Pengalaman pertama pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI pada anak memang selalu sukses membuat kesan istimewa tersendiri di hati. Hal ini pun diakui oleh Sharena Delon saat pertama kali memberikan MPASI pada anak keduanya, Sea Dedari, yang saat itu masih berusia 5 bulan.
Sharena Delon memberikan Sea Dedari MPASI saat berusia 5 bulan
Pada 22 Maret 2019 lalu, Sea Dedari anak kedua Sharena dan Ryan Delon genap berusia 6 bulan. Di usia ini, Sea telah siap untuk mulai menerima makanan pendamping ASI atau MPASI pertamanya.
Namun, Sharena mengaku telah memberikan Sea MPASI lebih awal saat dia masih berusia 5 bulan. Aktris cantik ini mengaku memiliki alasan khusus untuk memberikan MPASI lebih awal karena tingkah laku Sea yang semakin tidak terkendali.
Artikel terkait: Curhat Sharena Delon tentang perkembangan anak keduanya Sea
Alasan Sharena memberikan Sea MPASI lebih awal
Sharena bercerita bahwa Sea mulai terlihat sangat tertarik pada makanan sejak dia berusia 5 bulan kurang. Dimana saat itu, Sea selalu berusaha untuk meraih makanan atau minuman yang ada di meja makan.
Tepat 3 hari sebelum Sea genap berusia 6 bulan, Sharena mengaku bahwa anak keduanya tersebut mendadak sangat rewel. Terlebih ketika melihatnya dan keluarga sedang makan.
Oleh karena itu, Sharena coba memberikan Sea buah alpukat yang dicampur dengan ASI untuk menu MPASI pertamanya. Tak disangka, Sea menjadi lebih tenang dan bahkan tidak sabaran untuk terus makan.
Dari situlah, Sea akhirnya memulai fase MPASI-nya.
Curhat Sharena tentang MPASI Sea Dedari
“Sea udah terlihat sangat “tertarik” makan sejak 5 bulan kurang. Kalo nemenin kita di meja makan, Sea selalu berusaha meraih makanan or minuman kita. Nah 3 hari sebelum Sea genap 6 bulan kemaren mendadak dia cranky banget! Sangat gak kaya Sea biasanya (bahkan sempet aku post nangisnya Sea di IG story) biasanya gak pernah kerekam karena Sea ngekngok cuma kalo mau nyusu or mau tidur jadi yah pasti langsung aku susuin or boboin. Nah ini bener-bener seharian ngek ngok mulu bahkan disusuin juga paling 2/3 kali sedot terus gak mau dan semakin kita makan, semakin dia jerit. Untung aku sempet beli alpukat jaga-jaga aja pas di supermarket, gak kepikiran bakal dimakan sih tapi jadinya kepanikan sendiri karena Sea mulai heboh. Mana belum spenuhnya mateng jadi masih sedikit pahit, aku campur ASI dan kemudian dia makan dengan lahap, pas jeda nyendokin dia jerit lagi. Untung ada Opa yang ngerekamin pas udah tengah-tengah makan jadi ada dokumentasinya, pas udah kelar makan baru difoto yang kmaren dipost untung juga ada Oma yang bantu ngerikin alpukatnya dan nyambung nyuapin pas aku campur asi mangkok kedua. Asli sampe nyampur ASI-nya disemprot langsung dari pabriknya saking paniknya. Berkesan sekali yah Sea awal MPASI resmi perdanamu. Sampe seheboh itu minta mulai makannya! Okelah nak! Asal janji lahap terus yah apapun yang disajikan!,” cerita Sharena dalam akun instagram pribadinya Sabtu (23/3).
Bolehkah memberikan anak MPASI sebelum usia 6 bulan?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan World Health Organization (WHO) memang merekomendasikan setiap orangtua untuk mulai memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) pada anaknya ketika dia berusia 6 bulan. Namun tak dapat dipungkiri bila ada beberapa kondisi anak yang bisa mendapatkan MPASI lebih awal seperti Sea.
Menurut dr Ariani dari RS Anak dan Bunda Harapan Kita, pemberian MPASI tergantung dari kebutuhan dan kesiapan anak. Misalnya kesiapan dari kematangan kematangan oromotorik, kematangan saluran cerna, dan kematangan sistem imun yang biasanya memang baru siap sekitar 6 bulan.
Lebih lanjut, IDAI telah mengeluarkan Buku Panduan Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) yang dikeluarkan oleh Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Di dalam buku tersebut dijelaskan beberapa hal penting untuk memulai pemberian MPASI pada anak. Salah satunya tentang tiga tanda kesiapan anak yang perlu diperhatikan oleh orangtua, seperti:
- Anak dapat duduk dan menahan kepalanya sendiri dengan tegap
- Menunjukan ketertarikan terhadap makanan dan mulai mencoba meraih makanan
- Menunjukan tanda-tanda lapar dan tidak tenang walau ibu telah memberikan ASI secara rutin
Bila Anda telah menemukan beberapa tanda di atas, besar kemungkinan bila anak Anda telah siap untuk memulai MPASI. Namun agar lebih aman, jangan lupa konsultasikan hal ini terlebih dahulu pada dokter anak Anda.
Sebab pemberian MPASI yang terlalu awal dan tidak tepat dapat memberikan risiko berbahaya untuk anak. Seperti diare, sembelit, dan bahkan kematian.
Referensi: IDAI, Instagram
Baca juga
Lebih Baik Mana, Bubur Bayi Buatan Sendiri atau MPASI Instan?