Surat Al Bayyinah adalah surat Al Quran ke-98 yang terdiri dari 8 ayat. Mengutip dari Detik, Quraish Shihab mengungkapkan bahwa surat pendek ini turun sekitar tahun ke-3 atau awal tahun ke-3 setelah hijrah. Surat ini diturunkan sebelum surat Al Hasyr dan sesudah surat At Talaq.
Surat Al Bayyinah sendiri memiliki makna yaitu ajaran Rasulullah adalah ajaran yang benar. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam buku Juz’amma Lengkap Bergambar 3 Bahasa karya Puspa Swara dan Abu Fayha. Sehingga, sudah sangat jelas dalam surat ini bahwa agama yang dibawa Rasulullah adalah agama yang lurus dan sudah mencakup pokok ajaran dari Nabi terdahulu.
Tanpa berlama-lama, yuk langsung simak artikel di bawah ini untuk mengetahui informasi lebih lanjut terkait surat Al Bayyinah.
Bacaan Surat Al Bayyinah Arab dan Latin Beserta Artinya
Al Bayyinah terdiri dari 8 ayat yang bunyi dan artinya adalah sebagai berikut:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ
الرَّحِیْمِ
Bismillaahir
Rahmaanir Rahiim
Artinya:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
1. لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙ
Lam yakunillażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna munfakkīna hattā ta’tiyahumul-bayyinah.
Aritnya: Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata,
2. رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ
Rasụlum minallāhi yatlụ suhufam mutahharah.
Artinya: (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (Al-Qur’an),
3. فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
Fīhā kutubung qayyimah.
Artinya: di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar).
4. وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ
Wa mā tafarraqallażīna ụtul-kitāba illā mim ba’di mā jā’at-humul-bayyinah.
Artinya: Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.
5. وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
Wa mā umirū illā liya’budullāha mukhlisīna lahud-dīna hunafā’a wa
yuqīmus-salāta wa yu’tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah.
Artinya: Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).
6. اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ
Innallażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna fī nāri
jahannama khālidīna fīhā, ulā’ika hum syarrul-bariyyah.
Artinya: Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.
7. اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ
Innallażīna āmanụ wa ‘amilus-sālihāti ulā’ika hum
khairul-bariyyah.
Artinya: Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
8. جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ
Jazā’uhum ‘inda rabbihim jannātu ‘adnin tajrī min tahtihal-an-hāru
khālidīna fīhā abadā, radiyallāhu ‘an-hum wa radụ ‘an-h, żālika liman khasyiya
rabbah.
Artinya: Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Baca juga: Surat Al Ala: Bacaan, Kota Diturunkan, dan Maknanya
Kandungan Surat Al Bayyinah
1. Orang Kafir yang Terpecah Menjadi 2 Golongan
Surat Al Bayyinah diawali dengan penjelasan tentang sikap orang kafir yaitu ahli kitab, serta orang musyrik yang tidak mau meninggalkan agama mereka sebelum datangnya Rasul yang Allah SWT janjikan.
Namun setelah diturunkannya Nabi Muhammad SAW, orang-orang kafir ini pun berpecah belah menjadi dua bagian. Sebagian beriman kepada ajaran yang disampaikan Rasulullah, tapi sebagian lagi justru memilih ingkar.
Padahal, Nabi Muhammad saat itu datang sesuai dengan sifat dari kita yang mereka pelajari, di mana beliau membawa ajaran yang paling benar. Surat ini juga terkandung bahwa Rasulullah dan Al Quran adalah bukti nyata dari kekuasaan Allah SWT.
2. Orang Beriman Adalah Sebaik-baiknya Makhluk
Selain menjelaskan tentang orang-orang kafir yang ingkar akan ajaran Islam, kandungan lainnya dalam surat ini adalah menjelaskan mereka yang beriman dan beramal shalih adalah sebaik-baiknya makhluk dan tempat kembali mereka sebagaimana janji Allah SWT adalah surga. Tak hanya itu, Allah SWT juga akan meridhainya.
Pada surat ini juga kita sebagai umat Muslim dari mengambil pelajaran bahwa sebagai umatNya, kita harus bisa menjaga keimanan kepada Allah SWT dan juga Al Quran. Sebab, hanya kepada Allah lah dan melalui Al Quran kita bisa selamat dari kehidupan di dunia dan di akhirat nanti.
Baca juga: Kandungan Surat Al Zalzalah, Gambaran Kiamat dan Jangan Sepelekan Amal Meski Kecil
Kota Diturunkannya Surat Al Bayyinah
Beberapa ulama mengutarakan pendapatnya terkait di kota mana surat Al Bayyinah diturunkan. Mengutip dari Detik, Ibn ‘Athiyah mengatakan bahwa mayoritas ulama menilai surat ini tergolong Makkiyah yang berarti diturunkan di Kota Mekkah.
Namun, pendapat lain dari al-Qurthubi menyebutkan bahwa mayoritas ulama berpendapat Al Bayyinah tergolong surat Madaniyyah atau turun di Kota Madinah.
Pendapat lain dari pakar tafsir, M Quraish Shihab juga menduga bahwa surat ini memang diturunkan di Kota Madinah. Pasalnya, surat ini menguraikan tentang Ahl Al-Kitab atau ahli kitab, serta sikap ketegasan terhadap ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana dikutip dalam Tim Hikmah, M Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah jilid 15 menyebutkan, “Sedang kita semua mengetahui bahwa interaksi yang kental antara Nabi Muhammad SAW dengan Ahl al-Kitab baru terjadi setelah beliau berhijrah ke Madinah.”
Baca juga: Surat Al Qadr: Bacaan, Kota Diturunkan, dan Kandungannya
3 Keutamaan Membaca Surat Al Bayyinah
Mengutip dari Abu Syuja, terdapat beberapa keutamaan serta manfaat bagi umat Muslim yang membaca surat Al Bayyinah. Di antaranya adalah:
1. Nabi Muhammad SAW Memiliki Keutamaan dan Keistimewaan
Sebagai pengikut Rasulullah, perlu diketahui bahwa surat Al Bayyinah termasuk ke dalam Al-Mufashshal yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga Rasulullah memiliki keutamaan dan keistimewaan daripada Nabi lain terdahulu.
2. Terbebas dari Orang Musyrik
Keutamaan lainnya adalah terhindar atau terbebas dari orang-orang musyrik. Tak hanya itu, tetapi juga masuk di dalam agama Muhammad SAW, serta akan dibangkitkan oleh Allah SWT sebagai orang beriman dan amalannya akan dihisab dengan mudah.
Sebagaimana kata Abi Ja’far dalam Tafsir Tsawabul A’mal: 154 yang berbunyi: “Barangsiapa yang membaca Surat Al-Bayyinah, maka ia terbebas dari orang-orang musyrik, masuk ke dalam agama Muhammad, Allah membangkitkannya sebagai seorang mukmin dan menghisabnya dengan hisab yang mudah.”
3. Berkumpul Bersama Sayidina Ali di Hari Kiamat
Keutamaan selanjutnya yaitu akan dikumpulkannya umat Muslim yang diridhai Allah SWT bersama dengan Sayidina Ali di hari kiamat sebagai teman dan sahabat, serta dapat disembuhkan dari penyakit laqwah atau perot mulut.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah dalam Tafsir Tafsirul Burhan, Juz 8: 345 yang berbunyi: “Barangsiapa yang membaca surat ini, maka di hari kiamat ia akan bersama sebaik-baiknya manusia sebagai teman dan sahabat, yaitu (Sayidina) Ali. Dan jika dibaca di dalam wadah baru dana seorang yang memiliki penyakit laqwah (penyakit perot mulut) melihat dengan matanya, maka ia dapat sembuh darinya.”
Itulah informasi terkait surat Al Bayyinah yang bisa diketahui dan diamalkan oleh seluruh umat Muslim. Semoga bacaan dari surat Al Bayyinah ini bisa menjadi amalan ibadah kita agar senantiasa diridhai oleh Allah SWT.
Baca juga:
Surat Al Maun: Bacaan, Kota Diturunkan, dan Maknanya
Surat Al Adiyat: Bacaan, Kandungan, dan Keutamaan Membacanya
Bacaan, Arti, dan Keutamaan Surat Al-Ikhlas yang Perlu Parents Ajarkan kepada Anak