Waspadai sindrom kepala datar pada bayi, bisa menghambat tumbuh kembang motoriknya

Bunda harus waspada jika bayi alami kepala datar, karena bisa sebabkan keterlambatan perkembangan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sindrom kepala datar atau flat head syndrome merupakan gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada setiap bayi. Kondisi ini biasanya terjadi karena bayi tidur atau berbaring di satu sisi dalam durasi yang lama. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh perdarahan abnormal  di tengkorak bayi.

Bayi yang mengidap sindrom kepala datar tentu saja harus mendapat perhatian ekstra. Pasalnya, kondisi ini bisa menimbulkan keterlambatan perkembangan bayi. Seperti keterlambatan motorik, bahasa, dan kognitif, yang bisa terdeteksi mulai dari usia 6 bulan.

Hal itu sesuai dengan studi dari Asisten Profesor Alexander Martiniuk dari The George Institute for Global Health, University of Sydney. Yang mana pernyataannya telah ditulis dalam situs EurekAlert.

“Studi kami menunjukkan bahwa plagiocephaly posisional atau sindrom kepala datar dikaitkan dengan peningkatan risiko keterlambatan perkembangan. Khususnya keterampilan motorik,” ujar Martiniuk.

Bun, terkait mengenai sindrom kepala datar, ternyata bayi prematur cenderung lebih besar memiliki kondisi ini. Tengkorak mereka lebih lunak daripada bayi yang lahir cukup bulan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bayi prematur juga menghabiskan banyak waktu di punggung mereka tanpa dipindahkan atau diambil karena kebutuhan medis dan kerapuhan ekstrim setelah lahir. Sehingga, mereka biasanya memerlukan tinggal di neonatal intensive care unit (NICU).

Seorang bayi bahkan mungkin mulai mengembangkan sindrom kepala datar sebelum lahir, akibat dari tekanan yang ditempatkan pada tengkorak bayi oleh panggul ibu. Faktanya, banyak bayi  dilahirkan dengan kepala yang memiliki beberapa titik datar.

Jenis-jenis sindrom kepala datar

Sindrom ini terdapat dua jenis, yaitu plagiocephaly dan brachycephaly. Untuk lebih jelas, inilah penjelasan dari kedua jenis tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Plagiocephaly

Kondisi ini adalah perataan di satu sisi kepala bayi. Terjadi ketika kepala bayi menekan hanya pada satu sisi secara terus-menerus dalam durasi yang lama.

Bayi memang paling rentan mengalami sindrom kelapa datar plagiocephaly karena tengkorak mereka lunak dan lentur ketika lahir. Dengan demikian, Bunda harus awasi ketika bayi tidur hanya dalam posisi yang sama, seperti kepala hanya miring ke kanan atau ke kiri.

Selengkapnya: Plagiocephaly; Sindrom kepala peyang pada Bayi dan Cara Menanganinya

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Brachycephaly

Jenis kepala datar ini merujuk pada kondisi di mana kepala bayi memiliki lebar yang tidak proporsional dibandingkan dengan kedalamannya. Hal itu bisa terjadi ketika bayi berbaring telentang dalam waktu yang lama.

Ini menyebabkan seluruh bagian belakang kepala mereka rata, menghasilkan kelapa yang jauh lebih lebar dan lebih pendek. Namun, brachycephaly ini lebih jarang terjadi pada bayi.

***
Menangani sindrom kepala datar bayi harus dengan konsultasi ke dokter, si kecil bisa mengenakan helm terapi agar kepalanya bisa kembali ke bentuk normal. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Parents.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
Referensi : KidsHealth, nct.org.uk, EurekAlert!

Baca juga :

Karena sindrom kepala datar, model Chrissy Teigen unggah foto anaknya kenakan helm bayi, ini reaksi netizen

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan