X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Hidrasi Keluarga
  • Breastfeeding Week 2022
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Suamiku, Diary Berjalanku

Bacaan 4 menit
Suamiku, Diary BerjalankuSuamiku, Diary Berjalanku

Menjadikan suami sebagai diary berjalan bisa membantu melekatkan hubungan, lho.

Bukan hal yang aneh, kalau kita mendengar para istri mengeluhkan suaminya. Setidaknya, curhatan seperti ini bisa temukan grup WA, forum, 'nangkring' di kolom komentar artikel di Instagram, bahkan kadang langsung didengar dari orang yang baru dikenal.

Kebanyakan dari mereka biasanya memang punya masalah komunikasi dengan suami yang tidak diperbaiki sejak awal. Mungkin juga sudah berupaya tapi tidak ada hasil signifikan.

Bagi saya, seorang istri yang sudah kenal suami saya 14 tahun lamanya – termasuk sebelum menikah merasa sangat diuntungkan dengan durasi 'kenal' yang nggak seumur jagung. Tapi ya tetap saja tidak menjami berarti semua berjalan dengan lancar.  

Suamiku Diary Berjalanku

Banyak sekali hal yang kami alami bahkan sebelum menikah. Mulai dari selisih paham,  ribut kecil, hingga ribut besar, debat ringan sampai debat drama kumbara pun rasanya kami sudah khatam. Tapi semakin lama mengenal , semakin tahu apa yang boleh dan apa yang jangan dilakukan supaya tidak semakin memancing api permusuhan.

Setidaknya ada beberapa hal yang kami selalu ingat saat sudah mulai berselisih.

  1. Salah satunya, pantang kabur atau meninggalkan ruangan di tengah-tengah sengitnya keributan.
  2. Kedua , HARUS berdamai betul-betul berdamai sebelum hari berganti.
  3. Ini paling penting, yaitu tidak melibatkan atau cerita ke siapa pun tentang perdebatan yang terjadi sebelum masalah betul-betul selesai dan ada solusi. Termasuk curhat di media sosial!

Kami sejujurnya bukan tipikal pasangan yang salah satunya bisa mengalah, mendinginkan, atau sabar. Kata teman baik kami, kami tuh kalau sedang bertengkar seperi api ketemu LPG. Teruuuusss aja ngegasss sampai gasnya habis, ya, baru berhenti.

Hahahahahhaa....

Kalau ada yang bertanya, kok bisa tahan? Kok, bisa langgeng ? Klise, tapi memang iya,  meminjam kutipan Pak Suami, kami berdua sama-sama berusaha untuk bisa saling membaca untuk bertahan lebih lama

 

Suamiku Diary Berjalanku

Membaca satu sama lain membuat kami belajar saling mengerti dan memahami bahasa cinta kami seperti apa ? Memahami maunya masing-masing dari kami seperti apa? Membuat kami bisa respect satu sama lain tanpa perlu dijelaskan tentang hierarki suami istri. Kami berdua berteman dalam pernikahan. Itu yang bagi saya salah satu kunci kami bisa bertahan.

Kami memang berteman sejak lama.  Teman akrab yang dipaksa “macarin” anak SMA yang lagi sedih digantungin gebetannya, hahaha. Setelah dekat, hubungan kami tentu saja kami berproses, dari yang dulunya nggak ada perasaan tiba-tiba kami saling membutuhkan. 

Pertemanan kami pun tidak berubah setelah pacaran bahkan menikah. Dari dulu, saya memanggap suamiku, diary berjalanku. Apapun yang saya rasakan, perasaan cemas, ketakutan, harapan dan mimpi besar, semua saya tumpahkan padanya.

Sama dengan pria kebanyakan, meski menganggap suamiku diary berjalanku, tetap saja porsinya  untuk bercerita atau curhat seheboh dan serajin saya. Meski demikan, saya belajar untuk memahami apakah suami sedang ada masalah. Apakah ada yang membuat suami saya tidak nyaman? Atau ada yang berusaha suami saya tutupi? kami sudah terbiasa untuk membaca satu sama lain.

Melatih komunikasi dengan pasangan bagi saya adalah hal paling penting dalam suatu hubungan. Berlatih tidak mengenal hari, bulan dan tahun. Dan tidak ada batasan. Berlatih bicara, mendengarkan pasangan akan pelan-pelan melatih kita untuk percaya pada pasangan.

Suamiku Diary Berjalanku

Tidak perlu lagi ada lagi kasak-kusuk nangis ke Ibu tentang suami, tidak ada lagi mengadu soal suami ke mertua, apalagi ke tetangga. Semua kami selesaikan bersama. Semuanya hanya tentan kami. Masalah kami adalah masalah berdua. Solusinya harus dicari berdua. Bahagianya kita adalah bahagia berdua. Bukan urusan mereka-mereka yang tidah tahu apa-apa.

Setidaknya, saya belajar untuk tidak menceritakan masalah rumah tangga pada siapa pun terutama pada lawan jenis. Jangan !!!

Apalagi sampai melibatkan keluarga besar. Bukannya masalah selesai malah jadi runyam. Selesaikan dulu pokok masalahnya berdua , bicara hati ke hati, ribut sedikit sangat wajar, kok. Asal sudah mencoba bicara dengan ego yang ditekan.

Banyak air mata yang dikucurkan? Tidak ada salahnya juga, kok. Terkadang, menangis bisa menjadi pelepas perasaan yang tepat. Terakhir setelah ribut-ribut yang panjang,  jangan lupa akhiri dengan pelukan dan meminta maaf. Bahkan nggak sedikit pasangan yang mengaku kalau setelah berantem, sesi berhubungan intim makin heboh.

Nah, jadi makin akur kan ?

 

 

Ditulis oleh Nessa Rasyidi, VIPP Member theAsianparent ID

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

theAsianParent Indonesia

  • Halaman Depan
  • /
  • Pernikahan
  • /
  • Suamiku, Diary Berjalanku
Bagikan:
  • Catat Yuk! 4 Bacaan Wajib Akad Nikah yang Perlu Diketahui Umat Islam

    Catat Yuk! 4 Bacaan Wajib Akad Nikah yang Perlu Diketahui Umat Islam

  • Mantap Ingin Berpisah? 6 Langkah Mengajukan Cerai Beserta Biaya yang Diperlukan

    Mantap Ingin Berpisah? 6 Langkah Mengajukan Cerai Beserta Biaya yang Diperlukan

  • Bikin Hancur Hubungan, Ini 7 Tipe Komunikasi Toksik yang Perlu Dihindari

    Bikin Hancur Hubungan, Ini 7 Tipe Komunikasi Toksik yang Perlu Dihindari

app info
get app banner
  • Catat Yuk! 4 Bacaan Wajib Akad Nikah yang Perlu Diketahui Umat Islam

    Catat Yuk! 4 Bacaan Wajib Akad Nikah yang Perlu Diketahui Umat Islam

  • Mantap Ingin Berpisah? 6 Langkah Mengajukan Cerai Beserta Biaya yang Diperlukan

    Mantap Ingin Berpisah? 6 Langkah Mengajukan Cerai Beserta Biaya yang Diperlukan

  • Bikin Hancur Hubungan, Ini 7 Tipe Komunikasi Toksik yang Perlu Dihindari

    Bikin Hancur Hubungan, Ini 7 Tipe Komunikasi Toksik yang Perlu Dihindari

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.