Salah satu infeksi yang diakibatkan oleh mikroorganisme yang sering dialami oleh anak adalah selulitis orbita. Selulitis orbita adalah penyakit mata, yang terjadi karena infeksi jaringan lunak dan lemak yang menahan mata pada soketnya. Kondisi ini menyebabkan gejala yang tidak nyaman dan menyakitkan.
Selulitis orbita adalah penyakit mata yang tidak dapat disepelekan. Tanpa penanganan yang tepat, selulitis orbita dapat menimbulkan dampak yang fatal. Bahkan kondisi ini juga berpotensi berbahaya, hingga dapat menyebabkan kebutaan, atau kondisi serius atau mengancam jiwa.
Terkait penyakit ini, anak-anak memang lebih rentan untuk terserang penyakit bila dibandingkan dengan orang dewasa. Sebab, sistem kekebalan tubuh yang dimilikinya memang belum berkembang dengan sempurna. Akibatnya, infeksi mikroorganisme seperti virus atau bakteri sulit dihalau oleh tubuh anak-anak.
Artikel Terkait: 4 Penyakit kronis yang bisa diungkap lewat pemeriksaan mata, Parents wajib tahu!
Daftar isi
Apa Itu Selulitis Orbita?
Selulitis orbita didefinisikan sebagai infeksi serius yang melibatkan otot dan lemak yang terletak di dalam orbit mata. Kondisi ini juga terkadang disebut selulitis postseptal, demikian menurut buku berjudul Orbital Cellulitis (2022).
Organisme penyebab selulitis orbita umumnya bakteri, tetapi juga dapat polimikrobial, sering kali termasuk bakteri aerob dan anaerob, serta bahkan jamur atau mikrobakteri.
Meskipun selulitis orbita dapat terjadi pada semua usia, hal ini lebih sering terjadi pada populasi anak-anak.
Artikel terkait : Main gadget terlalu lama, balita ini harus jalani operasi mata
Gejala Selulitis Orbita
Lantas apa saja gejala selulitis orbita yang sebaiknya Parents cermati?
Pada anak-anak, gejala sering dimulai sebagai infeksi sinus bakteri dari bakteri seperti Haemophilus influenza. Infeksi biasanya lebih sering terjadi pada anak kecil, di bawah usia 7 tahun.
Meski begitu, gejala selulitis orbita pada anak-anak akan bervariasi. Namun, gejala khas yang penting dari selulitis orbita adalah adanya oftalmoplegia (kelemahan atau kelumpuhan otot mata).
Gejala selulitis periorbital yang umum muncul secara tiba-tiba adalah sebagai berikut:
- Pembengkakan pada area mata
- Rasa sakit di dalam atau di sekitar mata.
- Mata menonjol, yang mungkin parah, juga disebut proptosis.
- Kelopak mata mengkilap, merah atau ungu.
- Ketidakmampuan untuk membuka mata.
- Kesulitan menggerakkan mata dan nyeri saat menggerakkan mata.
- Kehilangan penglihatan atau gangguan penglihatan.
- Penglihatan ganda
- Sakit kepala
- Keluarnya cairan dari mata atau hidung.
- Demam, umumnya 38,8 derajat Celsius atau lebih tinggi.
Penyebab Terjadinya Selulitis Orbita
Parents mungkin bertanya-tanya, apa sebenarnya penyebab penyakit ini.
Infeksi Bakteri
Infeksi spesies bakteri Streptococcus dan Staphylococcus aureus adalah jenis bakteri paling umum yang menyebabkan penyakit ini. Namun, strain bakteri dan jamur lain bisa menjadi penyebab selulitis orbital.
Pada anak usia 9 tahun ke bawah, biasanya penyakit ini disebabkan oleh satu jenis bakteri.
Pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, infeksi ini dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri secara bersamaan, sehingga lebih sulit untuk diobati.
Masuknya Bakteri ke Mata Lewat Trauma
Bakteri dapat masuk ke mata dan rongga sekitarnya dengan berbagai cara. Cara paling umum infeksi masuk ke mata meliputi melalui trauma langsung pada mata dapat menyebabkan infeksi dari bakteri.
Penyebaran Bakteri ke Mata Melalui Area Hidung
Cara kedua adalah melalui penyebaran dari area lain. Paling sering, infeksi dimulai di sinus. Sinus adalah rongga atau kantong berisi udara yang berada di dekat saluran hidung.
Artikel Terkait: Ukuran mata besar adalah satu gejala kelainan Sindrom Axenfeld Rieger, apa bahayanya?
Diagnosis Selulitis Orbita
Tes diagnostik akan dilakukan untuk memastikan dan menentukan jenis bakteri penyebabnya.
Diagnosis biasanya didasarkan pada riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik anak.
Dokter spesialis anak atau mata akan merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Kultur drainase dari mata. Dilakukan dengan mengambil sampel dari permukaan bagian dalam kelopak mata dan forniks mata.
- Tes darah. Dilakukan untuk mendeteksi sekaligus mengidentifikasi jenis bakteri yang mungkin menginfeksi.
- Pemindaian tomografi terkomputerisasi atau CT scan. Prosedur pencitraan diagnostik yang menggunakan kombinasi sinar-x dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambar penampang tubuh.
- X-ray. Tes diagnostik ini dilakukan menggunakan sinar energi elektromagnetik untuk menghasilkan gambar jaringan internal, tulang, dan organ ke dalam film.
Komplikasi Selulitis Orbita
Selulitis orbita bisa menimbulkan komplikasi, antara lain:
- Kehilangan penglihatan.
- Meningitis (infeksi pada bagian luar otak dan sumsum tulang belakang).
- Gangguan pendengaran.
- Septikemia atau infeksi darah. Peningkatan risiko munculnya abses otak (dengan kemungkinan defisit neurologis permanen).
Parents tidak perlu terlalu khawatir, risiko komplikasi penyakit ini dapat dikurangi dengan penanganan masalah yang cepat dan akurat.
Oleh karena itu, diagnosis sedari dini penting untuk dilakukan ketika anak mulai mengalami beberapa gejala selulitis orbita.
Penanganan Selulitis Orbital
Dalam kebanyakan kasus selulitis orbita, pengidapnya membutuhkan rawat inap di rumah. Perawatan paling sering termasuk antibiotik yang diberikan melalui pembuluh darah. Pada anak-anak, pengobatan untuk selulitis periorbital biasanya termasuk antibiotik oral. Di samping itu, pemantauan konstan oleh dokter spesialis anak juga diperlukan.
Dalam beberapa kasus, drainase bedah sinus atau abses mata sebagai tindakan operasi terkadang diperlukan, bila kondisi selulitis orbita pada anak sudah parah. Selain itu, pembedahan juga mungkin dilakukan untuk mengeringkan abses atau mengurangi tekanan di ruang di sekitar mata.
Hal yang sama juga dijelaskan oleh laman Healthline. Jika Anda menderita selulitis orbita, kemungkinan besar Anda akan dirawat di rumah sakit untuk menerima antibiotik intravena (IV).
Antibiotik
Mengingat potensi keparahan kondisi ini dan kecepatan penyebarannya, Anda akan segera mulai dengan antibiotik IV spektrum luas, bahkan jika hasil tes diagnostik Anda belum memastikan diagnosisnya.
Antibiotik spektrum luas biasanya diberikan sebagai pengobatan pertama karena efektif dalam mengobati berbagai jenis infeksi bakteri.
Jika antibiotik yang Anda terima tidak membantu Anda pulih dengan cepat, dokter Anda dapat mengubah dosisnya.
Operasi
Jika gejala Anda tidak membaik atau memburuk saat Anda menggunakan antibiotik, pembedahan atau operasi mungkin diperlukan sebagai langkah selanjutnya.
Pembedahan akan membantu menghentikan perkembangan infeksi dengan mengalirkan cairan dari sinus atau rongga mata yang terinfeksi.
Prosedur ini juga dapat dilakukan untuk mengeringkan abses jika terbentuk. Orang dewasa lebih mungkin membutuhkan pembedahan daripada anak-anak.
Pencegahan Selulitis Orbita
Salah satu langkah pencegahan selulitis orbita yang bisa dilakukan adalah dengan melakukam vaksinasi haemophilus influenzae tipe B (HiB). Vaksinasi HiB terjadwal dapat mencegah infeksi pada kebanyakan anak.
Jika anak mengalami infeksi sinus, perawatan yang cepat dapat mencegahnya menyebar dan menjadi selulitis orbita. Di sisi lain, anak juga perlu menghindari aktivitas yang rentan akan kontak fisik karena berpotensi menimbulkan trauma.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami infeksi sinus atau gejala selulitis orbita, segera hubungi penyedia layanan kesehatan Anda. Kondisi ini menyebar dengan sangat cepat dan harus ditangani sedini mungkin.
Komplikasi parah dapat terjadi jika selulitis orbita tidak diobati.
Komplikasi dapat meliputi:
- kehilangan penglihatan sebagian
- kebutaan total
- oklusi vena retina
- meningitis
- trombosis sinus kavernosus.
Pertanyaan Populer Terkait Selulitis Orbita
Apakah penyakit selulitis itu berbahaya?
Selulitis orbita didefinisikan sebagai infeksi serius yang melibatkan otot dan lemak yang terletak di dalam orbit mata. Jika tidak segera diobati, infeksi dapat menyebar ke kelenjar getah bening dan aliran darah dengan cepat dan dapat mengancam jiwa.
Selulitis diagnosa apa?
Selulitis merupakan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Kulit yang terkena selulitis memiliki tanda bengkak dan meradang. Diagnosis biasanya didasarkan pada riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik anak.
Apa itu orbita pada mata?
Orbita adalah rongga mata pada tengkorak yang berbentuk mengerucut ke arah dalam. Rongga ini berisi bola mata, otot mata, saraf mata, pembuluh darah, kelenjar air mata, dan jaringan lemak.
Itulah beberapa fakta mengenai selulitis orbital yang dapat menyerang anak-anak. Selain laman ini, berbagai informasi seputar penyakit anak lainnya juga bisa disimak di laman Halodoc ya, Parents.
***
*Artikel partnership bersama Halodoc
What to Know About Orbital Cellulitis
www.healthline.com/health/orbital-cellulitis
Orbital cellulitis
www.mountsinai.org/health-library/diseases-conditions/orbital-cellulitis
What are orbital cellulitis and periorbital cellulitis?
www.childrenshospital.org/conditions/orbital-cellulitis
NIH. Diakses pada 2022. Orbital Cellulitis.
Mount Sinai.org. Diakses pada 2022. Orbital cellulitis.
Boston Children Hospital. Diakses pada 2022. What are orbital cellulitis and periorbital cellulitis?
Emedicine Medscape. Diakses pada 2022. Orbital Cellulitis.
Healthline. Diakses pada 2022. What to Know About Orbital Cellulitis.
Baca Juga:
Mata anak 2 tahun terlihat indah seperti karakter putri Disney, ternyata ini alasannya
Ukuran mata besar adalah satu gejala kelainan Sindrom Axenfeld Rieger, apa bahayanya?
4 Penyakit kronis yang bisa diungkap lewat pemeriksaan mata, Parents wajib tahu!