Dewasa ini, sering kita melihat suami sibuk dengan gadget saat sedang bersama istri dan anaknya. Bahkan ketika di rumah, ponsel atau laptop menyedot perhatian mereka, hingga lupa bahwa ada keluarga yang juga membutuhkan perhatian darinya.
Urusan pekerjaan kerap menjadi alasan suami sibuk dengan gadget, hingga mengabaikan istri dan anaknya. Tanpa disadari keluarganya pun jadi menjauh secara emosional. Ketika ia sadar, anak-anaknya sudah tumbuh dewasa, dan istri pun tidak lagi menawarkan kehangatan kasih seperti dulu.
Berikut ini adalah sebuah surat pembaca yang memberi peringatan kepada para suami yang selalu sibuk dengan gadget hingga mengacuhkan anak dan istri.
Satu menit, hanya satu menit, atau malah kurang. Untuk ketinggalan momen berharga bersama yang baru saja terjadi bersama istri dan anakmu. Lihat, anak balitamu sedang belajar memakai sedotan! Aku melihat semuanya. Istrimu yang cantik sedang menyesap minumannya, dan putramu mencoba meniru gerakan ibunya namun tak berhasil. Ketika air soda meledak di mulutnya, dia tertawa dan bangga akan pencapaiannya tersebut. Namun kau melewatkan semuanya.
Artikel terkait: Parents, ini yang anak rasakan saat Anda sibuk dengan gadget
Aku yang merupakan orang asing, malah ikut menyemangati dari seberang ruangan. Dan kau tak menyadarinya, karena kau terlalu fokus pada ponselmu Aku tidak sedang menghakimi. Mungkin kau menerima email tentang pekerjaan, atau level terbaru permainan Clash of Clans favoritmu. Apapun itu, aku tidak akan menaikkan alis padamu, tapi aku merasa sedih untukmu. Berapa banyak milestones yang kau lewatkan? Seberapa sering putramu menatap meminta persetujuan darimu, namun tak ia dapatkan? Seberapa sering istrimu harus mengulang pertanyaannya, karena kau tak memperhatikan ucapannya? Seberapa banyak makan malam yang khusus disediakan untukmu menjadi dingin tak tersentuh? Semua momen yang kau lewatkan itu, mengurangi kebahagiaan di dalam keluargamu. Aku tidak mengenalmu, namun aku ingin kau tahu bahwa hubungan dekatmu dengan ponsel itu, sudah menyakiti hubunganmu dengan anak dan istrimu.
Itu adalah bentuk teriakannya untuk minta tolong. Dia butuh suaminya kembali, memberi perhatian tanpa gadget yang menghalagi.
Status terbaru di beranda Facebookmu bisa menunggu. Daripada melihat semua kenangan yang dibagikan teman Facebookmu, lebih baik membuat kenangan dengan pasangan hidupmu.
Level di game terbaru bisa menunggu. Mungkin kau akan kalah satu ronde, tapi kau akan memenangkan kebanggaan dari anakmu. Bahkan, email dari bosmu juga bisa menunggu. Bukankah semua pekerjaan yang kau lakukan adalah untuk keluargamu? Lalu untuk apa bekerja setengah mati jika itu menjauhkanmu dari anak dan istri yang mendamba perhatianmu? Kau tahu apa yang kau lewatkan karena terus membuat mereka menunggu? Satu kehidupan. Satu kesempatan yang kita miliki di bumi, untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang yang kita cintai. Satu kesempatan saat kau menjadi seorang suami dan seorang ayah. Sesekali, lepaskan dirimu dari dunia maya dan hadirlah di dunia nyata. Di mana istri dan anakmu menyesap soda dingin, dan belajar lagu baru setiap hari.
Nah Bunda, ingatkan para Ayah ya. Jika suami sibuk dengan gadget terus menerus, dia akan kehilangan momen berharga bersama keluarganya. Jika Bunda juga melakukan hal sama, segera ubah kebiasaan ini sekarang juga. Ingat, masa kecil anak kita hanya sekali, dan takkan pernah terulang lagi.
Disadur dari theAsianparent Filipina