Seiring perkembangan zaman, aneka tren kecantikan mengemuka di luar sana. Salah satunya sunscreen minyak kelapa yang ditengarai membawa banyak manfaat bagi kesehatan dan penampilan kulit.
Lantas, seperti apa pendapat ahli mengenai hal ini?
Mengenal Tren Sunscreen Minyak Kelapa
Sudah sejak lama minyak kelapa atau virgin coconut oil (VCO) digunakan oleh para beauty enthusiast karena memiliki banyak manfaat bagi perawatan kulit. Minyak kelapa yang baik yaitu minyak kelapa murni yang diekstrak dari kelapa yang masih segar tanpa menggunakan tambahan bahan kimia saat mengolahnya.
Minyak kelapa murni mengandung senyawa phenolic dan berpotensi sebagai antioksidan yang baik. Selain itu minyak kelapa murni juga mengandung asam laurat, kaprilat, dan kaprat yang dapat menunjang pertumbuhan probiotik di dalam saluran pencernaan. Minyak kelapa digadang efektif melawan bakteri jahat, jamur, hingga memiliki sifat antibiotik.
Dari segi kecantikan, deretan manfaat minyak kelapa tergolong menggiurkan. Ia dapat mengobati jerawat, menjaga kelembapan kulit, digunakan sebagai scrub untuk menyingkirkan sel kulit mati di tubuh, menghilangkan noda hitam bekas jerawat, juga membantu menghapus makeup.
Lantas, Apakah Sunscreen Minyak Kelapa Efektif?
Ternyata, beberapa pakar tidak menganjurkan penggunaan minyak kelapa untuk kebutuhan satu ini. Mengutip laman Bustle, minyak yang terdapat pada buah memang mengandung SPF. Namun, kadarnya rendah sehingga tidak cukup melindungi permukaan kulit.
Artikel terkait: Ketahui Manfaat dan Tahap Lengkap Eksfoliasi Wajah, Bisa Bikin Kulit Awet Muda!
“Mungkin terkadang memberikan hasil yang baik, karenanya banyak yang menyebarkan informasi tersebut ke media sosial. Namun hal ini tidak dilandaskan oleh penjelasan dari dermatologis atau ilmu kedokteran lainnya,” ungkap Dr. Dendy Engelman, MD, FACMS, FAAD, selaku dokter kulit di Shafer Clinic, New York.
Bukannya memberikan hasil yang diharapkan, menggunakan minyak kelapa sebagai sunscreen dikhawatirkan menjadi viral dan malah menimbulkan korban. Hal ini disebabkan minyak kelapa mampu menyerap sinar matahari. Selanjutnya, kulit bisa menjadi panas layaknya menggunakan minyak untuk memasak.
“Ketika mengoleskan minyak pada kulit sebelum terpapar sinar matahari, maka akan meningkatkan panas pada kulit saat terkena cahaya matahari, sehingga dapat menyebabkan luka bakar dan kerusakan kulit,” jelas Dr. Elizabeth.
Lebih lanjut, Dr. Elizabeth juga memaparkan bahwa kebiasaan ini berpotensi memecah kadar kolagen dan elastin pada tubuh. Bukannya melindungi kulit, kondisi ini justru dapat mengakibatkan penuaan, bintik hitam, hiperpigmentasi, juga memicu kanker kulit.
Artikel terkait: Samarkan Flek hingga Basmi Jerawat, 11 Manfaat Masker Madu dan Cara Membuatnya
Jangan Gunakan Minyak Kelapa sebagai Sunscreen
Dengan kata lain, Anda sebaiknya memang meninjau ulang jika terpikir menggunakan minyak kelapa sebagai sunscreen. Terlebih jika minyak kelapa yang digunakan merupakan buatan sendiri di rumah. Otomatis hal itu tidak memiliki filter sempurna terhadap sinar UVA dan UVB.
Selain itu, minyak alami buatan sendiri juga akan kehilangan formula penting untuk menjaga efektivitas menjaga kulit dari terpapar sinar matahari.
“Minyak alami akan teroksidasi sangat cepat saat berada di bawah sinar matahari, karena kebanyakan kemasan minyak kelapa botol kaca berwarna gelap,” sambung Dr. Elizabeth.
American Academy of Dermatology Association merekomendasikan untuk menggunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 yang merupakan kadar minimum untuk memberikan perlindungan kulit dari sinar UV. Berkebalikan, minyak kelapa hanya memiliki kadar SPF 8 yang tentunya tidak mampu melindungi kulit secara optimal.
Artikel terkait: 5 Cara Mengempiskan Jerawat dalam Semalam, Mudah dan Murah!
Kiat Memilih Sunscreen
Melindungi tubuh dari sinar UV yang dapat merusak kulit wajib dilakukan setiap hari. Brand kecantikan berlomba menawarkan sunscreen unggulan demi memproteksi kulit. Namun, jangan sampai Anda melupakan kriteria penting saat memilihnya.
Terdapat dua jenis sunscreen, yakni sunscreen kimiawi dan mineral. Bahan yang umum ditemukan dalam sunscreen kimiawi yakni avobenzone, oxybenzone, dan octocrylene. Sedangkan sunscreen mineral terbuat dari titanium dioksida dan zinc oksida.
Senyawa dalam sunscreen kimiawi umumnya tidak berwarna serta terasa lebih ringan pada kulit. Berbagai senyawa ini hanya dapat menyaring sinar UVB, tapi kini sudah banyak ditemukan produk yang juga melindungi kulit dari sinar UVA. Berikut deretan kriteria yang sebaiknya menjadi perhatian:
- Jenis sunscreen. Sunscreen mineral dan kimiawi memiliki efek yang berbeda pada kulit.
- Bahan aktif yang ditambahkan. Sunscreen untuk kulit kombinasi, normal, kering, dan berminyak tentu mengandung bahan aktif yang berbeda. Misalnya, jenis sunscreen mineral dengan titanium dioksida dan zinc oksida lebih bersahabat untuk pemilik kulit berminyak dan mudah berjerawat. Sedangkan sunscreen dengan bahan aktif yang melembapkan seperti hyaluronic acid cocok untuk si kulit kering dan sensitif.
- Tekstur dan kekentalan. Pemilik kulit normal bisa saja memakai sunscreen dengan tekstur krim atau gel, tapi tipe kulit lain belum tentu demikian. Pilihlah tekstur sesuai jenis kulit Anda.
- Spektrum. Sunscreen terbaik adalah yang berspektrum luas (broad spectrum). Ini berarti sunscreen bisa menangkal sinar UVA dan UVB sekaligus.
- Sifat komedogenik. Komedogenik adalah kemungkinan produk menyumbat pori-pori. Sunscreen untuk kulit berjerawat idealnya bersifat non-comedogenic.
- Sun Protection Factor (SPF). SPF sunscreen amat bervariasi, mulai dari 15, 30, hingga 50. Besarnya SPF menentukan kemampuannya dalam menyaring sinar matahari. Pilihlah minimal SPF 30 dan lebih tinggi jika Anda kerap beraktivitas di luar ruangan.
Parents, demikian informasi seputar sunscreen minyak kelapa. Carilah informasi akurat sebelum Anda mengikuti tren tertentu.
Baca juga:
Cara Memilih Jenis Sampo: Kenali Tipikal Rambut Anda Terlebih Dulu
8 Masker untuk Kulit Berminyak, Hanya Gunakan 2-4 Bahan Saja!
Samarkan Flek hingga Basmi Jerawat, 11 Manfaat Masker Madu dan Cara Membuatnya