Faktanya, memang tak ada cara tunggal dalam upaya mencerdaskan anak. Selain dibutuhkan stimulasi yang konsisten dan pola asuh yang baik, anak juga membutuhkan asupan nutrisi yang baik. Nutrisi anak cerdas seperti apa yang dibutuhkan si kecil?
Lengkapi kebutuhan nutrisi anak cerdas
Untuk lebih jelasnya, mari kita telaah satu-persatu faktor-faktor yang diketahui dapat memacu kecerdasan anak.
POLA ASUH
Pola asuh yang baik penting untuk meningkatkan kecerdasan anak. Dikatakan dalam suatu penelitian, bayi yang diberi kasih sayang dan perhatian penuh dari ibunya, akan memiliki daya ingat dan daya tangkap lebih baik.
Pola asuh yang baik juga bermanfaat membangun hubungan emosi dan sosial yang baik antara anak dengan orangtua atau pengasuhnya. Nah, semakin baik hubungan ini, maka kecerdasan anak pun semakin meningkat.
Lalu, apa yang bisa Bunda lakukan dalam menerapkan pola asuh yang baik ini? Yang utama dan paling penting, bangunlah interaksi dengan anak. Kasih sayang saja tidak akan cukup tanpa interaksi yang mengakrabkan.
Anak yang biasa didengarkan cerita atau bicaranya oleh orangtuanya, akan tumbuh lebih cerdas karena ia diberi kesempatan untuk mengeskpresikan dirinya.
STIMULASI
Ingin punya anak cerdas, berarti Bunda harus sudah siap dengan segala tugas yang harus dilakukan. Iya, dong, tak mungkin kan, ingin punya anak cerdas tapi malah didiamkan saja?
Anak butuh yang namanya stimulasi. Seperti apa stimulasi nya? Banyak, mulai dari mengajak anak mendengar musik, menyanyi, melihat gambar, membacakan dongeng, bermain, dan masih banyak lagi hal lainnya.
Intinya, ajak anak melihat berbagai hal, mengenal beragam rasa, dan merasakan sebanyak mungkin pengalaman.
Meski ada begitu banyak hal yang harus diperkenalkan pada anak, Bunda tak perlu buru-buru. Berikanlah stimulasi sesuai usia anak. Dalam mengenalkan huruf, misalnya, tak perlu memaksa anak harus sudah bisa membaca di usianya yang baru 3 atau 4 tahun.
Cukup sampai pada pengenalan saja. Nanti di usia matangnya, sekitar 5 tahun, jika tak ada masalah, anak pasti akan bisa membaca dengan sendirinya.
NUTRISI
Kecerdasan sangat terkait dengan kemampuan otak. Oleh karena itu, perkembangan otak anak haruslah jadi perhatian utama Bunda dalam mencetak anak cerdas.
Sebenarnya, semua zat gizi bermanfaat untuk tumbuh kembang anak, tapi ada beberapa nutrisi anak cerdas yang sangat dibutuhkan otak dan dapat membantu meningkatkan kecerdasan anak lebih optimal.
- Asam lemak omega-3 dan omega-6
Kalau Bunda pernah mendengar istilah DHA dan AA, inilah bentuk lain dari asam lemak omega-3 dan omega-6. DHA ini dapat membangun 8 persen dari total berat otak, lho. Dan untuk memenuhi kebutuhan asam lemak omega-3 dan omega-6 ini, Bunda bisa memberikan si kecil beragam jenis ikan berminyak seperti salmon, makarel, dan sarden untuk asupan nutrisi anak cerdas. - Zat besi
Zat besi tak hanya bermanfaat untuk mencegah anemia, tapi juga dapat meningkatkan kecerdasan anak. Sel darah merah membutuhkan zat besi untuk mengangkut oksigen ke setiap sel dalam tubuh, termasuk otak. Nah, zat besi inilah yang akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan fungsi otak anak. Zat besi bisa didapat dari sereal, nasi, biji-bijian, daging merah, dan kacang-kacangan. - Vitamin B12
Dari 8 jenis vitamin B, vitamin B12 atau kobalamin punya peran paling penting untuk perkembangan otak anak. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Food and Nutrition Bulletin mengungkapkan bahwa anak yang kekurangan vitamin B12 lebih rentan mengalami peradangan dan menghambat kecepatan impuls saraf di otak. Vitamin B12 ini bisa dengan mudah didapat dari makanan seperti telur, tempe, susu kedelai, keju cheddar, atau sereal. - Folat
Folat merupakan bentuk alami dari vitamin B9 yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga hanya bisa didapatkan dari makanan. Fungsi folat adalah untuk membentuk DNA dan menguatkan sisem saraf pada otak anak selama masa pertumbuhannya. Ajarkan anak agar mau makan sayur bayam dan brokoli, yang keduanya sudah terbukti sebagai makanan tinggi folat. Selain itu, folat juga bisa didapat dari hati sapi, daging ayam, tempe, dan biji-bijian.
Nah, dengan beberapa cara di atas, diharapkan tak lagi sekadar mimpi untuk punya anak cerdas, yang kalau bisa, cerdasnya mengungguli kecerdasan anak-anak di luar negeri sana.
Karena agak miris juga, sih, menurut penilaian PISA (Programme for International Student Assessment), prestasi dan kepintaran anak Indonesia usia 15 tahun berada di posisi 62 di antara 72 negara lain yang diukur dari kombinasi kemampuan membaca, sains, dan matematika.
Fakta yang lebih memprihatikan peringkat ini terus bertahan dan tidak menunjukkan kenaikan yang signifikan selama bertahun-tahun.
Upaya menaikkan peringkat ini tak hanya dilakukan oleh para Bunda kepada anak-anaknya, tapi juga oleh ABC sebagai merek yang telah menjadi bagian dari Indonesia lebih dari 40 tahun.
Terutama Sarden ABC, dengan visi untuk turut berkontribusi dalam membantu anak-anak Indonesia menjadi yang tercerdas di dunia, saat ini baru saja meluncurkan ABC Sobat Cerdas yang bekerja sama dengan Indonesia Mengajar.
Nutrisi anak cerdas untuk masa depan si kecil
ABC Sobat Cerdas adalah program aktivasi sekolah yang akan mengunjungi sekolah demi sekolah dan memberikan asupan gizi yang baik untuk anak-anak usia 10 – 12 dalam bentuk Sarden ABC.
Tujuannya, membantu anak-anak Indonesia dengan program pelatihan yang tepat dan nutrisi yang diperlukan untuk meningkat perkembangan otak. Apalagi dalam Sarden ABC ini juga terkandung nutrisi-nutrisi di atas yang diperlukan untuk mendukung kecerdasan anak, seperti Omega-3 dan Omega-6.
Dikatakan Prof. DR. Ir. Ali Khomsan, M.Si, ahli nutrisi, “Nutrisi protein, Omega-3, dan Omega-6 yang terkandung dalam ikan, terutama yang banyak ditemukan pada ikan sarden, seperti dalam Sarden ABC, merupakan komponen nutrisi yang penting untuk mendukung performa dan kebaikan otak.
Sudah banyak studi yang membuktikan korelasi konsumsi ikan dengan kepintaran, karena ikan merupakan makanan sarat akan nutrisi baik untuk otak dan terbukti konsumsi ikan dapat membuat anak pintar.”
Jadi, kita bersama-sama dengan sarden ABC bikin anak Indonesia tercerdas di dunia, ya, Bun!