Nanda (7 tahun) merupakan siswa kelas satu di sebuah sekolah dasar di bilangan Jakarta. Suatu hari, orang tua Nanda harus berangkat bekerja lebih pagi, sehingga tak sempat menyiapkan bekal untuknya. Karena itu, Nanda dibawakan uang saku untuk jajan dan membeli makan siang di kantin sekolahnya. Orang tua Nanda percaya bahwa kantin sekolah akan menyediakan makanan yang bernutrisi dan higienis untuk murid-muridnya.
Namun, beberapa minggu setelah hari itu, Nanda menampakkan gejala demam, sakit perut, dan muntah-muntah. Agar mendapatkan perawatan yang tepat, dan kondisinya lekas membaik, Nanda diperiksakan ke dokter, dan dinyatakan terinfeksi virus hepatitis A.
Apakah Nanda terinfeksi virus hepatitis A dari sekolahnya, ataukah dari tempat lain? Apakah makanan yang disediakan sekolah menjadi penyebab penularan virus hepatitis A? Bagaimana agar anak-anak terhindar dari penularan virus hepatitis A?*
Infeksi Virus Hepatitis A pada Anak
Hepatitis A sendiri merupakan infeksi hati jangka pendek yang sangat menular yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Orang yang terkena hepatitis A mungkin akan merasa sakit selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, tapi biasanya sembuh total dan tidak mengalami kerusakan hati jangka panjang.1
Seseorang yang terinfeksi hepatitis A dapat menularkan penyakit ini kepada orang lain meskipun dia tidak memiliki gejala penyakit apapun. Jika terinfeksi hepatitis A, siapapun tetap bisa menjadi pembawa virus,2 termasuk Si Kecil.
Apakah Nanda tertular melalui makanan yang disediakan di kantin sekolah? Bisa jadi. Namun, ada banyak kemungkinan lain yang juga bisa menjadi penyebab penularan virus hepatitis A, terutama di area sekolah, di antaranya:
- Si Kecil mengonsumsi makanan yang dibuat oleh orang yang terinfeksi yang tidak mencuci tangannya setelah menggunakan kamar mandi.3 Kontaminasi makanan atau minuman dengan virus hepatitis A dapat terjadi baik saat mengolah, memasak, maupun mengonsumsi makanan dan minuman.1
- Si Kecil minum air yang tidak diolah atau makan makanan yang dicuci dengan air yang tidak diolah.3
- Si Kecil memasukkan jari atau benda yang bersentuhan dengan tinja orang yang terinfeksi, ke dalam mulut.3
- Menggunakan toilet umum tanpa membersihkan dudukan toilet (lalu memasukkan tangan ke dalam mulut tanpa mencuci tangan dengan bersih).4
- Menggunakan barang pribadi secara bersamaan, seperti sikat gigi, pemotong kuku, peralatan makan, dan masih banyak lagi.4
Untuk melindungi Si Kecil dan keluarga Parents dari bahaya virus hepatitis A, perhatikan 5 hal yang wajib Parents tahu tentang virus hepatitis A berikut:
1. Berapa lama virus hepatitis A bertahan di luar tubuh manusia?
Virus hepatitis A dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia selama berbulan-bulan. Memanaskan makanan dan cairan hingga suhu 85°C selama minimal 1 menit dapat membunuh virus hepatitis A. Namun, perlu diingat bahwa paparan suhu beku tidak dapat membunuh virus hepatitis A.1
2. Bagaimana mengetahui jika Si Kecil atau anggota keluarga lainnya telah terinfeksi virus hepatitis A? Apakah anak-anak dan dewasa menunjukkan gejala yang sama?
Kebanyakan orang dewasa yang tertular virus hepatitis A memiliki gejala-gejala termasuk kelelahan, nafsu makan rendah, sakit perut, mual, dan jaundice (kulit atau mata kuning, urin gelap, kotoran dari buang air besar yang berwarna pucat). Kebanyakan anak di bawah usia 6 tahun tidak memiliki gejala.2
3. Bagaimana pengobatan untuk pasien yang terinfeksi virus Hepatitis A?
Tidak ada pengobatan yang dapat menghilangkan virus hepatitis A saat Si Kecil sudah terinfeksi. Dokter akan memberikan perawatan suportif untuk meringankan gejala-gejala yang dialami. Selain itu, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan tubuh kembali pulih seperti sediakala.5
4. Bagaimana mencegah penularan virus hepatitis A?
Rajin mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun, bersihkan bahan makanan secara menyeluruh, hindari mengonsumsi makanan mentah, jaga kebersihan lingkungan sekitar Anda, jangan sentuh toilet (pastikan mencuci tangan setelah menggunakan toilet umum), dan hindari penggunaan barang bersamaan.4
Cara lain untuk mencegah hepatitis A adalah melalui vaksinasi hepatitis A.1 Vaksin hepatitis A pada anak memiliki tingkat efektivitas sekitar 85% dan dapat bertahan selama 15-20 tahun.5
Setelah menyimak fakta-fakta di atas, kami harap Parents selalu berperan serta aktif untuk melindungi Si Kecil dan keluarga Parents dari bahaya virus hepatitis A, dan pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mengambil tindakan apapun untuk mencegah penularan virus hepatitis A.
*Disclosure: Kisah ini merupakan kisah fiktif yang didasari gambaran umum dari gejala penderita dan prosedur pemeriksaan hepatitis A, dan tidak merujuk pada kejadian atau karakter nyata manapun.
Perhatian:
Pesan kesehatan ini disampaikan oleh GlaxoSmithKline Pharmaceuticals. Hanya sebagai informasi umum. Materi yang terkandung dalam artikel ini bukan merupakan saran medis. Konsultasikan langsung kepada dokter Anda untuk pertanyaan medis.
Referensi:
- CDC. Hepatitis A Question and Answer for the Public. 2020. Available from: https://www.cdc.gov/hepatitis/hav/afaq.htm. Accessed on November 2020.
- CDC. Hepatitis A VIS. 2020. Available from: https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/vis/vis-statements/hep-a.html. Accessed on November 2020.
- NIH. Hepatitis (Viral). 2020. Available from: https://www.niddk.nih.gov/health-information/liver-disease/viral-hepatitis. Accessed on November 2020.
- KEMENKES. Cara Mencegah Hepatitis A dengan Simple. 2019. Available from: https://promkes.kemkes.go.id/cara-mencegah-hepatitis-dengan-simple. Accessed on November 2020.
- WebMD. Hepatitis A (Hep A). 2020. Available from: https://www.webmd.com/hepatitis/digestive-diseases-hepatitis-a. Accessed on November 2020.
GSK Indonesia
Menara Standard Chartered 35th floor.
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164. Jakarta 12930
Tel. (62-21) 2553 2350 Fax. (62-21) 2553 2360
NP-ID-HAV-ADVR-200017 AD: 12/2020 ED: 12/2022