Mengenal Tes MBTI dan Manfaatnya untuk Anak Sekolah

Tes MBTI dapat digunakan untuk menilai kepribadian, potensi, dan preferensi anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ada banyak macam tes kepribadian dalam dunia psikologi. Salah satu yang sangat populer beberapa tahun belakangan adalah tes MBTI. Tes ini disebut bisa digunakan untuk membantu mengenali karakter anak.

Lalu, seperti apa, ya, tes MBTI itu? Bagaimana pula manfaatnya untuk anak sekolah? Yuk, Parents, cari tahu jawabannya melalui ulasan berikut ini.

Tes MBTI

Tes MBTI adalah singkatan dari Myers Briggs Type Indicator, yakni tes yang bertujuan untuk menilai kepribadian, potensi, dan preferensi seseorang. Melalui tes ini, seseorang akan dinilai bagaimana ia melihat dunia, menilai sesuatu, kemudian mengambil keputusan.

Ada 4 skala berbeda yang digunakan sebagai acuan dalam tes ini, yaitu extrovert-introvert, sensing-intuition, thinking-feeling, dan judging-perceiving.

Metode dalam tes MBTI ditemukan pada tahun 1940-an. Berawal dari penelitian Isabel Briggs Myers yang kemudian ia kembangkan bersama ibunya, Katherine Cook Briggs, di tahun yang sama.

Artikel terkait: Kenali Tipe Kepribadian Anak Melalui Urutan Kelahirannya di Dalam Keluarga

Skala Kepribadian

Ada empat skala yang dijadikan acuan dalam tes MBTI.

1. Introvert (I) – Ekstrovert (E)

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ini merupakan skala penilaian kepribadian seseorang dalam berinteraksi dengan dunia luar. Seseorang dengan pribadi ekstrovert biasanya akan lebih mudah bersosialisasi dan menikmati waktu saat bersama orang lain.

Sementara itu, orang dengan kepribadian introvert lebih cenderung suka menyendiri. Suasana tenang membuatnya mampu mengembangkan pikiran dan terbuka pada orang yang dipercayainya.

Setiap anak sebenarnya memiliki dua sisi ekstrovert maupun introvert. Hanya memang, masing-masing individu memiliki sisi yang lebih dominan dari dua kepribadian ini.

2. Sensing (S) – Intuition (N)

Skala kedua dalam tes ini menilai bagaimana cara seseorang memperoleh informasi yang diterimanya. Sensing, artinya seseorang cenderung lebih memperhatikan dan mengamati suatu kenyataan.

Individu yang masuk dalam kategori sensing akan lebih mandiri dalam memperoleh informasi, menggali informasi secara mendetail, dan melibatkan diri secara langsung untuk memperoleh informasi yang diinginkan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sedangkan intuition, artinya seseorang cenderung menggali suatu informasi berdasarkan pemikirannya. Ia menerapkan teori abstrak serta lebih memperhatikan pola dan impresi. 

3. Thinking (T) – Feeling (F)

Pada skala thinking-feeling, seseorang akan dilihat caranya memberikan keputusan berdasarkan skala sebelumnya yakni sensing-intuition.

Individu tipe pemikir (thinking) cenderung berpikir logis dalam mengambil keputusan. Hal itu ia dasarkan pada data dan fakta yang telah diamati.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sementara itu, individu perasa (feeling) cenderung menentukan keputusan dengan melibatkan perasaan dan emosi sehingga individu ini mempertimbangkan objek yang ia hadapi. 

4. Judging (J) – Perceiving (P)

Skala terakhir dalam tes MBTI adalah judging-perceiving yang menggambarkan kepribadian seseorang saat berhubungan dengan dunia luar. Individu akan dilihat bagaimana ia memberikan penilaian atas sesuatu.

Tipe judging memiliki karakter yang tegas dan lebih terstruktur dalam membuat keputusan. Sementara individu tipe perceiving memiliki karakter yang lebih terbuka, mudah beradaptasi dengan sesuatu, dan fleksibel dalam mengambil keputusan.

Nah, dari keempat skala di atas, kemudian diklasifikasikan menjadi 16 tipe kepribadian.

Artikel terkait: Kuis Kepribadian - Tipe lelaki seperti apakah suami Anda?

16 Tipe Kepribadian Menurut Tes MBTI

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  1. INFP, idealis, teguh memegang prinsip, dan setia. Ia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Fleksibel dan adaptif, kecuali pada prinsip yang dipegangnya.
  2. INTJ, mandiri, terorganisir, serta memiliki standar yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain. Ia dengan cepat memahami pola atas suatu peristiwa.
  3. INFJ, tertarik untuk memahami pemikiran orang lain, hubungan antar ide, bahkan hubungan sosial.
  4. INTP, teoretis dan abstrak, dengan tampilan yang cerdas dan tenang. Jika memiliki minat, ia mampu fokus mendalami suatu masalah sampai menemukan solusi.
  5. ENTJ, merupakan pembaca keadaan yang baik. Ia mampu mengembangkan solusi untuk mengatasi persoalan dalam kelompok dan tak segan memaksakan idenya.
  6. ENTP, sosok yang blak-blakan dan suka cara yang menantang. Ia mudah merasa jenuh dengan rutinitas.
  7. ENFJ, sosok yang hangat, berempati tinggi, dan pendengar yang baik. Tipe kepribadian ini senang bergaul, suka mendorong orang lain mencapai potensinya.
  8. ENFP,  hangat, imajinatif dengan antusiasme tinggi. Tipe kepribadian ini juga suportif, fleksibel, spontan, dan fasih berbicara.
  9. ISFJ, tenang, teliti, bertanggung jawab, berkomitmen, telaten, cermat, baik hati, loyal, dan perhatian. Kepribadian ini menyukai ketertiban.
  10. ISFP, sosok yang tenang, sensitif, dan baik hati. Mereka membutuhkan ruang sendiri, bekerja sesuai dengan waktunya sendiri, hadir dan menikmati masa kini. 
  11. ISTJ, berkarakter tenang, serius, teliti, tekun, handal, realistis, praktis, dan logis. Ia menyukai kehidupan yang tertib dan teratur.
  12. ISTP, toleran dan fleksibel. Ketenangannya dalam menganalisis membuatnya mampu bertindak cepat menemukan solusi.
  13. ESFJ, suka bekerja sama dalam lingkungan yang harmonis. Mereka mampu memahami kebutuhan orang lain dan berusaha memenuhinya.
  14. ESFP, ramah, bersahabat, fleksibel, adaptif, spontan, mencintai kehidupannya sendiri dan orang lain. Ia suka belajar bersama dengan pendekatan yang realistis.
  15. ESTJ, adalah tipe yang praktis, realistis, berorientasi fakta, tegas, dan mampu membuat keputusan dengan cepat. Terkadang memaksakan rencananya.
  16. ESTP fleksibel dan toleran, suka berkomunikasi aktif. Baginya, teori itu membosankan. Ia belajar dengan baik saat harus melakukan sesuatu secara langsung.

Akuratkah Tes MBTI?

Saat dilakukan tes MBTI, peserta akan dihadapkan dengan 50 pertanyaan yang harus dijawab. Jawaban tersebut kemudian dianalisis, hingga keluar hasil yang menunjukkan salah satu dari 16 kepribadian.

Lalu, akuratkah tes MBTI? Dalam buku The Cult of Personality Testing yang melansir dari laman Hello Sehat dijelaskan bahwa 16 kepribadian dari MBTI belum berbasis penelitian ilmiah.

Pengakuan serupa juga diungkapkan Adam Grant, seorang penulis di Psychology Today. Menurut Adam, dirinya pernah melakukan tes MBTI di suatu waktu dan mendapatkan hasil INTJ (Introversion, Intuition, Thinking, Judging).

Akan tetapi, beberapa bulan berikutnya saat dirinya melakukan tes kembali, Adam mendapatkan hasil yang berbeda yakni ESFP (Extroversion, Sensing, Feeling, Perceiving).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil tes dari MBTI berubah-ubah dan kurang akurat. Saat ini pun masih belum ada penelitian terkait tentang akurasi dari tes MBTI. Meski demikian, tes ini masih sering digunakan.

Artikel terkait: 3 Tes Kepribadian Terpopuler Ini Bisa Mengungkap Sisi Lain Diri Anda, Berani Coba?

Manfaat Tes MBTI untuk Anak Sekolah

1. Lebih Memahami Karakter Unik dalam Diri Anak

Tes MBTI menjabarkan 16 tipe kepribadian yang dimiliki seseorang dan membedakannya dengan individu lainnya. Sehingga, tes ini dapat digunakan sebagai metode dalam mengenali anak.

Menurut tes ini, selalu ada sisi positif dan negatif pada tiap tipe kepribadian. Oleh karena itu, dalam tes ini tidak ada istilah kepribadian 'terbaik' atau 'terburuk'. Pasalnya, masing-masing kepribadian memiliki keunikan tersendiri.

2. Memberi Petunjuk tentang Diri Sendiri dan Orang Lain

Manfaat lain tes MBTI bagi anak sekolah adalah memberikan petunjuk tentang kepribadian diri sendiri maupun orang lain. Ini juga sangat memudahkan seorang anak yang berusaha mengenali karakter temannya yang akan dijadikan sahabat.

3. Membantu Mengenali Potensi Terbaik dalam Diri Anak

Dari tes MBTI, biasanya seseorang akan mendapatkan sejumlah saran untuk  mengembangkan potensi terbaik dalam dirinya. Saran tersebut akan sangat berguna untuk menentukan fokus dan prioritas atas suatu hal yang ingin dicapai atau dipelajari anak. Meski begitu, tidak berarti anak harus berhenti mencoba dan belajar sesuatu hal yang baru. 

3. Menambah Wawasan dalam Istilah Psikologi yang Tak Diketahui

Setelah melakukan tes ini, individu juga akan memperoleh wawasan terkait istilah psikologi yang biasanya akan dijabarkan dalam bentuk daftar istilah. Pengetahuan ini sangat berguna dalam mengeksplorasi kebutuhan dan meningkatkan pemahaman pada diri sendiri. 

****

Nah, itulah penjelasan tentang seluk-beluk tes MBTI. Parents dan si kecil sudah pernah mencobanya?

Baca juga:

id.theasianparent.com/membangun-dasar-kepribadian-positif-pada-anak

id.theasianparent.com/menerka-kepribadian-anak-melalui-tulisan-tangan

id.theasianparent.com/bentuk-hidung

Penulis

Titin Hatma