Penjelasan Para Ahli Tentang Kelainan Seksomnia yang Perlu Anda Ketahui

Bisakah orang melakukan seks sambil tidur? Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seks saat tidur mungkin merupakan hal yang sulit dibayangkan, apalagi dilakukan. Bagaimana mungkin orang yang sedang tidur melakukan hubungan seksual? Namun nyatanya, fenomena ini benar-benar ada, dan disebut dengan seksomnia.

Seksomnia bisa terjadi ketika pasangan melakukan seks sambil tidur, atau salah suami memaksa istrinya yang sedang tidur untuk berhubungan seks tanpa setahu sang istri.

Ann Marie Chung dari Universitas Kesehatan Toronto menyebut, seksomnia adalah kegiatan penuh gairah yang dilakukan dalam kondisi tidur lelap. Selain hubungan intim, masturbasi saat tidur dan mimpi basah juga masuk ke dalam kategori seksomnia.

Apa mungkin seks saat tidur bisa terjadi?

Seks saat tidur merupakan masalah gangguan tidur yang disebut seksomnia.

Michel Cramer Bornemann, MD, seorang profesor di bidang Neurologi di Universitas Minnesota mengatakan, "Saya pernah menangani kasus suami yang mastubarsi saat sedang tidur. Mereka mulai mencari bantuan pakar karena sang istri merasa dirinya tak bisa memuaskan suami secara seksual. Namun sebenarnya, sang istri bukanlah alasan mengapa suaminya memiliki kebiasaan seksual yang aneh. Ini merupakan masalah gangguan tidur."

Fenomena seksomnia pertamakali diakui sebagai sebuah gejala kelainan tidur setelah hasil riset ilmiah dari ilmuwan  gabungan Universitas Toronto dan Universitas Ottawa dipublikasikan di Canadian Journal of Psychiatry pada Juni 2003. Sebelumnya, para pakar di dunia enggan membahas mengenai hal ini, karena takut masyarakat tidak bisa menerimanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, penelitian yang dilakukan Dr. Colin Shaprio, Dr. Nik Trajanovic dan Dr. Paul Fedoroff. Seksomnia kemudian diakui sebagai masalah kesehatan.

Penyebab seksomnia terjadi

Seksomnia, seks saat tidur yang merupakan gangguan kesehatan dan bisa terjadi pada semua orang.

Dokter dan para ahli belum bisa memastikan apa penyebab terjadinya seksomnia, namun mereka menyatakan bahwa orang yang memiliki gangguan tidur seperti mengigau dan berjalan sambil tidur berisiko lebih tinggi mengalami seksomnia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, konsumsi alkohol, narkoba, stres dan kurang tidur juga bisa menjadi faktor pemicu terjadinya seksomnia. Beberapa laporan kesehatan menyebut, tidur yang cukup setiap malam bisa mengurangi risiko kecenderungan seksomnia.

Akan tetapi, kadang seksomnia juga bisa terjadi karena masalah kejiwaan. Beberapa kasus seksomnia yang pernah terjadi, mengungkap bahwa seseorang yang menderita hiperseks juga melakukan seks saat tidur.

Ann Marie menyatakan, tingkat gairah seksual seseorang bisa diukur dan dikendalikan. Jadi mereka yang mendeirta seksomnia bisa disembuhkan dengan gabungan perawatan medis dan psikologi secara rutin.

Bagaimana seks saat tidur bisa terjadi?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Profesor Meir Kryger dari Universitas Yale menyatakan, Seksomnia terjadi pada proses awal saat seseorang sedang masuk ke fase tidur lebih dalam yang nyenyak. Fenomena seks saat tidur juga dikatakan berkaitan dengan gejala berjalan sambil tidur atau mimpi buruk. Gangguan tidur seperti parasomnia juga bisa menjadi pemicu.

Sama halnya dengan orang yang berjalan sambil tidur, orang yang melakukan seks saat tidur juga hanya bisa diperiksa melalui pemindaian gelombang otak. Karena mereka terlihat seperti orang yang sadar namun nyatanya sedang tidur.

Bagian otak yang berfungsi dalam memori, pengambilan keputusan dan pikiran rasional tetap tidur. Sementara bagian otak yang mengontrok penglihatan, gerakan dan emosi tetap terjaga. Inilah yang menyebabkan fenomena mengigau, berjalan sambil tidur dan seksomnia.

" Jadi orang-orang mungkin bisa berbicara, berjalan, makan, memasak, mengemudi atau bahkan berhubungan seks, tanpa kesadaran dan ingatan yang jelas," paparnya.

Bila Bunda atau suami mengalaminya, carilah bantuan dari pakar psikologi atau seksolog. Untuk mengetahui penyebab pasti dan mencari cara menyembuhkannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Semoga bermanfaat.

 

Referensi: Vemale, Indiatimes

Baca juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Fitriyani