Hamil 7 bulan, Tiara Pangestika dan Arief Muhammad gelar mitoni, ini keseruannya!

Pasangan selebriti YouTube, Arief dan Tipang, baru saja menggelar prosesi Mitoni, yaitu prosesi syukuran 7 bulanan kehamilan dalam adat Jawa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pasangan YouTuber Tiara Pangestika dan Arief Muhammad baru saja menggelar upacara syukuran 7 bulan kandungan. Upacara ini dilangsungkan dalam adat Jawa, biasa disebut dengan Mitoni atau Tingkeban, pada Sabtu, 7 Maret 2020.

Mitoni memang menjadi salah satu upacara tradisional yang masih dilestarikan hingga saat ini. Sebelumnya juga pernah dilakukan oleh selebriti, seperti Paula Verhoeven dan Baim Wong.

Ada beragam prosesi yang dilakukan oleh Tipang, sapaan akrab Tiara Pangestika, dan Arief saat Mitoni. Lantas, apa sajakah kegiatannya? berikut kami rangkum informasinya untuk Parents.

Artikel terkait : Apa Yang Perlu Diketahui Saat Kehamilan 7 Bulan?

Rangkaian prosesi Mitoni Tiara Pangestika dan Arief Muhammad

1. Prosesi sungkeman yang dilakukan Tiara Pangestika

Sumber foto: Instagram @tiarapangestika

Prosesi dimulai dengan sungkeman, yakni bentuk tanda hormat yang dilakukan anak kepada orangtua. Caranya dengan duduk bersimpuh atau jongkok, sambil mencium tangan orangtua atau orang yang dihormatinya.

"Aku dan suami sungkeman dulu ke orangtua, minta dibukakan pintu maaf, berterima kasih karena sudah membesarkan kita. Sekaligus doa restu supaya dilancarkan proses persalinan nantinya. Terus dilanjutin aku sungkem ke suami," tulis Tipang dalam kolom caption unggahan Instagram @tiarapangestika.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Prosesi siraman menggunakan air dari 7 sumber mata air berbeda

Sumber foto: Instagram @tiarapangestika

Setelah selesai sungkem, dilanjutkan ke prosesi siraman. Uniknya, air yang digunakan saat prosesi ini berasal dari 7 sumber mata air berbeda, kemudian dicampur dengan beberapa jenis bunga, serta ditambah air dari satu butir kelapa.

"Yan nyiram ada 7 orang; suami, mama dan papa, mama dan papa mertua, dan dua orang kerabat. Yang disiram, air dari 7 sumber yang sudah dicampur kembang setaman dan satu butir kelapa," kata Tipang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Seru banget tiap ngikutin prosesi adat begini. Bangga jadi orang Indonesia yang kaya tradisi dan budaya," sambungnya.

3. Prosesi pecah kendi

Setelah sungkeman dan siraman, prosesi selanjutnya adalah pecah kendi dan brojolan. Prosesi ini dilakukan oleh kedua calong nenek sang jabang bayi, atau ibu dari Tipang dan Arief.

"Ada prosesi pecah kendi yang dilakuin sama kedua calon nenek, juga prosesi brojolan, kedua calon nenek nangkep dua buah kelapa yang sudah diukir yang diselipkan ke kain calon ibu. Terus kelapanya ditimang dan dinyanyiin lagu atau solawat," jelas Tipang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Terus calon bapak belah cangkir (kelapa yang sudah diukir tokoh wayang Kamajaya dan Kamaratih), dan lanjut nyicip-nyicip Uborampe," imbuhnya.

4. Prosesi pantes-pantesan

Sumber foto: Instagram @tiarapangestika

Lanjut ke acara pantes-pantesan, yaitu ibu hamil diminta mengganti baju hingga 7 kali. Prosesi ini seolah fitting baju oleh ibu hamil, Bun!

"Calon ibu nyoba baju sampai 7 kali, dengan segala warna dan segala motif kain batik, sambil nanya ke tamu yang dateng, 'Sampun pantes nopo dereng'," ujar Tipang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Prosesi jualan es dawet

Sumber foto: Instagram @tiarapangestika

Acara ditutup dengan prosesi ulek rujak dan dodol dawet. Di prosesi ini, calon ibu dan ayah melayani tamu yang ingin membeli dawet dan dibayar memakai koin pecahan genting.

"Masing-masing prosesi juga ada filosofi dan harapannya, tapi jujur aku ngelakuin ini bukan dalam rangka kepercayaan, tapi untuk pelestarian tradisi tanah kelahiran. Dan emang kalau bukan kita yang lestariin, siapa lagi?," ungkap Tipang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

***

Demikian keseruan dan khidmatnya acara 7 bulanan Tiara Pangestika dan Arief Muhammad. Bagaimana dengan Bunda, masih jugakah melakukan prosesi tradisional di momen-momen tertentu?

Baca juga :

Penulis

febri