Rahim merupakan salah satu organ reproduksi perempuan yang berperan penting dalam aktivitas intim, produksi dan perkembangan sel telur, menstruasi, kehamilan, hingga proses persalinan. Oleh karena itu, penting bagi Bunda mencermati adanya tanda awal rahim bermasalah agar cepat bisa ditangani oleh dokter.
Tanda awal rahim bermasalah
Kesehatan rahim menandakan adanya masalah dalam organ reproduksi dengan nama medis uterus ini. Contoh, siklus haid normal seorang perempuan yaitu sekitar 21-35 hari dengan perdarahan selama 2-8 hari. Siklus haid seperti ini merupakan ciri rahim sehat sehingga tingkat kesuburan juga optimal.
Bun, waspadai jika organ reproduksi Anda menunjukkan satu atau lebih gejala berikut ini:
- Siklus menstruasi tidak teratur (kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari, perdarahan lebih dari 8 hari)
- Tidak haid selama lebih dari 3 bulan, padahal tidak sedang hamil
- Mengalami perdarahan di antara 2 siklus haid
- Volume darah haid lebih banyak dibanding biasanya
- Mengalami nyeri perut bagian bawah teramat hebat selama haid
- Keputihan abnormal dan berbau
- Adanya perdarahan setelah berhubungan intim
- Kelelahan berlebihan disertai demam
Artikel terkait: Vagina gatal saat haid, ini penyebab dan cara mengatasinya!
Penyebab rahim bermasalah
Penting diketahui mengapa bisa ada masalah dengan rahim. Umumnya, ada beberapa penyebab adanya tanda awal rahim bermasalah yang mengindikasikan penyakit tertentu antara lain:
- Fibroid rahim – penyebab pasti tidak diketahui namun aneka faktor ditengarai menjadi pemicu seperti hormon, riwayat keluarga mengalami penyakit serupa, dan kehamilan juga bisa membuat risiko fibroid meningkat
- Endometriosis yang disebabkan infeksi seperti infeksi menular seksual, TBC, dan bakteri normal yang berasal dari vagina
- Proplas uterus – faktor risiko yang bisa membuat seseorang terjangkit antara lain usia, kadar estrogen rendah, kerusakan otot atau jaringan panggul, obesitas, sembelit kronis, dan batuk yang tak kunjung sembuh
- Tuberkulosis rahim yang disebabkan adanya kontak seksual dengan orang yang terinfeksi
Cara menjaga kesehatan rahim
Mengingat pentingnya fungsi organ reproduksi bagi kehidupan perempuan, sudah selayaknya kita harus menjaga kebersihannya dengan baik. Berikut langkah sederhana yang bisa Anda lakukan.
-
Bersihkan organ intim dengan benar
Terdengar sepele, namun tak sedikit orang yang abai bahkan tidak tahu bagaimana membersihkan organ intim yang benar. Basuhlah organ intim dari depan ke belakang (dari arah vagina menuju anus), terutama setelah buang air kecil dan buang air besar. Hal ini untuk mencegah kuman terbawa menuju vagina dan mengakibatkan infeksi.
Kurangi penggunaan sabun khusus kewanitaan yang mengandung alkohol, pewangi, atau antiseptik. Bukannya membersihkan, sabun jenis ini berisiko menimbulkan iritasi dan membasmi bakteri baik.
-
Konsumsi makanan bergizi dan menyehatkan
Gizi seimbang juga merupakan kunci untuk tubuh mendapatkan energi dan menunjang kesehatan organ reproduksi. Cukupi kebutuhan nutrisi esensial seperti protein, lemak sehat, antioksidan, serat, serta vitamin dan mineral seperti selenium, folat, zat besi, dan zinc demi organ intim Anda tetap prima. Nutrisi bisa didapat dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, susu, telur, daging, dan ikan.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Obstetrics and Gynecology, mengonsumsi sayuran secara rutin mengurangi risiko Anda terkena fibroid rahim sebesar 50%. Kandungan Indol 3 karbinol dalam sayuran seperti brokoli, kembang kol, dan kubis efektif membantu tubuh menghilangkan kelebihan estrogen yang tidak dibutuhkan.
Artikel terkait: Jangan sembarangan, ini bahaya tersembunyi penggunaan menstrual cup menurut dokter
-
Kurangi minuman berkafein
Bagi Bunda penggemar kopi atau minuman berkafein lain, hal ini mungkin akan sedikit sulit dilakukan. Perlu diketahui bahwa kafein dapat memperburuk fibroid pada rahim karena kandungan ini mengakibatkan produksi estrogen dalam tubuh meningkat.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Fertility and Sterility, perempuan yang mengonsumsi 500 miligram kafein setiap hari atau setara dengan 4-5 cangkir kopi memproduksi estrogen 70% lebih banyak dalam fase folikel siklus menstruasi daripada wanita yang mengonsumsi lebih sedikit kopi setiap hari.
-
Bergerak aktif
Aktif bukan berarti merencanakan aktivitas berat, Bun. Apalagi bagi Anda yang memiliki pekerjaan yang mengharuskan duduk sepanjang hari, jangan lupa untuk berdiri sejenak dan melakukan peregangan otot sejenak.
Duduk terlalu lama dapat menyebabkan sirkulasi darah menuju rahim terganggu. Tak perlu bertransformasi menjadi olahragawati spontan, cukup berjalan kaki ringan beberapa lama dalam sehari sebagai cara sederhana melancarkan sirkulasi darah dan meningkatkan kelenturan otot rahim.
-
Terapkan pola hidup sehat
Era modern dengan segala kemudahan yang tersedia sedikit banyak mengubah pola hidup Anda yang jauh dari kata sehat. Padahal, hal ini efeknya signifikan menjaga rahim tetap sehat.
Sebisa mungkin seimbangkan gaya hidup dengan kebiasaan menyehatkan yaitu dengan berhenti merokok, menjauhi minuman beralkohol, istirahat yang cukup, menghindari penggunaan obat-obatan dan suplemen tanpa anjuran dokter karena semua ini berisiko menurunkan kualitas sel telur dan meningkatkan risiko gangguan ovulasi.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Parents!
Sumber: The Fertility Institute
Baca juga :
Apakah saya memiliki rahim yang lemah? Ini cara mengetahuinya