. Alasannya singkat saja, karena keluarga kecilnya sedang menunggu waktu yang tepat untuk memiliki rumah pribadi.
“Untuk sementara sih yes aja. soalnya mau tinggl dirumah sndri juga blm punya. mau beli rumah msih dipertimbangkan krna yg kerja baru suami, tkut ny gaji suami gk ckup buat byr ccilan bulanan. jd nunggu aku krja juga baru bisa kongsi byr bareng2. tinggl dirumh ortu sndiri sih mau. tp antara tmpat krja suami sma rumah ortu jauh bngt. lbih dekat rumah ortu nya. jd buat smntara ngalah dlu. slama gk bnyk ikut campur segala tntang aku sm suami, aman² aja mah drumh mertua,” tulis Dzafera.
Mereka yang menjawab Big No!
Setelah menelisik cukup jauh, ternyata para ibu di komunitas theAsianparent Indonesia, lebih banyak yang mengatakan Big No untuk tinggal seatap dengan mertua. Alasannya tentu beragam, tapi mayoritas menjawab tidak merasa nyaman untuk melakukan banyak hal di rumah mertua.
Seperti ibu bernama Friska Sitinjak yang berpendapat bahwa lebih baik tinggal sendiri dan merasa seperti keluarga.
“No. Paling nyaman ya di rumah sndiri walau sederhana stidak nya saya bisa jdi ratu di rumah sya sndri dan suami jdi raja di rumah. its my family,” tulis Friska.
Ibu yang tak menyebutkan namanya, juga punya pendapat No untuk tinggal serumah dengan mertua. Terlebih ia pernah mengalami masa-masa pelik serumah dengan mertua.
“Aku sih big noo ya bun soalnya dirumah mertua capekk bgt.. kita nikah yg penting suami anak ter urus..nah ini udh sodara suami ada 4 blum ortunya kebayang kan klo harus cuci piring cuci baju mereka semua..omg emng kita pembantu apa! trus klo anaknya perempuan males gitu dibiarin aja !sumpah asli udh ga betah tpi karna suami anak pertama dan keuangan blm stabil jdi susah buat misah.”
Pilihan ingin tinggal satu atap dengan mertua atau pun tidak, boleh saja berbeda, namun tetap harus tetap hormat dan menjaga hubungan baik dengan mertua ya, Bunda. Jangan sampai rumah tangga jadi runyam hanya karena hubungan yang tak harmonis dengan orangtua pasangan kita.
Bunda ingin berbagi pengalaman dengan orangtua lainnya terkait rumah tangga atau hal lainnya? Jangan lupa unduh aplikasi theAsianparent, ya!
Baca juga:
Mendidik anak, ternyata Sandra Dewi terinspirasi gaya pengasuhan dari orang tua dan mertua