Penelitian: Tisu Basah Bisa Menyebabkan Ruam dan Infeksi Kulit Bayi

Sebuah studi yang dilakukan di Australia dan Amerika Serikat menemukan bahwa bahan kimia MI pada tisu basah bisa menyebabkan radang dan infeksi pada kulit bayi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apakah Parents sering menggunaka tisu basah untuk membersihkan badan bayi? Biasanya orangtua melakukan ini saat mengganti popok bayi atau membersihkan wajahnya dari kotoran.

Tapi Parents perlu berhat-hati, karena bahan pengawet yang biasa ada di tisu basah bisa menyebabkan peradangan pada kulit.

Sebuah penelitian yang dipublikasian di Medical Journal of Australia menunjukkan,  kadar alergi pada bahan kimia methylsothiazolinone (MI) meningkat dari 4% hingga 11% dalam jangka waktu 2 tahun. MI biasa digunakan sebagai bahan pengawet pada produk tisu basah.

Peneliti mengemukakan bahwa bahan kimia MI adalah penyebab umum alergi yang menyebabkan peradangan dan infeksi pada kulit. Gejalanya ditandai dengan ruam pada kulit penderita.

Bahan kimia MI juga ditemukan pada produk sampo, pelembab, tabir surya dan deodorant.

Rosemary Nixon, dari Skin and Cancer Foundation yang mengadakan studi ini menyampaikan, “10 orang terindikasi menderita alergi pada MI, hal ini tidak biasa. Karena itu menandakan tingkat alergi yang cukup tinggi, saya belum pernah melihat tingkatan alergi setinggi ini.”

Ahli Dermatologi Jennifer Cahill mengatakan, “MI adalah salah satu penyebab alergi yang umum pada peradangan dan infeksi kulit pada populasi pasien dewasa ini.”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Studi lain juga dilakukan di Universitas Connecticut mengenai kaitan bahan kimia MI dengan reaksi alergi. Studi ini dipublikasikan di Journal of Pediatrics. Dr. Mary Wu Chang yang memimpin studi ini menyampaikan bahwa reaksi alergi terhadap MI sering disalahartikan sebagai penyakit eksim atau psoriasis.

“Meningkatnya produk tisu basah mengandung MI yang dipasarkan, menambah tingkat paparan MI yang menyebabkan alergi,” ujar Dr. Chang.

Awalnya Dr. Chang menerima pasien anak perempuan berusia 8 tahun yang mengalami infeksi kulit di bagian mulut. Dr. Chang memberi suntikan antibiotik dan steroid untuk menghentikan peradangan. Namun efeknya hanya sementara, dan infeksi tersebut kembali terjadi.

Dr. Chang mengingat kasus orang Belgia yang menderita alergi terhadap bahan kimia MI. Dr. Chang mengonfirmasi pada ibu si anak bahwa memang benar dirinya menggunakan tisu basah untuk membersihkan wajah anaknya. Dr. Chang meminta si ibu untuk menghentikan pemakaian tisu basah, dan radang pada anak perempuan itu pun berhenti.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam laporannya, Dr. Chang juga menyertakan dokumen lima anak di Amerika Serikat yang juga mengalami radang kulit karena bahan kimia MI pada Maret 2011 dan Januari 2013.

Dr. Chang mengonfirmasi kaitan antara bahan kimia MI dengan ruam pada kulit melalui serangkaian uji.

Meski demikian, Dr. Chang juga mencatat bahwa reaksi alergi ini tidak terjadi pada semua orang. Dr. Chang juga menyadari bahwa akan sulit mengganti popok bayi tanpa menggunakan tisu basah, terutama saat dalam perjalanan.

Karenanya ia berusaha meminimalir penggunaan tisu basah saat berada di rumah, dan menggantinya dengan air dan pembersih yang berbahan lembut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagi Parents yang terbiasa menggunakan tisu basah untuk membersihkan bayi, ada baiknya Anda memeriksa apakah bayi memiliki alergi terhadap bahan kimia MI.

Kulit bayi yang sensitif bisa sangat mudah terkena ruam dan peradangan, karenanya Parents perlu berhati-hati menggunakan produk yang mengandung bahan kimia.

Bila bayi Anda memiliki alergi terhadap bahan kimia tertentu, usahakan membaca kandungan bahan kimia pada produk bayi sebelum membelinya.

Anda juga bisa mencotoh apa yang dilakukan Dr. Chang, mengurangi penggunaan tisu bayi saat berada di rumah dan menggantinya dengan air dan sabun bayi. Atau cukup membasahi tisu kering atau kapas dengan air bersih untuk membersihkan tubuh bayi.

Semoga informasi ini bermanfaat ya, Parents.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Referensi: ibtimes.com, foxnews.com, abc.net.au

Baca juga:

Penyebab dan Cara Tepat Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Fitriyani