Harga Tiket Masuk Taman Nasional Komodo Naik, Berlaku Agustus 2022

Pemerintah lakukan langkah untuk menjaga kelestarian habitat komodo, salah satunya menaikkan harga tiket masuk.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berencana membatasi kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo (TNK) di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain itu, harga tiket masuk Taman Nasional Komodo juga disesuaikan dengan kebutuhan konservasi. Hal ini dilakukan demi menjaga kelestarian satwa komodo dan ekosistemnya. 

Harga Tiket Masuk Taman Nasional Komodo Terbaru

Taman Nasional Komodo merupakan salah satu situs warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1991. Taman Nasional Komodo juga salah satu dari 7 keajaiban alam baru pada tahun 2012. Populasi komodo di Taman Nasional Komodo pun masih dalam kondisi stabil dan mengalami kecenderungan untuk meningkat.

Sementara itu, tren kunjungan wisatawan pun turut meningkat selama 10 tahun terakhir ini. Pada tahun 2014, jumlah wisatawan masih di bawah 100 ribu pengunjung.

Bahkan, angka ini meningkat hingga menembus lebih dari 200 ribu pengunjung di tahun 2019. Sayangnya, jumlah tersebut menurun tajam hingga hanya 50 ribu pengunjung pada tahun 2020.

Per 1 Agustus 2022 nanti, wisatawan akan dikenakan biaya sebesar Rp 3,75 juta per orang untuk periode satu tahun. Keputusan ini dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal dan ketentuan.

Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi TN Komodo, Carolina Noge, menyampaikan alasan penetapan harga tiket masuk baru ke Taman Nasional Komodo (TNK). 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Biaya tiket sebesar Rp 3,75 juta dikarenakan mempertimbangkan biaya konservasi untuk periode satu tahun. Kuota kunjungan ke TNK pun akan dibatasi 200 ribu orang per tahun. 

Carolina juga menambahkan bahwa rencananya biaya tersebut akan diterapkan secara kolektif dan tersistem, yakni Rp15 juta per orang dalam periode empat tahun.

Artikel terkait: Komodo Pulau Rinca Terancam Punah, Proyek Jurassic Park Tuai Pro Kontra

Bertambah Akibat Lonjakan Wisatawan

Biaya konservasi semakin bertambah, akibat hilangnya nilai jasa ekosistem. Hal ini terjadi seiring dengan lonjakan jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan Taman Nasional Komodo dalam waktu beberapa tahun terakhir. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setiap wisatawan yang masuk ke kawasan tersebut dianggap membawa pengaruh yang beragam, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap satwa, keanekaragaman hayati, hingga seluruh ekosistem di sana.

Berdasarkan hitungan dan rekomendasi hasil kajian pihak terkait, biaya konservasi sebagai kompensasi dari setiap kunjungan wisatawan berkisar antara Rp2.943.730 hingga Rp5.887.459.

Pemesanan Tiket Secara Online Dan Kuota Pengunjung Dibatasi

Selain penetapan harga baru, kuota wisatawan yang hendak berkunjung ke Taman Nasional Komodo juga akan dibatasi menjadi 200 ribu orang per tahun. Untuk mendapatkan tiket, wisatawan wajib melakukan registrasi online melalui laman web yang akan dibuka dalam waktu dekat. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Aturan tentang kuota wisatawan ini merupakan hasil kajian para ahli yang disampaikan dalam Kajian Daya Dukung Daya Tampung Berbasis Ekosistem di Taman Nasional Komodo.

Hasil kajian tersebut menyatakan bahwa jumlah ideal wisatawan sebanyak 219 ribu orang per tahun dan jumlah maksimal sebanyak 292 ribu orang per tahun. 

Kajian juga menunjukkan jumlah yang hampir sama dengan tingkat kunjungan ke TNK pada 2019, yakni 221 ribu orang di Pulau Komodo. Sedangkan untuk Pulau Padar, Balai Taman Nasional Komodo telah menerapkan kebijakan kunjungan 100 orang per waktu kunjungan atau sesi dan dalam satu hari ada tiga sesi.

Artikel terkait: Fakta Menarik Pulau Komodo

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mengunjungi TNK

Mengunjungi binatang purba yang hidup di alam liar seperti komodo tetap harus hati-hati. Sebab jika kena gigit dan tidak segera dapat pertolongan bisa fatal.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut warga setempat, air liur komodo banyak mengandung banyak jaringan bakteri dan kelenjar racun. Infeksi yang ditimbulkan bakteri dan racun komodo dapat membunuh korbannya dalam waktu beberapa hari saja.

Namun anda tidak perlu takut, anda masih dapat berjalan-jalan untuk melihat binatang purba ini yang hidup secara bebas. Selain itu anda juga masih bisa menikmati pemandangan indah yang ada di Taman Nasional ini.

1. Perhatikan dan Turuti Instruksi Ranger

Ranger adalah penjaga dari hutan dan Taman Nasional Komodo, mereka bertugas sebagai pemandu wisata bagi para turis yang akan datang. Harap diperhatikan dan dengar setiap instruksi dan arahan nya karena berguna demi keselamatan anda.

2. Hindari Bersuara Keras atau Membuat Kegaduhan

Kegaduhan dan suara yang keras akan membuat anda diikuti oleh komodo. Komodo memiliki pendengaran yang sangat tajam. Komodo memiliki penciuman yang tajam sehingga disarankan untuk tidak menggunakan parfum saat mengunjungi tempat ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Jangan Berlari

Berlari dan membuat gerakan tiba-tiba saat berada didekat komodo akan mengusiknya, sehingga anda akan dikejar. Jika terdapat kondisi komodo mengejar, berlarilah secara zigzag karena komodo akan sulit mengikuti anda.

4. Jangan Terpisah dari Rombongan

Jangan sesekali anda memisahkan diri dari ranger, karena komodo memiliki warna kulit yang bisa menipu anda. Jadi berhati-hatilah saat melakukan trekking. Selain itu, hindari berkunjung saat musim hujan. Trekking akan becek dan membuat Anda tidak nyaman.

5. . Hindari Berkunjung Saat Menstruasi untuk Perempuan

Karena penciumannya yang tajam, disarankan untuk perempuan yang sedang haid selalu berada di belakang ranger. Darah menstruasi yang tercium amis akan mengundang datangnya komodo.

Itulah berita sekitar kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo dan hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengunjungi TNK. Semoga bermanfaat ya Parents!

Baca juga:

id.theasianparent.com/wisata-tawangmangu

id.theasianparent.com/lokasi-wisata-di-uang-rupiah

id.theasianparent.com/hewan-endemik-indonesia