Orang bilang, ikatan ibu dan anak sangatlah kuat. Hal itu telah dibuktikan oleh Rylan yang menyelamatkan Shelly dari koma kritis dengan tangisannya.
Pada bulan September 2014, Shelly Cawley mengalami koma setelah melahirkan Rylan melalui operasi caesar. Shelly mengalami beberapa komplikasi seperti preeclampsia, pembekuan darah, paru-paru yang dipenuhi cairan hingga membuatnya sulit bernafas.
Dokter berusaha membuat tubuh Shelly tetap berfungsi dengan memasang alat bantu pernafasan dan infus, serta memompa 21 kantong darah ke tubuh Shelly. Namun kondisinya tak kunjung membaik.
Jeremy Cawley, suami Shelly masih ingat benar perasaan tak berdaya yang ia alami saat berdiri di samping istrinya yang terbaring koma di ruang ICU.
“Para dokter mengatakan bahwa Shelly takkan selamat jika ia tak bisa melewati masa kritis malam itu,” kata Jeremy.
Salah satu perawat bernama Ashley Manus mempunyai ide untuk mempertemukan Shelly dengan bayinya. Ashley berpikir untuk melakukan skin-to-skin contact antara Shelly dan bayi Rylan, dengan harapan bisa membantu Shelly melewati masa kritis.
Ashley dibantu perawat di ruang ICU melucuti pakaian Rylan dan meletakkan dengan hati-hati di dada Shelly. Dokter memberitahu Jeremy bahwa kemampuan bertahan hidup Shelly sepenuhnya bergantung pada Shelly sendiri.
Para perawat yakin, bahwa jika Shelly mendengar tangisan Rylan, maka dia akan segera sadar dari koma. Tapi bayi Rylan malah tertidur pulas di dada Shelly.
Jeremy dan para perawat berusaha membuat bayi Rylan menangis dengan cara mencubit dan menggelitiknya, 10 menit kemudian Rylan mengeluarkan tangisan keras.
Secara ajaib, tanda-tanda vital Shelly mengalami peningkatan.
“Melihat tanda vitalnya yang naik, kami pun yakin bahwa dimanapun Shelly berada, dia mendengar tangisan Rylan. Rylan telah menyelamatkan nyawa ibunya,” kata perawat Ashley.
Jeremy hampir tak bisa berkata apapun mengingat kejadian tersebut. “Tangisan Rylan telah membawa Shelly kembali, membuat Shelly kembali berjuang. Aku mendapatkan istriku kembali,” kata Jeremy.
Seminggu kemudian Shelly sadar sepenuhnya dari koma, Jeremy membawa Rylan ke hadapan Shelly. Meskipun Shelly belum bisa bergerak, namun matanya tak bisa lepas dari Rylan. Hari itu pertama kalinya Shelly bisa memeluk Rylan.
Shelly membutuhkan waktu satu bulan untuk pulih sepenuhnya dari komplikasi kesehatan yang ia alami saat melahirkan Rylan. Setelahnya Iapun menamatkan sekolah keperawatannya dan ditugaskan di Rumah Sakit tempat ia melahirkan Rylan dulu.
Para staf yang dulu merawat selalu merasa kagum saat bertemu dengannya, karena dulu mereka sangat yakin bahwa Shelly takkan selamat.
Shelly mensyukuri setiap detik kehidupan yang ia jalani. Ia juga sadar bahwa Rylan telah berperan dalam menyelamatkan nyawanya.
“Kadang saya akan merasa sangat emosional saat menatapnya, kemudian saya akan berkata, ‘Ibu sayang padamu, kau menyelamatkan nyawa ibu.”
Meski masih bayi, Rylan telah membuktikan betapa besar cintanya pada sang ibu dengan membantunya melewati masa kritis. Jeremy dan Shelly pun berniat untuk selalu memanjakan Rylan.
Luar biasanya ikatan antara ibu dan anak ini membuat kita semua terharu ya, parents.
Referensi: washingtonpost.com, people.com
Baca juga:
5 Menit yang Mendebarkan! Lihat Usaha Bidan Menghidupkan Kembali Bayi yang Terlahir Mati