Awal penyebab suami selingkuh
“Mungkin karena kami buru-buru menikah dan belum mengenal sifat masing-masing,” papar Hari (bukan nama sebenarnya), kepada theAsianparent.com, ketika ditanya tentang mengapa ia berselingkuh. Saat pertama menikah memang semua terasa indah, namun itu tak bertahan selamanya.
Segera sesudah kehamilan Dewi (istri Hari, bukan nama sebenarnya juga), Hari merasa dirinya ‘terpinggirkan’ akibat perlakuan mertuanya.
Hari baru saja kena PHK dan itulah alasan mengapa mertuanya memandang Hari sebelah mata. Dewi yang semestinya bisa membela Hari malah memihak orangtuanya.
“Aku bertahan demi bayi dalam perut istriku,” kenang Hari. Atas saran temannya, ia mengunjungi nite club. Di sanalah ia berkenalan dengan seorang gadis.
Perkenalan singkat itu akhirnya berakhir dengan kencan semalam di sebuah hotel, namun segera bersambung dengan kencan-kencan lainnya.
“Bukannya istriku tak pernah meladeniku. Aku senang bersama gadis itu karena dia nggak pernah berkata kasar kepadaku. Dia tahu cara memperlakukan seorang pria,” kata Hari.
Penyebab suami selingkuh tak serumit dalam sinetron
Berdasarkan kisah Hari di atas dan beberapa sumber terpercaya, maka dapat disimpulkan bahwa penyebab suami selingkuh adalah:
1. Kecewa karena tidak dibutuhkan
Menjadi seseorang yang dibutuhkan membuat kita merasa diri kita itu penting (meski bukan pejabat) dan keberadaan kita diakui.
Pada saat istri terlalu sibuk mengurus anak atau tenggelam dengan pekerjaannya, suami bisa saja kecewa karena orang yang ia cintai tak lagi membutuhkan dirinya.
Suatu hari ia bertemu seorang wanita, mungkin seorang teman lama atau teman kerja. Sapaan basa-basi dari wanita tersebut mampu menawarkan rasa kecewanya dan itulah awal penyebab suami selingkuh.
2. Hilangnya harga diri
Dari cerita di atas bisa kita ketahui bahwa Dewi kurang mampu membela Hari di hadapan orangtuanya di saat posisi Hari sedang tidak menguntungkan (karena di-PHK).
Ke mana seorang suami akan mengadu jika belahan jiwanya tak mampu berdiri di pihaknya? Apalagi jika si istri sampai hati membentak suami dengan kata-kata kasar.
Bacalah selengkapnya di Hati-hati, 7 Kalimat Ini Sangat Keji dan Bikin Suami Sakit Hati.
3. Tumpukan masalah yang tak terselesaikan
Anda dan suami sering bertengkar? Pasti masalahnya itu-itu aja ‘kan. Seperti penyakit, masalah tak akan selesai jika pasangan tak mampu menemukan akar penyebabnya.
Karena tak pernah selesai, Anda dan si dia secara bawah sadar akan menunggu saat yang tepat untuk menuntut penyelesaian dan terjadilah pertengkaran. Akibatnya suami tak lagi merasakan kedamaian saat berada di samping Anda dan pindahlah ia ke lain hati.
4. Merasa hampa
Karir cemerlang, anak-anak yang lucu, istri yang cantik, mobil mewah dan rumah gedongan tampak sempurna di luar, namun semua itu bukan jaminan bagi kebahagiaan.
Ketika anak-anak sudah menginjak remaja dan tak lagi punya waktu untuk bercengkrama bersama orangtuanya, saat itulah para orangtua biasanya merasa hampa.
Ada sih yang mencoba menyalurkan perhatiannya ke hal-hal yang positif, namun tak sedikit juga yang memilih jalan sesat dengan terlibat perselingkuhan.
5. Merasa terjebak rutinitas dan butuh petualangan
Rutinitas pekerjaan dan kehidupan rumah tangga akan menghilangkan kemesraan antar pasutri. Meski demikian, inilah penyebab suami selingkuh yang lebih mudah diatasi daripada faktor lainnya.
Pasangan bisa melakukan penyegaran dengan mengambil jarak selama yang dibutuhkan. Misalnya hari ini suami jalan-jalan ke luar kota sendiri, bulan depan giliran Anda. Coba lihat siapa yang duluan menelepon atau mengirim pesan.
6. Kurang terpuaskan secara seksual
Beberapa istri kadang menolak ajakan suami dengan alasan sedang capek, nggak mood, dsb. Ini berbahaya lho, Bun.
Pria berbeda dengan wanita yang lebih mampu menahan hasrat seksual. Ketika Anda menolak ajakan suami untuk berhubungan intim, ia akan merasa ‘mati gaya’.
Hasratnya sudah sampai di ubun-ubun dan ia merindukan belaian Anda. Kata seorang teman, rasanya tuh seperti menemukan kaleng biskuit bermerek terkenal yang lezat dan maknyus rasanya, tapi setelah dibuka ternyata isinya kerupuk dan melempem pula.
7. Tidak dipercaya
Waspada memang wajib hukumnya, tapi mencurigai segala gerak-gerik suami hanya akan membuatnya merasa gerah. Ia akan merasa Anda seperti orang lain karena tak juga mengenal sifat dan karakternya. Bagaimana sih rasanya dituduh mencuri mangga padahal kita tak melakukan apapun? Nggak enak banget kan?
Ketidakpercayaan Anda yang berlebihan suatu saat bisa menjadi bumerang. Itu terjadi ketika suami sudah tak tahan lagi dengan kecurigaan Anda.
Bisa saja ia memutuskan untuk benar-benar berselingkuh, karena Anda toh tidak bisa mengenali perbedaan antara karakter suami yang berselingkuh dan yang tidak.
Semoga Anda mendapatkan hal yang positif dari artikel di atas untuk menjaga keharmonisan rumah tangga Anda.