Sejumlah orangtua merasa cemas ketika anak yang sudah berusia tiga tahun belum lancar berbicara. Pada akhirnya, mereka mencari berbagai cara atau terapi anak terlambat bicara.
Wajar saja orangtua khawatir jika buah hatinya tak kunjung lancar bicara, karena hal itu bisa menghambat aktivitas sehari-hari. Anak juga bisa kesal dan marah tanpa sebab yang jelas saat keinginannya tak bisa dimengerti oleh orang terdekatnya.
Oleh karena itu, penting sekali bagi orangtua untuk memahami tahapan berbicara anak, lalu melakukan beberapa terapi sederhana untuk merangsang kemampuan komunikasinya.
Artikel Terkait: 9 Gerakan tubuh ini adalah cara bayi berkomunikasi sebelum bisa bicara, apa saja maknanya?
Bagaimana Terapi untuk Anak Terlambat Bicara?
Melansir dari laman Speech and Language Kids, seorang anak dikatakan terlambat berbicara jika pada usia 18 bulan belum bisa mengucapkan 10 kata, atau pada usia 2 tahun belum bisa mengucapkan lebih dari 80 kata.
Sebenarnya tidak ada aturan pasti tentang standar perkembangan bicara seorang anak. Namun, Parents bisa merangsang perkembangan bicara anak dengan melakukan beberapa terapi sebagai berikut.
1. Melakukan Self Talking
Parents bisa merangsang perkembangan bicara anak dengan sering melakukan pembicaraan dengan diri sendiri. Cara melakukannya cukup mudah, misalnya:
- Katakan saja dengan lantang apa yang ingin dilakukan
- Katakan bagaimana cara melakukannya
- Atau, katakan bagiamana perasaan dan kondisi tubuh hari ini
Untuk melalukan terapi bicara anak melalui self talking seperti ini sebaiknya jangan menggunakan kalimat yang terlalu panjang. Sebaiknya, Parents menggunakan frasa sederhana yang terdiri dari 2 kata saja, seperti “bermain bola”.
Jika anak sudah mulai bisa menggunakan 1-2 kata untuk komunikasi sehari-hari, Parents boleh meningkatkan metode ini dengan self talking menggunakan 3 kata. Perbanyaklah melakukan repetisi seperti ini saat berkomunikasi dengan anak. Buah hati belajar melalui pengulangan secara bertahap.
2. Menggunakan Bahasa Isyarat
Bahasa isyarat bisa digabungkan dengan metode self talking seperti di atas. Menurut penelitian, terapi menggunakan bahasa isyarat bisa merangsang perkembangan komunikasi pada anak secara signifikan.
Bahasa isyarat bisa menjadi jembatan komunikasi antara anak yang terlambat bicara dengan orangtuanya. Sebab, anak yang terlambat bicara biasanya lebih mudah rewel karena tidak bisa mengatakan kebutuhannya kepada orangtua.
Akan tetapi, jangan lupa saat Parents memperagakan bahasa isyarat tetap harus dibarengi dengan self talking agar anak bisa sekalian belajar tentang tata cara berkomunikasi lewat kata.
3. Terapi Anak Terlambat Bicara: Melakukan Parallel Talk
Parallel talk sebenarnya mirip dengan self talk yang sudah dijelaskan sebelumnya. Saat melakukan self talk, Parents berbicara tentang diri sendiri, sementara saat melakukan metode parallel talk, Parents membicarakan kegiatan yang buah hati lakukan.
Misalnya, adik sedang bermain kereta, Parents bisa mengatakan ini dengan lantang kepadanya, “Bermain kereta”. Metode ini memang sangat cocok dilakukan sambil bermain dengan anak. Dengan begitu, anak-anak bisa cepat mengerti penamaan benda dan cara berkomunikasi melalui kata.
Artikel Terkait: Wajib coba, 5 permainan ini bisa membuat bayi cerdas!
4. Meningkatkan Jumlah Kata saat Berbicara dengan Anak
Dalam metode ini, Parents merangsang perkembangan bicara anak dengan mengulangi apa yang ia katakan dengan menambahkan satu kata lagi.
Misalnya, anak berkata “kereta”, Parents bisa menambahkan satu kata menjadi “kereta merah” atau “bermain kereta”.
Jika anak belum bisa mengatakan satu kata pun, beri nama dengan kata maksud dari gestur dan emosinya saat itu. Misalnya ia terlihat marah, Parents bisa mengatakannya dengan jelas, “Oh, adik sedang marah”. Dengan memberikan label pada setiap kejadian sehari-hari, buah hati bisa belajar berkomunikasi dengan cara yang mudah.
5. Meningkatkan Kosa Kata Anak
Parents perlu meningkatkan kosa kata anak, walaupun ia belum bisa mengucapkannya. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa media, seperti buku, gambar, atau tanpa media sama sekali.
Misalnya, mengenalkan kosa kata ayah pada anak. “Di mana ayah?” Bunda bisa menunjuk ayah. Kegiatan ini juga cocok dilakukan dengan buku untuk mengenalkan nama benda pada buah hati. Beri ia pertanyaan sederhana, seperti “Di mana apel?” atau “Tunjukan sebuah mobil”.
Parents bisa memilih metode apa yang paling cocok digunakan untuk merangsang kemampuan anak berbicara. Rekomendasinya adalah menggunakan satu metode selama seminggu penuh sebelum berganti ke metode berikutnya.
Jika buah hati menunjukkan perkembangan komunikasi secara signifikan, Parents bisa melakukan metode sederhana ini secara berkelanjutan. Namun, jika anak tidak menunjukan perkembangan apa pun, sebaiknya segera konsultasikan masalah ini dengan orang yang lebih ahli, seperti dokter anak.
Pada akhirnya, inti dari terapi anak terlambat bicara adalah komunikasi itu sendiri. Dengan melakukan komunikasi secara intensif, jelas, dan sederhana, anak bisa segera memahami banyak kosa kata baru dan pada akhirnya mampu berkomunikasi dengan baik.