Tragedi mengenaskan dialami oleh 4 orang wisatawan Camp Bukit Gayatri yang tersambar petir pada Sabtu, (14/5/2022) sore hari. Mereka tengah asyik memasak saat suasana gerimis disertai dengan petir menggelegar. Tak diduga mereka tersambar dan 1 diantaranya tewas di tempat. Sementara yang lain mengalami luka-luka.
Kronologi Peristiwa Wisatawan Tersambar Petir
Korban yang tewas akibat tersambar petir ini bernama Ajeng Wahyuni (18) asal Bekasi, Jawa Barat. Menurut keterangan Ketua Komunitas Papeling, (Penggiat Pelestari Lingkungan) kawasan Puncak Bogor, Ia dan ketiga temannya mengunjungi lokasi Camping Gayatri sekitar pukul 13.15 WIB.
Wisatawan yang juga merupakan korban ini tengah menghabiskan waktu dengan berkemah pada saat cuaca sedang tidak bersahabat yakni mendung dan ada gelegar petir. Namun, salah satu diantara mereka masih asyik memasak sambil memainkan handphone bersama dengan teman-teman yang lainnya
“Korban sedang memasak di depan tenda tempat korban menginap tersebut dan pada saat korban sedang memainkan handphone sambil memasak korban tersambar petir,” ungkap Kapolsek Cisarua Polres Bogor, Kompol Supriyanto di Bogor dikutip dari Antara.
Artikel terkait: Ibu Hamil Tersambar Petir, Janin dalam Kandungannya Meninggal
Keterangan Saksi Pengunjung
Saat keempat korban masih beraktivitas di luar tenda, pengunjung lainnya memilih untuk kembali ke dalam tenda bersama dengan keluarganya. Salah satu kesaksian mengatakan pada hari itu suasana sudah mulai gerimis, mendung, dan terdengar suara petir. Tak lama mereka mendengar teriakan pengunjung.
“Waktu petir gede situasi masih biasa saja, cuma kebanyakan pada masuk ke tenda. Anak saya juga ketakutan,” kata Daus, Minggu (15/5/2022), dilansir dari Liputan6.
Setelah mendengar suara teriakan tepat pada pukul 3 sore, Daus dan keluarga keluar tenda dan menyaksikan korban sudah tergeletak dan tak bergerak. Ia mengungkapkan selain perempuan tersebut, korban yang lainnya mengalami luka-luka namun terlihat syok setelah tragedi usai terjadi.
Evakuasi Pengunjung Camping Gayatri
Pihak pengelola wisata mengambil tindakan evakuasi kepada pengunjung lain untuk keluar tenda dan berlindung di musola, warung atau vila dekat lokasi tersebut. Pengelola menggunakan pengeras suara untuk mengumumkan informasi evakuasi kepada pengunjung setempat.
Mendengar kabar peristiwa korban yang meninggal dunia, pengunjung lainnya membatalkan untuk berkemah dan memilih untuk pulang ke kediaman mereka masing-masing.
Sementara itu, korban yang tersambar petir langsung dibawa ke rumah sakit RSPG Cisarua oleh petugas untuk mendapatkan pertolongan pertama. Sedangkan satu korban sudah tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan tewas di lokasi Camp Gayatri.
Artikel terkait: Parents, Ajarkan Si Kecil Membaca Doa Ini Ketika Mendengar Suara Petir
Cara-cara Petir Menyambar Manusia
Melansir dari Kompas.com, penyebab korban wisatawan Camping Gayatri tersambar petir kemungkinan besar bukan berasal dari handphone atau peralatan memasak. Namun dari tempat mereka berkemah yang mungkin saja tidak ada proteksi petir atau struktur bangunan yang terbuat dari besi dan baja.
Pernyataan ini didapat dari peneliti petir sekaligus Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Reynaldo Zoro yang juga menjelaskan frekuensi telepon genggam tidak ada hubungannya dengan frekuensi petir.
Mengutip dari Kompas.com, National Weather Service menjelaskan beberapa cara petir menyambar manusia sebagai berikut:
1. Sambaran Langsung
Orang yang tersambar petir secara langsung terjadi saat mereka berada di area terbuka. Kebanyakan, sebagian dari arus bergerak sepanjang dan tepat di atas permukaan kulit (disebut flashover).
Serta sebagian dari arusnya bergerak melalui tubuh dan panas yang dihasilkan ketika petir bergerak di atas kulit dapat menyebabkan luka bakar. Tetapi arus yang mengalir melalui tubuh adalah yang paling mengkhawatirkan.
2. Kilatan Samping
Disebut juga percikan samping yang terjadi saat petir menyambar benda yang lebih tinggi di dekat korban dan sebagian arus melompat dari benda tersebut ke korban.
Korban dalam hal ini bertindak sebagai “korsleting” untuk sebagian energi dalam pelepasan petir. Biasanya, seseorang yang tersambar petir secara kilat samping sedang berlindung di bawah pohon untuk menghindari hujan.
3. Arus Tanah
Ketika petir menyambar pohon atau benda lain, sebagian besar energi bergerak keluar dari kilatan di dalam dan di sepanjang permukaan tanah. Ini dikenal sebagai arus tanah. Arus tanah dapat memengaruhi area yang jauh lebih besar sehingga arus tanah bisa menyebabkan kematian dan cedera akibat sambaran petir.
4. Konduksi Petir
Konduksi ini dapat melakukan perjalanan jarak jauh di kabel atau permukaan logam lainnya. Logam tidak menarik petir, tetapi memberikan jalan bagi petir untuk mengikutinya. Sebagian besar korban sambaran petir di dalam ruangan dan beberapa korban di luar ruangan disebabkan oleh konduksi.
Baik di dalam maupun di luar ruangan, siapa pun yang bersentuhan dengan apa saja yang terhubung ke kabel logam berisiko terkena sambaran petir.
***
Baca juga:
Wisata Kota Lama Semarang, Informasi Lengkap dan Rekomendasi Spot Foto Favorit!
Cobain Destinasi Wisata Likupang, Bali Baru yang Dikelilingi Laut Indah