6 Contoh Simbiosis Parasitisme dalam Kehidupan Beserta Penjelasannya

Simbiosis parasitisme merupakan jenis interaksi yang menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lainnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pada dasarnya, makhluk hidup melakukan simbiosis untuk bertahan hidup. Simbiosis secara umum bisa diartikan sebagai interaksi biologis yang dilakukan antarmakhluk hidup. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut sebagai simbolon. Secara garis besar, simbiosis dibagi menjadi tiga, yakni simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme. Pada tulisan kali ini, kami akan membahas salah satu dari simbiosis tersebut, yakni simbiosis parasitisme.

Artikel terkait: Cara Mengedukasi Si Kecil Agar Memahami Pandemi

Penjelasan Simbiosis Parasitisme

Dikutip dari Sumber Belajar Kemdikbud, simbiosis parasitisme adalah jenis interaksi yang menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lainnya. Makhluk hidup yang merugikan tersebut disebut sebagai parasit, sedangkan makhluk hidup yang dirugikan disebut sebagai inang.

Hidup parasit sangat bergantung pada inangnya. Ia mengambil makanan dan cadangan makanan yang dimiliki inangnya untuk bertahan hidup. Akibatnya, inang pun akan mengalami kerugian, seperti tumbuh tidak subur dan lain sebagainya. Untuk gambaran lebih jelas, berikut ini kami berikan beberapa contoh simbiosis parasitisme.

Berbagai Contoh Simbiosis Paratisisme dalam Kehidupan

1. Manusia dan nyamuk 

Simbiosis parasitisme yang pertama adalah antara manusia dan nyamuk malaria.

Nyamuk malaria merupakan parasit yang merugikan inangnya, manusia. Hal ini disebabkan, nyamuk malaria mengisap darah manusia dan meninggalkan parasit berupa virus.

Virus ini pun sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian terhadap manusia. Nyamuk mendapat keuntungan berupa darah dan kemampuan untuk berkembang biak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Manusia dan Cacing Pita

Selain dengan nyamuk, manusia juga dirugikan dalam hubungannya dengan cacing pita.

Cacing pita hidup di sistem pencernaan manusia dan mengambil sari makanan yang ada di dalamnya untuk bertahan hidup.

Dalam hubungan ini, manusia pun dirugikan karena kehilangan sari makanan yang seharusnya bisa digunakan untuk sumber energi.

Artikel terkait: 7 Rekomendasi Mainan Edukasi Anak 5 Tahun, Bermanfaat untuk Perkembangannya!

3. Manusia dan Cacing Tambang

Selain dengan cacing pita, manusia juga dirugikan dengan adanya cacing tambang yang hidup di tubuh manusia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Cacing tambang akan hidup di dalam usus manusia dan berdiam di sana. Ia akan menyerap darah agar cacing tambang bisa tetap hidup.

Sementara cacing tersebut bertahan hidup, manusia akan rentan mengalami kekurangan darah atau anemia. 

4. Sapi dan Cacing Hati, Contoh Simbiosis Parasitisme

Tak hanya menyerang manusia, beberapa jenis cacing tertentu juga menyerang makhluk hidup lain, termasuk sapi. Terkadang, jenis cacing hati hidup di hati sapi dan merugikan sapi. Ia akan menyerap makanan dari sapi, sedangkan sapi akan mengalami gangguan kesehatan karenanya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Kutu dan Makhluk Hidup Lain, Termasuk Simbiosis Parasitisme

Kutu merupakan salah satu organisme kecil yang mendapat makan dengan mengisap darah makhluk hidup, termasuk hewan. Biasanya, ia akan hidup dan berkembang biak di tubuh hewan tersebut dan menyebabkan gatal yang sangat pada tubuh inangnya.

Dalam interaksi keduanya, kutu mendapat keuntungan karena mendapat makanan dan tempat tinggal, sedangkan tubuh inangnya mendapat gatal yang sangat mengganggu.

Selain pada hewan, kutu juga bisa merugikan manusia. Kutu biasanya akan hidup di rambut kepala manusia dan berkembang biak di sana. Kutu akan mendapatkan makanan dengan mengisap darah manusia, sedangkan manusia hanya akan mendapatkan rasa gatal dan tidak nyaman. 

Artikel terkait: 10 Rekomendasi Mainan Edukasi Anak Usia 3 Tahun, Bermanfaat untuk Perkembangannya!

6. Lalat Buah dan Buah

Lalat buah merupakan hewan kecil yang suka mengerumuni berbagai jenis buah. Hubungan antara lalat buah dan buah termasuk dalam simbiosis parasitisme.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Lalat biasanya akan bertelur di buah yang menjadi inangnya. Hal ini akan menyebabkan buah pun cepat membusuk dan rusak. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa lalat diuntungkan sedangkan buah sebagai pihak yang dirugikan.

Demikian penjelasan dan contoh-contoh mengenai simbiosis parasitisme. Sebagai patokan utama, setiap interaksi biologi antarmakhluk hidup dengan satu pihak diuntungkan dan pihak lain dirugikan, itu bisa dikatakan sebagai simbiosis parasitisme.

Semoga bermanfaat!

Baca juga:

id.theasianparent.com/mainan-edukasi-anak-6-tahun

id.theasianparent.com/mainan-anak-4-tahun

id.theasianparent.com/permainan-edukasi-untuk-bayi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan