Jawab Tantangan Pendidikan di Indonesia, SGM Berikan Bantuan Dana Bagi 70 Anak Indonesia

Bantuan dana diberikan untuk 70 anak terpilih di seluruh daerah di Indonesia. Simak caranya, Parents!

Pendidikan menjadi kunci vital pembentukan peradaban suatu bangsa. Sayangnya, masih banyak tantangan pendidikan di Indonesia yang menjadi pekerjaan rumah semua pihak. Salah satunya prevalensi angka putus sekolah di Tanah Air yang cukup tinggi.

Fakta ini diungkap dalam acara Press Conference “Wujudkan Generasi Emas 2045, SGM Berikan Bantuan Dana Pendidikan Bagi 70 Anak Indonesia” yang diadakan pada Rabu, 5 Juni 2024.

Drs. I Nyoman Rudi Kurniawan, M.T selaku Direktur Sekolah Menengah Pertama dari Kemendikbudristek memaparkan bahwa 1 dari 2 anak mengalami kemampuan literasi di bawah rata-rata. Padahal, hal itu sejatinya harus ditanamkan sejak usia dini anak siap bersekolah.

“Pendidikan dasar merupakan jenjang krusial karena di jenjang ini anak-anak memperoleh pengetahuan dasar, keterampilan, dan nilai-nilai yang akan membentuk karakter mereka di masa depan.

Saat ini kondisi pendidikan di Indonesia masih mengalami krisis pembelajaran. Asesmen Nasional (AN) 2021 menunjukkan bahwa Indonesia mengalami darurat literasi. Terdapat 1 dari 2 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi,” ujar Drs. Rudi. Fakta lainnya, sebanyak 2 dari 3 anak Indonesia potensi numerasi alias kemampuan memahami Matematika Dasar belum mumpuni.

Ragam Tantangan Pendidikan di Indonesia, PR Semua Pihak

Lebih lanjut, Drs, Rudi menuturkan tantangan pendidikan di Indonesia tidaklah sedikit, Parents. Terdapat berbagai pekerjaan rumah yang menjadi tantangan kita bersama:

1. Karakter Anak Harus Diperkuat

tantangan pendidikan di Indonesia

Sebut Drs. Rudi, tantangan lain adalah penguatan karakter anak bangsa agar mereka tidak hanya memiliki kompetensi literasi dan numerasi, namun juga karakter positif yang berdasarkan nilai Pancasila.

Menyikapi hal ini, Kemendikbudristek mengeluarkan beberapa kebijakan salah satunya program Gerakan Sekolah Sehat. Gerakan ini berfokus pada 5S, yaitu: Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan.

“Kampanye sekolah sehat dapat dilakukan dengan memberikan anak sarapan bergizi sebelum berangkat sekolah, inisiasi sekolah mengadakan senam di sekolah, juga pencegahan dan penanggulangan kekerasan di sekolah,” beber Drs. Rudi lagi.

2. Angka Putus Sekolah Tinggi

Prof. Dr. Seto Mulyadi, M.Si., Psikolog atau yang akrab disapa Kak Seto selaku Ketua Umum LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) turut menjelaskan tingginya angka putus sekolah yang memprihatinkan. Padahal, pendidikan menjadi hak setiap anak.

“Setiap anak Indonesia berhak memperoleh akses pendidikan dan nutrisi selain pola asuh yang baik sebagai pondasi penting agar mereka tumbuh menjadi generasi maju.

Sayangnya, masih ada anak-anak Indonesia yang menghadapi tantangan untuk maju, terutama terhadap akses pendidikan. Terdapat lebih dari 40.000 anak Indonesia putus sekolah di tingkat Sekolah Dasar. Padahal, jenjang pendidikan dasar merupakan tahap krusial dan sangat berpengaruh bukan hanya pada perkembangan akademis, tetapi juga pembentukan pribadi anak.” kata Kak Seto.

3. Faktor Ekonomi

Tak kalah penting, ekonomi turut menjadi rintangan yang membuat pendidikan anak putus di tengah jalan. Dalam kesempatan yang sama, Arumi Bachsin seorang public figure yang juga ibu dari 3 orang anak mengisahkan fakta lapangan yang ia lihat di depan mata kepalanya sendiri.

“Anak putus sekolah aku lihat sendiri, bahkan banyak yang alasannya karena harus bantu orang tua berladang. Di desa, biaya tetek bengek pendidikan itu cukup berasa jumlah uang di sana sangat berarti. Mirisnya lagi, bantuan yang sudah disediakan pemerintah desa juga mendapat penolakan dari orang tua, karena mengutamakan anak membantu ekonomi keluarga saja dibandingkan sekolah,” papar Arumi.

tantangan pendidikan di Indonesia

Diskusi tantangan pendidikan di Indonesia dalam acara Press Conference “Wujudkan Generasi Emas 2045, SGM Berikan Bantuan Dana Pendidikan Bagi 70 Anak Indonesia” yang diadakan pada Rabu, 5 Juni 2024.

Menjawab tantangan pendidikan di Indonesia, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) sebagai pelopor produk nutrisi anak di Indonesia sejak 1954 meluncurkan Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) untuk Anak Generasi Maju Indonesia. Program ini diadakan dalam rangka merayakan #70TahunSGM dengan menyasar 70 anak dari berbagai daerah di Indonesia untuk membantu mewujudkan Generasi Emas 2045 menjadi #GenerasiMaju .

SGM Eksplor percaya bahwa anak adalah aset terbesar bangsa. Kesuksesan bangsa dalam memupuk potensi anak Indonesia tidak hanya akan menjadikan mereka generasi yang lebih baik, tetapi juga dapat menghasilkan generasi mendatang untuk peningkatan kemajuan bangsa Indonesia secara konsisten. Melalui sejarah panjang kehadiran SGM Eksplor selama 70 tahun di Indonesia, SGM Eksplor ingin terus mewujudkan komitmennya melalui penyediaan nutrisi terbaik untuk si kecil beserta Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD),” beber Patrisia Marlina, Head of Brand SGM Eksplor. 

Sebagai informasi, Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) akan dibuka mulai 7 Juni hingga 31 Juli 2024 mendatang. Setiap Bunda bisa ikut berpartisipasi mendaftarkan anak usia 1-6 tahun yang dirasa layak mendapatkan dana bantuan tersebut.

SGM Eksplor Gandeng Mitra dan Ahli

tantangan pendidikan di Indonesia

Peluncuran Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) untuk Anak Generasi Maju Indonesia oleh SGM Eksplor

Demi mewujudkan Generasi Emas 2045, SGM Eksplor menggelontorkan dana sebesar Rp 2 Miliar. Selain berusia 1-6 tahun, ada syaratnya nih buat Parents yang ingin mengikuti program ini:

  1. Beli 1 kotak SGM Eksplor varian dan ukuran apa saja di supermarket atau e-commerce kesayangan
  2. Join club Generasimaju.co.id
  3. Masukkan kode unik yang ada di kemasan SGM Eksplor
  4. Berikan alasan kenapa si kecil layak mendapatkan Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) untuk Anak Generasi Maju Indonesia

Nantinya, Parents yang terpilih akan mendapatkan dana bantuan berupa tabungan pendidikan. Tabungan ini hanya bisa diakses ketika anak sudah siap masuk SD.

Dalam mendukung kelancaran pemberian dana pendidikan, SGM turut menggandeng mitra yang memiliki visi sama terhadap akses nutrisi dan pendidikan.

Antara lain Hoshizora Foundation, organisasi nirlaba yang berkomitmen membantu anak Indonesia mendapatkan pendidikan berkualitas lewat bantuan berkonsep ekosistem seperti beasiswa pendidikan, pelatihan guru, dan pendampingan orang tua.

Ada juga PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), perusahaan ritel lokal yang memberikan dukungan dalam mensukseskan kegiatan minum susu bersama secara serentak yang nantinya akan digelar di 70 kota di Indonesia. 

tantangan pendidikan di Indonesia

Demi memaksimalkan Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) untuk Anak Generasi Maju Indonesia, SGM Eksplor menggandeng sejumlah mitra

“Di tengah tantangan dan perubahan yang terus berlangsung, pendidikan anak merupakan langkah yang krusial untuk membangun generasi emas 2045. Untuk itu, SGM Eksplor mengajak kerjasama berbagai pihak, mulai dari masyarakat luas, mitra bisnis, LSM hingga pemerintah untuk bersama-sama mendukung kemajuan anak Indonesia dengan memperoleh akses pendidikan yang berkualitas.

Masa depan bangsa kita bergantung kepada anak anak saat ini. Upaya ini selaras dengan impian besar para pemimpin Indonesia untuk memberikan gizi dan pendidikan terbaik bagi anak-anak Indonesia, sehingga mereka memiliki sumber daya manusia unggul sejak dini untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045,” pungkas Patrisia.

Wah Parents, ternyata cukup menantang juga tantangan pendidikan di Indonesia yang dihadapi anak kita. Namun, bukan berarti hal ini tidak bisa diputus mata rantainya. Bagi Parents atau kerabat yang merasa layak mendapatkan Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) untuk Anak Generasi Maju Indonesia jangan lupa daftarkan buah hati ya!

Semoga menginspirasi!

 

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.