Seks Bukanlah Hal Utama, 3 Hal Ini yang Suami Butuhkan dari Istri

Banyak orang salah mengira bahwa lelaki hanya menginginkan seks untuk dapat mencintai. Padahal sebenarnya, seks bukanlah hal utama bagi mereka.

Banyak orang mengira bahwa lelaki hanya menginginkan seks, padahal seks bukanlah hal utama. Ada hal-hal lain yang diinginkan oleh lelaki, yang sering tidak dipahami oleh istrinya karena tidak diungkapkan oleh suami.

Adanya stigma bahwa seorang lelaki harus kuat dan gagah, sering membuat mereka jadi tidak ekspresif dalam mengungkapkan kemauannya. Bahkan, beberapa lelaki terjebak perasaan gelisah, karena mereka sendiri tidak menyadari apa yang bisa membuatnya merasa tenang.

Kepuasan lahir batin susah mereka dapatkan karena terbiasa memendam perasaan dan keinginan mereka sendiri. Terutama bagi dia yang sedang menjalani pernikahan jarak jauh, karena tidak bisa bertemu setiap saat dengan sang istri.

Baca: Tips Sukses Menjalani Pernikahan Jarak Jauh

Seks memang menyenangkan, terutama di usia muda. Namun,  ada hal-hal lain yang suami inginkan, diantaranya ialah:

1. Rasa aman

Perasaan tidak aman (insecure) bisa muncul dari mana saja. Ada orang yang insecure karena ia memiliki trauma di masa lalu, atau punya kepribadian yang cenderung merasa tidak aman, ada pula yang insecure karena memang pernah diselingkuhi oleh pasangannya.

Seperti halnya perempuan, lelaki juga membutuhkan rasa aman yang membuat dirinya merasa dicintai dan tidak akan ditinggalkan. Banyak lelaki tak berani menyatakan ini karena takut dianggap cengeng seperti perempuan.

Lelaki ingin punya tempat di mana ia tak khawatir lagi menyimpan kekalutan pikirannya, rasa sakit, dan segala hal yang selama ini selalu dipendam. Stigma bahwa lelaki harus kuat melebihi perempuan, membuat akses lelaki untuk memperoleh rasa aman tersebut menguap begitu saja.

Ketika seks bukanlah hal utama dalam hubungan kalian, akan tercipta ikatan batin yang akan membuat hubungan rumah tangga makin harmonis. Sekalipun punya kendala fisik tertentu yang dapat menghalangi hubungan suami istri. Saat salah satu pihak sedang sakit, atau karena sedang menjalani pernikahan jarak jauh.

2. Dimanjakan

 

Meski dia berperan sebagai pemimpin keluarga, lelaki juga ingin bermanja-manja pada istrinya. Hal-hal sederhana seperti bersandar di paha istri sambil dibelai rambutnya juga sudah cukup membuatnya puas.

Perempuan pengertian biasanya paham bahwa selain anak, ia tidak boleh melupakan si 'anak pertama' yang merangkap peran sebagai suami. Bukankah ia juga berseri-seri ketika Anda tak lupa menyiapkan bekal makan siang untuknya?

Banyak lelaki yang tidak terbiasa mengungkapkan perasaan, karena begitulah caranya dibesarkan. Sehingga hal sederhana ini gagal dikomunikasikan suami dengan baik.

Suami ingin dimanja dengan penuh kasih sayang, tanpa anggapan bahwa dirinya lemah dan kekanak-kanakan. Pengertian istri terhadap kebutuhan yang satu ini, akan membuat dirinya merasa seks bukanlah hal utama untuk mempererat keharmonisan rumah tangga kalian.

Lelaki membutuhkan seorang istri yang tak hanya dapat mengerti kebutuhan biologisnya, tetapi juga memahami hati dan jiwanya. Sehingga jiwa kekanakan yang masih bertahan di dalam dirinya bisa terpuaskan

3. Mengizinkan dirinya untuk tampak lemah dan rapuh sesekali

Selama ini lelaki sering merasa bahwa dirinya harus selalu tampak kuat, karena itulah yang membuatnya jadi lelaki sejati. Padahal, tak akan ada masalah jika sesekali ia menangis, dan ingin bersandar pada sang istri yang kadang lebih tabah darinya.

Stigma dan anggapan dalam masyarakat membuat lelaki sulit untuk menangis, atau menampakkan sisi dirinya yang rapuh. Perempuan yang menyetujui hal ini tidak akan mengerti, bahwa terkadang, lelaki juga bisa rapuh dan butuh untuk 'berlindung' di kehangatan kasih sayang perempuan, agar bisa kuat lagi menghadapi dunia.

Izinkanlah suami untuk menangis di pelukan Anda saat ia merasa lemah. Kebanyakan orang menganggap bahwa, suami harus selalu kuat, menjadi pelindung dan tempat bersandar istri. Padahal, peran yang satu ini bisa dilakukan bergantian antara suami dan istri.

***

Tiga formula di atas adalah hasil pengalaman Jed Diamond, Ph. D yang ditulis dalam Good Men Project. Selain menjalani kehidupan yang harmonis bersama sang istri, ia juga bekerja sebagai konsultan pernikahan. Dia telah memberikan solusi kepada ribuan pasangan yang menjadi kliennya.

Masalah utama dalam pernikahan biasanya adalah komunikasi. Suami maupun istri berharap bahwa pasangannya akan bisa memenuhi kebutuhan batinnya, tanpa perlu mengatakan secara langsung apa yang diinginkan. Padahal, tak semua orang mengerti ilmu telepati.

Jika suami ingin mendapatkan hal yang efeknya lebih kuat dari seks, lebih baik membicarakannya dengan sang istri, tentang apa yang ia butuhkan. Hal tersebut memang berlaku untuk si istri, hanya saja, biasanya lelaki lebih susah mengungkapkannya.

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/pasangan-bahagia-melakukan-hal-ini/

Penulis

Syahar Banu