Semua orang tua tentu menginginkan hal yang sama. Melihat tumbuh kembang buah hatinya bisa optimal. Faktanya, untuk tumbuh kembang anak akan dipengengaruhi banyak hal. Selain nutrisi, bayi juga membutuhkan stimulasi dari orang tuanya.
Dikatakan dr. Herbowo A. F. Soetomenggolo Sp.A(K), stimulasi ini tentu saja perlu diberikan sejak dini. Bahkan dimulai sejak seribu hari pertama anak karena merupakan waktu yang sangat menentukan dalam kehidupannya. Hal ini menjadi masa-masa emas yang berpengaruh hingga ke masa depan.
Pasalnya, tanpa disadari dengan memberikan stimulasi yang tepat mampu mengoptimalkan kecerdasan anak. Lewat stimulasi yang Parents berikan, si Kecil bisa lebih kreatif dan cerdas. Stimulasi ini perlu diberikan sesuai dengan usia perkembangan dan kebutuhan anak.
Mandi, Momen Tepat dalam Memberikan Berbagai Stimulusi Bayi
Menariknya, berbagai stimulasi bayi bisa didapatkan lewat kegiatan sederhana namun menyenangkan. Tak hanya untuk bayi, namun bagi orang tuanya. Salah satu cara memberikan stimulasi yang baik untuk bayi lewat kegiatan ketika mandi.
“Saat memandikan anak bayi, tentu tidak hanya diam saja. Baik ayah ataupun bisa pasti sambil berbicara, kemudian terjadi kontak karena anak mendengar. Ini bisa menjadi salah satu upaya untuk memberikan stimulasi auditori. Tidak kalah penting adalah terjadinya kontak kulit karena saat memandikan bayi bisa memberikan stimulasi sentuhan, terjadi kontak mata sehingga ini jadi bagian penting untuk menciptakan interaksi positif,” papar dr. Herbowo.
Mandi tidak hanya membantu melindungi kesehatan kulit bayi, namun sekaligus meningkatkan bonding atau membentuk ikatan emosional.
Menyadari bahwa mandi merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan bonding, PZ Cussons Indonesia dan Cussons Baby menghadirkan berbagai rangkaian produk untuk menemani proses Bunda memandikan buah hatinya.
Cussons Baby tidak hanya memberikan pengalaman yang tak terlupakan tetapi juga untuk mendukung tumbuh kembang bayi secara holistik.
Kebaikan Cussons Baby ini mencakupi :
- Formulanya sangat lembut dan sudah teruji secara klinis dermatologi. Tak hanya itu saja, rangkaian Cussons Baby juga lembut dan tidak perih di mata, serta hypoallergenic.
- Wewangian MoodscentTM yang terkandung di dalam produk Cussons Baby juga sudah teruji ilmiah sebagai wewangian yang mampu mendorong perasaan positif. Sentuhan lembut untuk mendukung tumbuh kembang bayi baik fisik maupun mentalnya.
Tak hanya itu saja, teknologi MoodscentTM, yang dikembangkan Cussons Baby menjadikan aromanya mampu mendorong emosi positif. Aroma yang diracik oleh ahli parfum terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan suasana hati. Dengan begitu, indra penciuman bayi juga ikut mendapatkan stimulasi.
Lebih lanjut, dr. Herbowo A. F. Soetomenggolo Sp.A(K) menjelaskan ada beberapa stimulasi yang perlu dilakukan orang tua agar tumbuh kembang bayi bisa lebih optimal.
1. Sentuhan
Ada sederet fakta yang membuktikan bahwa sentuhan merupakan stimulasi penting yang dibutuhkan bayi. Hal ini pun ditegaskan dr.Herbowo dengan memaparkan berbagai manfaatnya. “Stimulasi penting yang bisa diberikan orang tua sejak dini, bahkan sebelum bayi lahir adalah sentuhan. Itulah mengapa, saat hamil banyak disarankan untuk sering membelai perut sambil mengajak janin berkomunikasi meskipun masih di dalam perut.”
Dengan memberikan stimulasi sentuhan sejak dini, ada berbagai manfaat yang bisa dirasakan si Kecil.
- Perawatan saat lahir lebih pendek
- Kenaikan berat badan lebih baik
- Denyut jantung lebih stabil
- Kadar oksigen lebih baik
- Suhu tubuh lebih stabil
- Toleransi terhadap nyeri lebih baik
- Tidur lebih baik
- Berkurang level stres dan kecemasan
- Meningkatkan daya imunitas
- Perkembangan otak lebih baik
- Peningkatan kemampuan sosial
- Peningkatan kemampuan bicara
Melihat deretan panjang manfaat di atas, apakah Parents masih ingin abai dan tidak memberikan sentuhan pada bayi?
2. Penciuman
“Salah satu stimulasi yang paling sering diabaikan adalah stimulasi penciuman pada bayi. Padahal, stimulasi ini sama pentingnya dengan stimulasi bentuk lainnya,” tukas dr. Herbowo.
Padahal, indera pencium sudah berkembang sejak bayi lahir, di mana bayi telah mampun mengenali aroma ibunya. Dokter Herbowo mencontohkan, saat bayi baru lahir dan mendapatkan IMD, bayi bisa mengenali aroma ASI sehingga ia mampu mencari payudara ibunya.
“Stimulasi penciuman sejak dini merupakan hal yang sangat penting karena memiliki peran yang sangat besar terhadap perkembangan kognitif bayi.”
3. Perasa
Sama dengan indera lainnya, perasa bayi juga memerlukan waktu beberapa bulan untuk bisa berfungsi dengan sempurna. Cara paling mudah untuk memberikan stimulasi dimulai lewat proses menyusui. Setelah 6 bulan, bisa dilanjutkan dengan memberikan MPASI.
“Untuk memenuhi nutrisi, makanan pendamping ASI (MPASI) ini perlu diberikan secara komplet. Mulai dari karbohidrat, protein, lemak, sementara untuk serat seperti buah dan sayur kenalkan secukupnya saja.”
4. Pendengaran
Salah satu kegiatan yang disarankan Bayi sebenarnya sudah dapat mendengar sejak masih berada di dalam kandungan. Saat masih di dalam rahim,
Tahu tidak bahwa sebenarnya sejak di dalam kandungan, janin sudah diberikan kemampuan untuk bisa bisa mendengar suara detak jantung ibu, suara pergerakan saluran cerna, termasuk mengenali suara orang tuanya.
Maka tak mengherankan ya, kalau sejak di dalam kandungan, Parents disarankan untuk bisa mengajak berbicara, bernyanyi, bahkan membacakan buku. Aktivitas seperti ini memang menjadi bagian stimulasi untuk mempertajam pendengarnya., Bahkan bisa meningkatkan kosakatanya kelak saat ia mulai belajar berbicara.
5. Penglihatan
Selanjutnya adalah stimulasi penglihatan, dalam hal ini dr. Herbowo menjelaskan kalau kemampuan melihat bayi yang baru lahir sangat terbatas. Bayi baru lahir belum, bisa membedakan warna sehingga baru bisa melihat hitam dan putih saja. Jarak pandang pun masih sangat terbatas, sekitar 20–30 cm.
Seiring bertambahnya usia, saat memasuki 4 bulan, ia mulai mampu membedakan berbagai warna. “Ada berbagai cara uang bisa dilakukan untuk memberikan stimulasi penglihatan bayi, mulai dari memberikan mainan yang berwarna, atau mengajaknya bermain cilukba karena bisa membantu koordinasi gerakan mata dan tangannya.
“Prinsip yang perlu diingat, agar stimulasi ini bisa optimal, tentu saja perlu dilakukan orang tua, baik ibu dan ayah secara menyenangkan dan berkesinambungan. Artinya, tidak cukup dilakukan satu dua kali saja, tapi perlu konsistensi,” pungkas dr. Herbowo.
Jadi, sudahkah Parents memberikan stimulasi bayi ini?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.