Bulan Ramadan sebentar lagi akan berakhir. Seluruh umat muslim di dunia akan merayakan Hari Raya Lebaran dengan penuh suka cita. Berbicara mengenai hal itu, momen Ramadan dan lebaran tahun ini nampaknya menjadi momen cukup spesial bagi pasangan selebritis, Sheza Idris dan Surya Ibrahim.
Bagaimana tidak? Tahun ini keduanya pertama kali menjalani bulan Ramadhn dengan status baru sebagai orangtua. Tidak hanya itu, tahun ini pula keduanya pertama kali merayakan lebaran di Indonesia setelah cukup lama menetap di Boston, Amerika.
Nah, penasaran seperti apa kisah selengkapnya? Simak terus artikel berikut ini!
Pengalaman pertama Sheza Idris dan Surya Ibrahim menjadi orangtua di bulan Ramadan
Ramadan tahun menjadi momen spesial bagi Sheza Idris dan Surya Ibrahim, karena kini mereka tidak hanya menyandang status sebagai suami istri tetapi juga orangtua.
“Ya ini tahun pertamaku di bulan Ramadan menjadi ibu. Kalau di tahun kemarin hanya menjadi istri, kalau di tahun ini menjadi ibu. Alhamdulillah tahun ini sudah dapat hadiah dari Allah, Adreena. Jadi bayinya double, ada suami dan ada anak,” ujar Sheza Idris saat ditemui di kawasan Pondok Indah.
Seperti yang kita ketahui, Sheza baru saja melahirkan anak pertamanya bersama Surya di penghujung tahun 2018. Tepatnya pada 31 Desember lalu. Anak pertama mereka tersebut berjenis kelamin perempuan dan diberi nama Adreena Aisyah.
Menurut penjelasan Sheza, Adreena dalam bahasa Yunani memiliki arti kaya dan makmur. Adapun Aisyah adalah nama istri Nabi Muhammad SAW. Dengan nama itu, ia dan Surya berharap sang anak bisa meneladani sifat istri nabi, Aisyah.
Meskipun pada Ramadan tahun ini tanggung jawab dan Surya Ibrahim bertambah sebagai orangtua, namun keduanya mengaku tidak menjadikan hal itu sebagai beban.
Keduanya justru menikmati momen-momen bahagia tersebut. Terlebih, sifat tenang Adreena yang tidak pernah menyusahkan Sheza dan Surya saat sahur.
“Happy banget ngejalaninnya. Kalau menurutku sih nggak terlalu menjadi beban, karena dari tahun lalu kan kita udah ngerasain Ramadan bareng. Di saat itu aku udah hamil, jadi aku juga nggak sahur. Tapi aku dampingin suamiku sahur.
Terus sekarang juga sama seperti itu juga. Alhamdulillah anakku yang MasyaAllah yang solehah banget pengertian banget, jadi kalau lagi ngga sahur, kita bangun dia pasti bangun. Tapi pas sahur ini, aku bangun suamiku bangun alhamdulillah dia tetep tidur, aduh masyaAllah,” cerita Sheza seraya tersenyum bahagia.
Selain itu, Sheza juga menceritakan bahwa Surya bukanlah tipe orang yang sulit untuk urusan makanan. Jadi ia tidak perlu terlalu pusing untuk menyiapkan makanan bervariasi setiap hari.
“Alhamdulillah suamiku orangnya nggak susah. Makannya to the point, jadi harus nasi, ayam, sayur. Nggak perlu ada apa-apa. Pun kalau ada apa-apa hari tertentu aja kalau lagi pengin,” ujarnya bersyukur.
Saat ini, Sheza memberikan ASI eksklusif untuk Adreena. Oleh karena itu, di bulan ramadhan ini ia memutuskan tidak berpuasa terlebih dahulu agar bisa fokus memenuhi kebutuhan nutrisi Adreena.
“Penginnya aku ikut berpuasa yah, tapi kalau kata suami ‘udah nggak usah, kamu fokus susuin Adreena aja. Nanti kamu bayar fidyah aja’. Jadi ya saya hanya menuruti apa kata suami dan dokter saja,” jelasnya.
Artikel terkait: Apakah menyusui membatalkan puasa? Ini jawaban para ahli
Momen yang ditunggu saat lebaran pertama di Indonesia
Setelah menikah pada 12 Agustus 2017 lalu, Sheza Idris dan Surya Ibrahim memutuskan untuk pindah ke Boston, Amerika Serikat. Kepindahan Sheza di sana karena mengikuti sang suami yang tengah menyelesaikan pendidikan S-2.
Selama tinggal di sana, Sheza dan Surya telah melewati banyak hal. Salah satunya menjalani bulan puasa di sana.
“Ya ini mungkin kali pertama kita Ramadan di sini sesudah menikah dan punya anak. Waktu itu benar-benar pure ngerasainnya di Boston, Amerika.
Pengalamannya sih luar biasa ya, terus kebahagiaannya beda-bada. Kalau kebahagiaan waktu di Amerika hanya dirasain berdua, tapi kalau di sini kebahagiaannya kita rasain bersama,” ungkap Sheza dengan mata berseri-seri.
Surya pun menceritakan pengalamannya berpuasa dan solat tarawih selama di Amerika.
“Kalau dulu di Amerika tarawihnya aja malam banget, terus pulang tarawih yang dicari teman, buka puasa juga yang dicari teman. Jadi apa-apa sama teman aja.
Kalau nggak sama teman ya paling buka puasanya berdua. Apalagi puasanya 18 jam kalau di sana, imsyaknya itu jam 3 subuh. Buka puasa itu pernah setengah 9 malam. Jadi abis buka puasa, solat tarawih, terus udah siap-siap lagi sahur,” ceritanya.
Oleh karena itu, Sheza dan Surya mengaku lebih merasakan nikmat menjalankan bulan puasa di Indonesia dibandingkan di luar negeri. Apalagi bila mereka bisa berkumpul bersama sanak saudara lainnya.
“Kata suamiku, memang benar lebih nikmat di Indonesia. Apalagi sama keluarga, kayaknya kebahagiaan yang nggak bisa dibayar,” ujar Sheza.
Lebih lanjut Sheza pun bercerita mengenai ritual bulan puasa yang biasa dijalani keluarganya dan keluarga suaminya.
“Jadi waktu hari pertama buka puasanya di rumahku dengan adat istiadatnya. Buka pertama dan terakhir itu pasti ketupat sayur, kita udah nyolong start lebaran.
Jadi ada ketupat sayur, semur, ada opor ada sambel. Bener-bener komplit kaya lebaran.
Nah pas hari kedua baru di rumah suamiku sama semuanya. Itu juga menunya komplit semuanya dan rasain kebahagiaannya itu beda-beda ya,” cerita Sheza.
Momen-momen seperti inilah yang selalu dirindukan Sheza dan Surya selama menjalani bulan Ramadan di Amerika. Berutungnya saat ini mereka bisa merasakannya bersama seluruh sanak saudara dan Adreena.
“Suasana kumpul-kumpul bareng keluarga, buka bersama, sahur, itu sih yang dikangenin. Alhamdulillah sekarang kita bisa ngerasain kebahagiaan itu bersama, ngak hanya berdua. Apalagi sekarang ada Adreena,” tutup Sheza sembari tertawa.
Baca juga
id.theasianparent.com/shezy-idris/?utm_medium=web&utm_source=search&utm_campaign=elastic