Suamiku Kecanduan Pornografi, Kupergoki, dan Ini yang Terjadi Selanjutnya

Ibu satu anak ini berbagi kisahnya ketika mendapati suami kecanduan pornografi. Dia berjuang keras agar pernikahannya bisa diselamatkan.

Suami kecanduan pornografi bisa menjadi hal buruk, karena dapat memengaruhi kualitas hubungan suami istri. Juga mengubah perilaku suami terhadap istri.

Seorang ibu bernama Alisa (bukan nama sebenarnya) berbagi kisahnya menghadapi suami kecanduan pornografi di laman Good House Keeping. Berikut ini adalah kisahnya.

Pertama kali tahu suami kecanduan pornografi

Semuanya berawal ketika orang tua Alisa tiba-tiba meneleponnya dan bertanya, apakah dia tahu apa yang dilakukan suaminya setiap kali membuka komputer. Saat itu, Alisa dan suaminya baru saja berkunjung ke rumah orang tua Alisa bersama anaknya yang berumur lima tahun, Jamie.

Alisa mengatakan pada sang ibu, bahwa suaminya hanya berselancar di internet untuk melihat gadget terbaru. Jawaban tersebut justru membuat ibunya menangis. Alisa pun menjadi heran.

Ibunya pun menjelaskan, "Ketika suamimu sedang menggunakan komputer, dia tidak sengaja menghapus bookmark dari situs keuangan favorit ayahmu. Kemudian, ketika ayahmu berusaha memulihkan bookmark-nya dari trash, banyak situs porno yang muncul."

"Benarkah? Aku yakin ada alasannya hal itu terjadi," Alisa menjawab, berusaha terdengar acuh tak acuh.

Namun, ketika Alisa menutup telepon. Dia terhenyak. Karena apa yang baru saja didengarnya nampak tidak masuk akal. Siapa orang waras yang akan mengunduh video porno di rumah mertuanya? Alisa pikir ibunya membuat kesalahan, karena suaminya John (nama samaran), pasti tidak akan melakukan hal tersebut.

John memang menghabiskan banyak waktu di depan komputer, 2-3 jam setiap malam. Di siang hari, dia berurusan dengan bisnis dan sering keliling kota untuk rapat dengan klien. Dan ketika pulang, dia akan bermain bersama Jamie, mengelus punggungku, kemudian membuka komputer.

Suami kecanduan pornografi tapi dia tidak mau mengaku

Alisa tidak punya alasan apapun untuk curiga, karena dia tahu keberadaan suaminya setiap malam. Meski kadang Alisa sering terbangun tengah malam sendirian di ranjang, dan ketika ia pergi mencari suaminya, Alisa menemukan John sedang duduk di depan laptop.

Saat Alisa bertanya pada John apa yang sedang dilakukan, John selalu menjawab bahwa dia hanya iseng. Kemudian mematikan komputer dan kembali ke tempat tidur bersama Alisa.

Akan tetapi, setelah telepon dari orang tuanya tersebut, mau tak mau Alisa jadi penasaran. Akhirnya beberapa hari kemudian, Alisa bertanya pada John mengenai kecurigaan orang tuanya. John hanya tertawa dan menjawab dia tidak tahu apa-apa tentang situs porno di komputer rumah orang tua Alisa.

"Mungkin salah satu saudara lelakimu yang melakukannya," kata John.

Mendengar jawaban sang suami, Alisa langsung merasa lega. Dan diapun menyuruh John untuk menelpon orang tua Alisa dan menjelaskan semuanya. John menelepon mertuanya dan mengulangi apa yang dia katakan pada Alisa.

Namun, orang tua Alisa sama sekali tidak percaya kata-kata John. Mereka mengatakan menantunya itu berbohong, dan dia juga tidak boleh lagi datang ke rumah mereka. Mengetahui hal ini, John sama sekali tidak merasa terganggu.

Keesokan harinya, John bilang ingin menambah anak. Alisa sangat bahagia mendengarnya, hingga melupakan apa yang terjadi antara John dan orangtua Alisa. Karena Alisa yakin suaminya setia pada keluarga.

Mulai mencari tahu kebenaran suami kecanduan pornografi

Benih kecurigaan yang ditanamkan orangtua Alisa tak pernah bisa hilang sepenuhnya. Seminggu kemudian, setelah mengunjungi orang tua John, Alisa meminta untuk mampir ke kantor John. Dan suaminya langsung setuju.

Ketika Alisa membuka komputer suaminya di kantor, John masih tetap santai dan bercanda ria. Saat Alisa bertanya mengapa ada bookmark situs porno, John hanya tertawa dan mengatakan itu ulah rekan kerja yang iseng padanya.

Namun Alisa tidak percaya begitu saja, dia mulai melihat semua dokumen yang disimpan John di desktop. Lalu dia menemukan sebuah email dari situs kencan, ketika dibuka, email tersebut menyatakan bahwa profil akun bernama 'Niceguy4u4ever' telah disetujui. Alisa terkejut melihatnya.

Ketika Alisa bertanya tentang email tersebut, John hanya bilang maaf. Lalu keduanya pulang ke rumah, dalam perjalanan pulang keduanya sama-sama diam seribu bahasa.

Sesampainya di rumah, Alisa pun berkata, "Aku akan tetap bersamamu, tapi aku harus tahu semuanya."

"Tidak ada yang perlu diceritakan, aku cuma penasaran dan kesepian. Itu adalah fantasi, aku tidak selingkuh darimu." John menjawab.

Artikel terkait: 5 Tanda bahwa suami berfantasi tentang wanita lain

Keesokan harinya setelah John berangkat kerja. Alisa mulai memeriksa akun email dan sosial media suaminya. Di sana Alisa melihat John menulis sebuah email kepada seorang perempuan, yang mengatakan ingin bertemu dan harga yang biasanya ditetapkan.

Ternyata itu adalah email kepada seorang pelacur dari Las Vegas dengan harga sekitar tujuh jutaan per jamnya. Alisa merasa terpukul. Dia menggeledah dokumen dan email suaminya, untuk membuktikan bahwa kecurigaan orang tuanya salah. Namun ternyata, ia malah menemukan fakta bahwa John tidak hanya kecanduan pornografi, tapi juga meghubungi seorang pelacur.

Alisa langsung menanyakan hal ini pada suaminya, awalnya John tidak mau mengaku. Namun setelah disudutkan dengan bukti-bukti yang telah ditemukan Alisa, John mulai menangis.

"Aku merasa depresi dan kesepian. Aku tidak bisa bekerja maupun berkonsentrasi." John memberi alasan. "Tapi aku tidak pernah membayar siapapun, aku hanya flirting di ruang chat dan email."

"Tapi kenapa kau melakukannya, John?" tanya Alisa.

Lalu John menyalahkan komputer, seperti anak-anak yang tidak mau disalahkan dan mencari kambing hitam. Namun, Alisa tidak bisa menerima alasan John. John sudah menikah dengannya selama 8 tahun, dan memiliki seorang anak. Perilakunya yang kekanakan tidak bisa diterima.

Hari itu juga, Alisa meminta John keluar dari rumah.

Janji untuk berhenti namun tidak ditepati

John menghindari Alisa selama seminggu penuh. Lalu ia kembali ke rumah dan berjanji akan mengubah perilakunya. Akan tetapi, dia malah mengubah kata sandi dari email dan media sosialnya.

Menyadari bahwa suaminya tidak bisa menepati janji, Alisa pergi membawa anaknya untuk menginap di rumah saudara. Alisa juga mengunjungi rumah orangtuanya untuk mencari kebenaran.

Dan apa yang ditemukan di komputer tersebut membuat hati Alisa makin hancur. Karena selama setahun belakangan, ada yang rutin mengunjungi situs porno berkali-kali. Tanggalnya pun sesuai dengan jadwal kunjungan keluarga Alisa ke rumah orangtuanya.

Alisa merasa malu pada orangtuanya. Dia juga bertanya-tanya, apakah mungkin pernikahannya bisa diselamatkan dengan perilaku suami kecanduan pornografi.

Pernikahan hancur karena suami kecanduan pornografi

Awalnya, Alisa menyalahkan diri sendiri. Karena ia semakin gemuk setelah menikah, dan bekerja paruh waktu sambil mengasuh anak membuatnya kelelahan dan mudah stres.

"Empat tahun sebelumnya, ketika pernikahan kami menemui masalah. Kami mencoba terapi. John selalu tenang dalam setiap sesi, dan mengatakan dia tidak melihat ada masalah apapun dalam pernikahan. Dan sekarang, masalahnya terlalu besar untuk diabaikan," papar Alisa.

Alisa tidak pulang ke rumah, ia dan anaknya menginap di rumah saudara. Berjauhan dengan John membuat Alisa menyadari, bahwa beberapa tahun belakangan pernikahannya sudah tidak sehat.

John sering memaksa berhubungan seksual, ketika Alisa menolak, dia akan mengatakan bahwa Alisa harus mematuhinya sebagai suami. Dan saat Alisa menuruti kemauannya, John malah bersikap kasar saat berhubungan intim. Juga tidak mau berhenti meski Alisa sudah memintanya.

Terlebih, ketika Alisa melihat semua chatting dan email di akun sang suami, dia melihat bahwa John selalu bicara buruk tentang Alisa. Bahkan sering berisi ujaran kebencian yang membuat Alisa terpukul.

Keputusan bercerai

Setelah 3 bulan berpikir tanpa keputusan, akhirnya Alisa menyewa seorang pengacara. Alisa sempat merasa takut akan gosip dan omongan orang. Terutama karena potensinya yang bisa menyakiti Jamie, anak semata wayangnya.

Namun, secara mengejutkan, banyak orang yang memberi dukungan pada Alisa. Alisa pun akhirnya bisa fokus untuk membina hidup baru dengan anaknya. Dia juga akan selalu mengawasi gerak gerik John, meski sudah bercerai, jangan sampai John memberi pengaruh buruk pada Jamie.

"Satu hal yang aku pelajari: Meskipun teknologi bisa bersifat menghancurkan di tangan yang salah, namun teknologi juga memiliki kekuatan yang luar biasa. Aku bisa membuka mata dan mengetahui kelakuan bejat suamiku berkat teknologi. Dan semua itu mengubah hidupku," tutup Alisa.

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/ciri-pria-kecanduan-seks/

Penulis

Fitriyani