Serial Induk Gajah mendulang sukses dengan menjadi video yang paling banyak ditonton di layanan Prime Video. Menempati peringkat 1 di Indonesia dan peringkat 9 di Singapura, serial yang rilis pada 23 Maret 2023 ini memang wajib ditonton.
Memiliki jalan cerita yang umum dan sudah sering diangkat ke film maupun serial, namun dengan akting para pemain dan penggarapan yang unik, membuat serial ini mencuri hati banyak orang.
Lalu, apa saja pelajaran parenting dari serial Induk Gajah?
Sinopsis Serial Induk Gajah
Serial ini berkisah tentang Ira (Marshanda) yang telah menginjak usia 30 tahun namun belum juga menikah. Sang ibu, Mamak Uli (Tika Panggabean) berusaha keras menjodohkan anaknya dengan anak dari teman-teman di gereja bahkan teman arisan.
Gerah dengan desakan ibunya yang terus berusaha menjodohkan, Ira akhirnya bekerjasama dengan Marsel untuk bersandiwara kalau mereka berpacaran dengan niat untuk menikah. Marsel adalah anak dari teman dekat Mamak Uli.
Meski sudah berpura-pura menjalin hubungan dengan Marsel, namun Ira masih harus dihadapkan dengan sikap ibunya yang menyuruhnya diet karena Ira memiliki badan gemuk.
Konflik terjadi ketika terungkap soal sandiwara Ira dan Marsel, dan akhirnya Ira jujur bahwa dia lelah dengan semua paksaan dan desakan ibunya. Lalu Mamak Uli mengatakan dia malu punya anak gemuk seperti Ira.
Dibintangi oleh Marshanda, Tika Panggabean, Dimas Anggara dan Mikha Tambayon, serial Induk Gajah bisa Anda tonton bersama seluruh anggota keluarga.
Fakta Menarik Serial Induk Gajah
1. Diangkat dari Kisah Nyata
Melansir dari laman Kompas.com, MD Pictures telah membeli hak adaptasi cerita Induk Gajah yang ditulis oleh Ira Gita Natalia Sembiring. Uniknya, Ira Gita menulis cerita Induk Gajah dari kelas penulisan skenario Ernest Prakasa yang dia ikuti.
Ira bercerita bahwa Ernest Prakasa menyuruhnya membuat buku yang bercerita tentang Induk Gajah. Inspirasi cerita ini dari curhatan Ira Gita mengenai sikap ibunya sendiri yang sering melakukan body shaming pada Ira.
Tak disangka, cerita tersebut menarik perhatian MD Pictures untuk mengadaptasinya dan menjadikannya serial yang dibintangi oleh Marshanda dan Tika Panggabean.
"Jadi yang diserap sama serial Induk Gajah adalah hubungan Iragita sama mamanya, sketsa Ira sama mamanya. Selebihnya itu pengembangan cerita dari Bang Acho. Jadi Iragita bukan menulis serial, tapi menulis bukunya," tutur Ira Gita seperti dikutip dari Kompas.com.
2. Potret Realita kehidupan Perempuan Indonesia yang Didesak untuk Menikah
Apa yang terjadi pada Ira, didesak menikah oleh orangtua bahkan hingga dijodoh-jodohkan dengan banyak orang hanya karena sudah lewat usia yang dianggap pantas untuk menikah, pastinya dialami oleh banyak perempuan di Indonesia seusia Ira.
Anggapan bahwa lewat usia 20-an, seorang perempuan akan sulit menemukan jodoh masih banyak dipercaya. Tak heran jika Mamak Uli sang Induk Gajah panik dan berusaha mencarikan jodoh untuk putrinya. Hal ini bisa jadi didorong oleh rasa tak nyaman Mamak Uli yang selalu ditanya oleh teman-teman arisannya soal jodoh sang anak.
Padahal, menikah bukan perkara mudah, dan menemukan jodoh yang tepat agar bisa bahagia jauh lebih penting daripada menemukan jodoh yang cepat tapi berakhir menyesal.
3. Dibintangi oleh Banyak Aktor dan Aktris ternama
Tak bisa dipungkiri bahwa akting dan kemistri para pemain memegang peranan penting hingga membuat Induk Gajah disukai banyak orang.
Akting Marshanda dan Tika Panggabean sebagai ibu anak sangat meyakinkan dan tak berlebihan. Interaksi mereka layaknya hubungan ibu anak yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Sosok ibu yang berusaha mengatur kehidupan anak, dan sosok anak yang hanya bisa pasrah mengikuti kemauan orangtua walau diri sendiri tak merasa nyaman.
Begitupula dengan Marshanda dan Dimas Anggara yang awalnya hanya berteman hingga akhirnya jatuh cinta, ceritanya mengalir dengan pas dan tidak berlebihan. Penonton tidak disuguhi cerita cinta instan yang banyak diangkat ke film dan sinetron, namun justru cinta yang perlahan tumbuh dari rasa nyaman.
Bahkan kemistri antara Ira dan teman-teman kantornya juga menambah warna tersendiri dalam serial ini yang membuat banyak orang bisa merasa relate dengan kehidupan Ira.
4. Latar Belakang Batak yang Menambah Ciri Khas Serial Induk Gajah
Tahun lalu kita dibuat terpukau dengan film Ngeri-Ngeri Sedap yang mengusung budaya Batak sebagai latar belakang cerita.
Sama-sama dibintangi Tika Panggabean, latar belakang suku Batak juga menjadi setting yang menggerakkan cerita.
Mamak Uli si Induk Gajah berusaha mencarikan jodoh orang Batak untuk anaknya, karena ternyata dulu ia punya pengalaman memilih suami bukan orang Batak yang tak disetujui orangtua. Hingga akhirnya ia ditinggal pergi suami namun tak bisa kembali ke orangtuanya karena dulu menikah tanpa restu.
Sementara itu, ada Marsel yang harus pacaran diam-diam karena kekasihnya bukan orang Batak dan tak disetujui oleh orangtuanya.
Seperti kita tahu, kebanyakan film dan serial maupun sinetron di Indonesia kebanyakan membawa latar belakang cerita orang Jawa, Sunda dan Betawi.
Tontonan Ngeri-Ngeri Sedap dan Induk Gajah bisa menjadi angin segar bagi Anda yang bosan dengan tontonan dengan latar belakang suku Jawa Sunda dan Betawi.
5. Serial Pertama yang Disutradarai oleh Muhadkly Acho
Mengawali karir sebagai komedian di Stand Up Comedy, Muhadkly Acho merambah ke dunia akting dengan membintangi beberapa film.
Kemudian di tahun 2022 ia juga menjajal profesi sutradara dengan menggarap film Ghost Writer 2 dan Gara-Gara Warisan. Dan Induk Gajah merupakan serial pertama yang disutradarai oleh Muhadkly Acho.
Melihat kesuksesan film dan serial yang disutradarainya, kemampuan Muhadkly Acho tak perlu diragukan lagi untuk menggarap tontonan yang menghibur namun juga membawa pesan moral bagi penonton.
****
Itulah beberapa fakta menarik dari serial Induk Gajah. Apakah Anda sudah nonton?
Baca juga:
id.theasianparent.com/ngeri-ngeri-sedap