Surat kekaguman suami ini telah menggemparkan internet beberapa waktu lalu. Karena surat inilah, orang-orang jadi tahu bahwa masih ada manusia yang sabar dan berhati mulia di dunia ini, paduan antara kemanusiaan paripurna, cinta orangtua pada anaknya, dan kecintaan suami pada istrinya.
Tak ada yang lebih dinantikan seorang calon ayah selain kelahiran anak yang diidamkannya. Namun bagaimana jika ternyata bayi yang selama ini dikandung istrinya ternyata tidak memiliki otak sehingga tidak dapat dipertahankan lagi hidupnya?
Suami sekaligus ayah bernama Royce Young ini mengalaminya. Ia sangat bersedih dengan kenyataan bahwa ia tak akan pernah melihat anak yang kini dikandung istrinya tersebut selamanya. Namun, di balik kesedihan tersebut, muncul sebuah kekaguman yang lahir dari keberanian istrinya.
Istrinya tak ingin anaknya hidup di kandungan dengan sia-sia. Sehingga ia memutuskan agar sebisa mungkin dapat mempertahankan kehamilannya sampai usia 9 bulan agar setelah putrinya wafat nanti, organ tubuhnya dapat berguna untuk kehidupan anak yang lain.
Atas keberanian, ketabahan, dan ketangguhan istrinya ini, Royce menulis surat kekaguman suami yang berisi kesedihan sekaligus kekagumannya pada sang istri. Ia ingin memastikan bahwa orang-orang tahu betapa besar kekagumannya pada istrinya.
Surat kekaguman suami
“Pada suatu malam, sebelum aku berangkat ke New Orleans, aku memperhatikan istriku yang cantik sedang tertidur dengan damai di sofa. Aku menatapnya berbaring di sana, perut besarnya berisi putri kami yang sedang menendang-nendang. Ia adalah seorang putri yang tidak akan hidup lebih dari beberapa hari, dan aku tak bisa membayangkan betapa luar biasanya wanita ini. Aku adalah seorang penulis, jadi ketika aku merasakan sesuatu, aku memiliki kecenderungan untuk harus menuliskannya. Jadi aku mengeluarkan ponsel dan mulai menulis apa yang saat ini sedang aku pikirkan. Aku menyadari bahwa malam ini aku duduk seribu mil jauhnya di kamar hotel, terutama setelah bertemu anak mengagumkan bernama Jarrius yang sedang berada di tempat bernama All-Star Weekend. Dia membutuhkan transplantasi hati. Bukan hanya dia saja, aku juga harus memberitahu orang lain betapa luar biasanya Keri Young. (aku merindukannya setelah lima detik meninggalkan rumah karena perlu berpergian, jadi aku memikirkannya sepanjang waktu). Aku berpikir kembali saat-saat di mana kami mengetahui bawah Eva tidak sempurna. Benar-benar, selama 30 detik setelah dokter mengatakan kepada kami bahwa bayi kami tidak punya otak, entah bagaimana tubuh kami yang pantas dikasihani ini menangis. Keri mendongak dan bertanya, “Jika aku mengandung tubuhnya hingga sembilan bulan nanti, bisakah kami menyumbangkan organ tubuhnya?” Aku ingat saat dokter kami menempatkan tangannya di bahu Keri dan berkata, “Oh sayangku, kamu mengatakan hal yang sangat berani.” Terdengarnya seperti, “betapa baiknya kamu.” Tapi, ayolah. Keri benar-benar serius. Aku kecewa dan patah hati, tapi sesaat kemudian, aku berdiri mengaguminya. Aku adalah seorang penonton yang menyaksikan seorang superhero yang menemukan kekuatan super-nya. Ini adalah hari yang benar-benar buruk dalam hidupnya, ketika ia tahu bahwa bayinya akan mati, dia hanya butuh kurang dari satu menit untuk memikirkan orang lain dan pengorbanan dirinya yang sangat luar biasa. Itu salah satu hal yang paling luar biasa yang pernah aku alami. Dalam delapan tahun pernikahan kami (dan 15 tahun bersama-sama) sudah banyak masa di mana aku berpikir bahwa, “Oh astaga, dengan wanita inilah aku menikah, betapa beruntung aku.” Tapi kali ini berbeda. Aku tersadar bahwa aku tidak hanya menikahi sahabatku, tetapi juga menikahi seorang manusia spesial. Seluruh proses ini kami jalani dengan berat, namun seperti halnya Anda yang menjadi seorang yang hanya duduk di bangku penonton. Keri telah berada di arena sepanjang waktu, merasakan setiap tendangan kecil, setiap cegukan, dan setiap geseran tubuhnya. Dia harus mengingat setiap saat dan setiap hari bahwa dia sedang membawa bayi yang akan mati. Punggungnya sakit. Kakinya sakit. Dia punya segala hal yang super menyenangkan menyangkut kehamilan yang terjadi. Namun cahaya di ujung terowongannya selama sembilan bulan ini akan berubah menjadi gelap, terowongan yang dia tidak pernah rasakan sebelumnya selama beberapa jam atau hari setelah Eva lahir. Hanya dialah yang merasakan segalanya tentang bayi ini– ASI yang keluar, proses pemulihan, dll. Tetapi tidak ada suara lembut, dan bayi baru lahir yang indah sebagai pengingat bahwa semua pengorbanan ini benar-benar setimpal. Kami telah memutuskan untuk mempertahankan Eva sampai tiba waktu kelahirannya dengan banyak alasan. Tetapi yang pertama dan terpenting adalah untuk menyumbangkan organ tubuhnya. Kami tidak mengatakan bahwa apa yang kami lakukan ini sedang mencoba dan terdengar seperti orang-orang hebat yang lainnya. Karena hal itu adalah keputusan kami sebelum kami menyadari bahwa Eva masih hidup dan putri kami berhak untuk bertemu dengan mama dan papanya sehingga hal itu jadi hal yang membuat kami yakin untuk terus melanjutkan kehamilan ini. Menyumbangkan organ adalah hal yang ada di pikiran Keri sesaat setelah kami mendapati keadaan sebenarnya putri kami. Pengalaman memegang dan mencium putri kami akan menjadi sesuatu yang perlu kita kenang selamanya, berkah di dalam kandungannya adalah hal yang penting untuknya. Seketika Kerri langsung menyadarinya. Anak itu, Jarrius, sedang memakai kemeja yang bertuliskan, “Dibutuhkan Hidup untuk Menyelamatkan Kehidupan”. Aku tidak bisa berhenti memikirkan itu sepanjang hari. Ada keluarga lain di luar sana yang sedang sakit dan berharap adanya keajaiban yang datang untuk bayi mereka, dengan menyadari sepenuhnya bahwa bayi orang lain akan mati terlebih dahulu. Eva bisa mewujudkan keajaiban itu. Kami sudah semakin dekat ke garis finis, dan sementara hal ini akan jadi masa yang sangat menyenagkan untuk bertemu dengan Eva, segalanya membutuhkan pengorbanan. Kami akan pergi ke rumah sakit untuk melahirkan, dan pulang tanpa bayi. Banyak orang mengatakan hal-hal seperti, “Aku tidak akan mengubah keadaan apapun.” Tapi aku tidak akan mengatakan hal seperti itu. Jika memungkinkan, aku ingin mengubah keadaan ini. aku ingin anakku terlahir sempurna. Aku ingin dia bisa meniup lilin pada hari ulang tahun pertamanya. Aku ingin melihat kepalanya terbentur di atas meja kopi kami saat mencoba untuk belajar berjalan. Aku ingin dia merasakan masa-masa di mana dia harus membeli pulsa untuk berkomunikasi dengan seorang lelaki. Aku ingin dia bisa berjalan ke bawah lorong. Aku ingin mengubah itu semua, amat sangat ingin. Tapi aku tidak bisa. Ini adalah realitas kita. Dan tidak ada yang bisa menghentikan itu. Setiap kali Harrison terluka, atau harus memasang plester karena satu hal, Keri akan bertanya, “Apakah kamu cukup tangguh? Apakah kamu berani?” Anak kecil itu akan menganggukkan kepala dan berkata, “Aku tangguh! Aku berani!” Aku sedang melihat Keri sekarang dan bahkan aku tidak perlu bertanya. Dia TANGGUH. Dia BERANI. Dia luar biasa. Dia menakjubkan. Dia bagaikan seseorang yang datang dari tempat yang berbeda, gabungan kecerdasan, kecantikan, keberanian, kekonyolan, karakter yang kuat dan integritas jadi satu berwujud seorang wanita spektakuler. Dan.. entah bagaimana, dia adalah istriku. Bukan berarti aku butuh beberapa situasi yang mengerikan seperti ini untuk benar-benar bisa melihat semua itu, tapi apa yang aku lakukan adalah membuatku ingin memberitahu orang lain tentang hal itu.
Pasangan Royce dan Keri Young ini mengetahui kondisi fisik janinnya pada usia kehamilan 20 minggu melalui USG. Royce dan Keri yang sudah memiliki satu anak ini menjadi perhatian banyak media karena pengorbanan mereka untuk mendonorkan organ anaknya yang akan meninggal sesaat setelah dilahirkan tersebut.
Lewat instagramnya di akun @keriyoung, ia bercerita bahwa anaknya memiliki kaki, paru-paru, dan hati yang sempurna, “Hanya saja ia akan lahir tanpa otak di dalam kepalanya.”
Tak hanya membuat surat kekaguman suami, ia juga memosting foto kandungan dalam bentuk USG 4 dimendi di instagramnya.
Banyak orang ikut tersentuh dengan surat kekaguman suami yang ditulis Royce untuk istrinya. Banyak yang mendukung keputusan Keri untuk mendonorkan organnya sehingga doa mengalir kepada keluarga kecil mereka dari seluruh dunia, apalagi setelah kisah perjuangan mereka dimuat oleh banyak media.
Semoga rencananya lancar ya, Royce dan Keri! Banyak doa untuk kalian berdua.
Baca juga:
Pengakuan suami: “Melihat Istri Melahirkan membuatku merasa Ia wanita yang Hebat”