Penelitian: Suara Ibu dapat Membantu Perkembangan Otak Anak

Penelitian menunjukkan bahwa suara ibu dapat membantu perkembangan otak anak. Sejauh mana pengaruh tersebut dalam tahapan perkembangan kecerdasan anak?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Suara ibu pengaruhi perkembangan otak anak sejak ia masih di kandungan. Penelitian menemukan fakta bahwa janin sudah memiliki kemampuan untuk mengenali suara ibu.

Kemudian, sesaat setelah ia dilahirkan, bayi sudah dapat mengenali suara ibu sepenuhnya.

Selain itu penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa memperdengarkan rekaman suara ibu dapat mempercepat masa pemulihan bayi di rumah sakit. Suara ibu  juga dapat menstimulasi kemampuan bayi dalam mengonsumsi makanan lewat mulut.

Para ilmuwan mengatakan dibanding suara orang asing lainnya, ibu dapat mempengaruhi bagian anterior prefrontal cortex dan posterior kiri di otak anak. Otak pada bagian tersebut adalah yang bertanggung jawab dalam kemampuan bicara anak.

Teori mengenai suara ibu pengaruhi perkembangan otak anak juga berlaku untuk mereka yang sedang beranjak dewasa.

Penelitian yang dilakukan kepada 24 anak usia 7-12 tahun ini memiliki beberapa kriteria. Antara lain adalah; tak memiliki masalah dengan perkembangan otak, IQ normal, dan dibesarkan oleh ibu biologis.

Riset yang diadakan oleh Daniel Abrams, seorang neurobiologist di Universitas Stanford melakukan dua cara untuk menguji kemampuan semantik anak lewat suara.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Peneliti merekam hal acak yang disuarakan oleh ibu mereka dan orang asing. Hasilnya 97% anak lebih memahami apa yang dikatakan oleh ibu mereka sendiri daripada jika disuarakan oleh orang lain.

Suara ibu sangat berpengaruh pada bayi, balita, dan anak yang beranjak dewasa karena otak memiliki kemampuan untuk menyeleksi suara ibu.

Suara ibu pengaruhi perkembangan otak anak pada struktur bagian amygdala yang berperan sebagai kontrol emosi. Sementara itu suara ibu yang berpengaruh pada nucleus accumbens, dan korteks prefontal tengah membuat anak dapat mengenali wajah.

Aktivitas seleksi suara pada otak anak saat mendengar ibu ini akan meninggalkan jejak neuron. Nantinya, jejak neuron ini akan membantu perkembangan anak dalam managemen suasana hati, pengenalan pada wajah, dan empati.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Semua kemampuan tersebut akan membantunya lebih mudah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Sayangnya, para peneliti belum menemukan jawaban yang pasti mengenai kaitan antara suara ibu dengan aktivitas otak anak yang mengidap autisme.

Jadi parents, sebisa mungkin luangkan waktu untuk mengajak anak kita bicara. Anda dapat membiasakan diri untuk memulai obrolan di meja makan, mendongeng sebelum tidur, dan interaksi lainnya dengan anak.

 

Referensi: The Week

Baca juga:

Penelitian: Berpura-pura Mengerti Ocehan Bayi Dapat Membuatnya Pintar

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ternyata suara seorang ibu memiliki pengaruh yang sangat besar untuk perkembangan otak sang anak. Mengapa demikian? Itulah penelitian yang baru saja ditemukan dan dilakukan kepada 24 anak usia 7 sampai 12 tahun. Melihat kemampuan berbicara dan memahami suara yang didengarkan oleh peneliti, hasil yang dicapai 97% dapat memahami ucapan sang ibu. Sample tersebut memiliki kriteria tertentu untuk melihat suara ibu pengaruhi perkembangan otak anak Yuk simak ulasan lengkapnya.

Penelitian tentang Pengaruh Suara Seorang Ibu

Bayi dalam kandungan memang telah memiliki kemampuan untuk mendengar suara orang orang yang mengajaknya berinteraksi, terutama ibunya. Ketika bayi baru lahir pun ia sudah dapat mengenali suara seorang ibu secara penuh. Ditemukan penelitian yang membuktikan suara seorang ibu dapat mempercepat proses penyembuhan bayi di rumah sakit. Selain itu, suara seorang ibu mampu menstimulasi si kecil untuk makan lewat mulut.

Para ilmuwan menemukan pengaruh suara seorang ibu terhadap kemampuan bicara anak. Suara seorang ibu yang diperdengarkan mampu mempengaruhi anterior prefrontal cortex dan posterior kiri di otak anak. Bagian tersebut merupakan bagian penting yang bertanggung jawab untuk mengatur kemampuan bicara seseorang, sehingga ibu sangat berperan untuk perkembangan si kecil dalam proses belajar berbicara.

Tidak hanya itu, penelitian juga dilakukan kepada anak usia 7 sampai 12 tahun untuk menguji pengaruh suara seorang ibu. Ditemukan fakta bahwa suara seorang ibu mampu menstimulasi kemampuan semantik si kecil. Hasil yang diperoleh sebesar 97% anak lebih memahami ucapan ibunya daripada rekaman suara orang lain. Menarik bukan? Ternyata sungguh besar pengaruh suara seorang ibu terhadap buah hatinya.

Pentingnya Mengajak Si Kecil Berinteraksi

Suara seorang ibu juga mampu mempengaruhi perkembangan otak anak yang berperan sebagai kontrol emosi. Bagian yang berperan adalah amygdala dalam otak. Selain itu, pada bagian nucleus accumbens dan prefrontal cortex dapat mempengaruhi kemampuan si kecil dalam mengenali wajah, managemen suasan hati, dan empati. Hal ini sangat penting bagi tumbuh kembang si kecil dan dapat mengasah kemampuannya untuk bersosialisasi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Suara ibu pengaruhi perkembangan otak anak merupakan pernyataan yang benar, sehingga sangat penting meluangkan waktu untuk berinteraksi dengannya. Pada saat di dalam kandungan, sebaiknya sering mengajaknya berbicara meskipun si kecil belum dapat merespon ucapan sang ibu. Ketika si kecil sudah dapat berbicara, sebaiknya ibu sering mengajaknya berbicara, mendongengkan cerita, memintanya bercerita tentang hari harinya, atau interaksi lainnya.

Suara seorang ibu mampu menstimulasi otak si kecil dalam proses memahami ucapan, mengenali wajah, mengatur emosi, dan empati. Itulah penelitian yang membuktikan bahwa suara seorang ibu sangat penting dalam tumbuh kembang seorang anak. Oleh karena itu, tidak heran jika sangat disarankan untuk sering mengajak si kecil berkomunikasi sejak dalam kandungan. Apakah Anda sudah melakukan hal tersebut kepada buah hati Anda sejak mengandungnya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Syahar Banu