Pengorbanan ibu hamil masih akan membekas bahkan berrtahun-tahun kemudian setelah melahirkan. Sekalipun beberapa orang beruntung fisiknya bisa langsung kembali seperti semula, namun ternyata istilah “tidak ada bekas melahirkan” itu tak pernah ada.
Pengorbanan ibu hamil
Sebelum bayi dilahirkan, secara otomatis ia akan meluruhkan beberapa sel janinnya di rahim ibu. Sel janin ini menetap di dalam tubuh selama bertahun-tahun lamanya.
Sehingga, tak hanya bayi yang akan membawa darah daging sang ibu selama hidupnya. Namun, sang ibu pun akan tetap membawa sel yang dulu pernah ada pada tubuh bayinya saat di dalam kandungan dulu.
Laman curejoy menulis bahwa dokter memang belun mengetahui secara pasti manfaat dari sel yang ditinggalkan bayi ini. Karena dulunya sel ini digunakan bayi untuk bertahan hidup saat masa kehamilan.
Sel inilah yang membuat rahim ibu tidak menolak keberadaan janin di dalam tubuhnya dan melindunginya dari penyakit berbahaya. Bahkan penyakit ganas seperti kanker sekalipun.
Sebuah riset menyebutkan bahwa ketika seorang ibu sedang berjuang melawan kanker di dalam tubuhnya, dokter menemukan bahwa sel sisa janin ternyata sedang berada di sekitar kanker tersebut. Luar biasanya, aktivitas sel janin lama di dalam tubuh ibu tersebut sedang berjuang melawan kanker yang sedang menggerogoti tubuh sang ibu.
Namun, dalam beberapa kasus, sel janin yang tersisa di dalam tubuh ibu tersebut justru berpotensi untuk membuat sistem imun tubuh melemah. Bahkan, pengorbanan ibu hamil juga bisa membuahkan penyakit auto imun jenis rheumatoid arthritis, lupus dan thyroid.
Peneliti menemukan keterkaitan erat adanya penyakit auto imun yang hanya menjangkiti wanita yang pernah melahirkan tersebut. Penyakit itu timbul karena adanya kebingungan daya tahan sistem tubuh.
Kebingunan tersebut terjadi saat sel janin yang tersisa sedang berperang melawan penyakit yang sedang berusaha menjajah tubuh ibu. Padahal, di saat yang sama, sistem daya tahan tubuh ibu juga sedang melawan penyerang daya tahan tubuh tersebut.
Peneliti masih mencari tahu lebih banyak bagaimana tubuh ibu merespon sisa sel janin di dalam tubuhnya. Karena, kondisi ibu yang berbeda satu sama lainnya tentu saja akan menimbulkan reaksi yang beragam juga.
Yang jelas, baik atau buruknya dampak sisa sel janin ini pada seorang ibu, pengorbanan ibu hamil dan dampak setelah melahirkan akan terus terasa di dalam tubuh maupun hati para ibu. Efek medis adanya sel janin di dalam tubuh ibu yang melahirkan ini tidak hanya terjadi saat kepada ibu yang menyayangi bayinya, tapi juga dirasakan oleh mereka yang tega membuang bayi serta menyiksa anaknya.
Selain sel janin, Baby Center mencatat bahwa pengorbanan ibu hamil lainnya adalah ketika janin mengambil kalsium di dalam tubuh ibu yang dibutuhkannya untuk membentuk otot dan tulang yang kuat. Sehingga tak heran jika perempuan yang pernah melahirkan dan tak mencari asupan kalsium tambahan cenderung cepat mengalami osteoporosis dibanding mereka yang tidak pernah punya anak.
Bagaimanapun, seorang ibu tetaplah ibu yang mau tidak mau, sadar dan tidak sadar, pasti melakukan pengorbanan untuk anaknya. Semoga sel janin yang tersisa di tubuh kita akan berdampak baik pada tubuh ya, Bun.
Kenali Tanda-Tanda Awal Kehamilan
Gejala awal kehamilan untuk setiap orang bisa berbeda-beda, tetapi umumnya, jika Bunda hamil, Bunda akan merasa mual, lelah, dan lain-lain. Kehamilan bisa diketahui dengan tes. Namun, sebelum itu Bunda perlu mengetahui beberapa gejala kehamilan berikut ini, seperti dirangkum Mayo Clinic.
1. Telat menstruasi
Jika Bunda berada di usia subur dan telat menstruasi selama satu minggu atau lebih, kemungkinan besar Bunda hamil. Namun, gejala ini bisa menyesatkan jika Bunda memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.
2.Payudara yang bengkak
Di awal kehamilan, perubahan hormon mungkin membuat payudara sensitif dan sakit. Ketidaknyamanan akan berkurang setelah beberapa minggu karena tubuh mulai menyesuaikan diri dengan perubahan hormon.
3. Mual dengan atau tanpa muntah
Morning sickness, yang dapat menyerang kapan saja di siang atau malam hari, seringkali dimulai satu bulan setelah BUnda hamil. Namun, beberapa wanita merasa mual lebih awal dan beberapa tidak pernah mengalaminya. Mual ini juga disebabkan oleh perubahan hormon karena kehamilan.
4. Peningkatan buang air kecil
Bunda mungkin lebih sering buang air kecil dari biasanya. Jumlah darah dalam tubuh meningkat selama kehamilan, menyebabkan ginjal memproses cairan ekstra yang berakhir di kandung kemih dan menyebabkan Bunda sering buang air kecil.
5. Kelelahan
Kelelahan juga gejala awal kehamilan yang sering dialami perempuan. Selama awal kehamilan, kadar hormon progesteron melambung – yang mungkin membuat Bunda merasa mengantuk.
Baca juga:
Kebiasaan Sehat yang Harus dilakukan Ibu dan Bayi Paska Melahirkan