Pelaku aksi kejahatan dari hari ke hari memang makin cerdik. Belum lama ini di Surabaya, satu keluarga jadi begal dengan cara mengelabui calon korbannya.
Satu keluarga akhirnya diringkus polisi lantaran terbukti melakukan aksi begal. Mereka merampok dan mengeroyok korbannya di Lapangan Dwikora, Sawah Pulo, Semampir, Surabaya.
Keluarga pelaku aksi kriminal ini terdiri atas tiga orang. Rizky Maulana (21) warga Sawah Pulo Wetan DKA II dan Julia Ariska (23) warga Setro Baru Utara IV, keduanya adalah pasangan suami istri yang tinggal di sebuah kamar kos di Kapas Lor, Tambaksari. Dalam melancarkan aksinya, turut bersama mereka Andy Siswanto (38), ayah Julia.
Satu Keluarga Jadi Begal, Manfaatkan Sosmed untuk Kelabui Korban
Sosial media yang selayaknya digunakan untuk berteman dan membangun relasi justru dimanfaatkan Julia untuk membidik mangsa. Melalui akun palsu Facebook-nya, Julia mempublikasikan diri sebagai perempuan bernama Dila.
Julia alias Dila lalu berkenalan dengan korban Ahmad (21). Dila pun mengaku sebagai seorang janda.
Setelah saling kenal, Dila dan Ahmad mulai berkomunikasi secara intens. Bahkan keduanya sudah bertukar nomor Whatsapp.
Merasa korbannya sudah masuk perangkap, para pelaku pun menyusun rencana pertemuan dengan Ahmad. Dila alias Julia mengajak laki-laki berusia 21 tahun itu untuk bertemu di Lapangan Dwikora.
Korban akhirnya setuju. Ia tak menaruh curiga telah dikelabui oleh perempuan yang baru dikenalnya dari dunia maya itu.
Artikel terkait: Depan anaknya, ibu ditembak dan ditusuk oleh begal di Tangerang hingga tewas
Modus Satu Keluarga Jadi Behg: Korban Dituduh Perebut Istri Orang
Sementara di Lapangan Dwikora, suami dan ayah Julia telah bersiap. Tersangka Julia lalu mengajak korbannya mengobrol santai. Selang beberapa waktu, datanglah sang suami Rizky Maulana. Korban lalu dituduh sebagai perebut istri orang.
“Jadi pas waktu korban datang, si tersangka Julia ini mengajak ngobrol. Tak lama kemudian tersangka Rizky, suami Julia datang dan langsung menuduh korban merebut istrinya,” terang Kapolsek Semampir, Kompol Ariyanto Agus, Selasa (15/9/2020) dilansir dari Jatimnow.
“Korban kemudian dipukuli. Ayahnya Julia juga ikut. Karena ketakutan, korban tidak bisa melawan. Setelah itu handphone-nya dirampas kemudian para tersangka ini kabur,” tambah Agus.
Setelah menerima tindakan kekerasan dari para pelaku, korban lantas membuat laporan ke polisi. Unit Reskrim Polsek Semampir kemudian diterjunkan untuk menangani kasus tersebut. Tidak butuh waktu lama, para pelaku berhasil diringkus dari kediamannya.
“Kami amankan mereka di rumahnya. Kami juga temukan senjata tajam. Saat ini mereka sudah kami tahan untuk proses pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Agus.
Kepada penyidik, para tersangka mengaku nekat melakukan kejahatan tersebut lantaran terdesak ekonomi. Mereka butuh uang untuk membayar tagihan indekos serta membeli kebutuhan sehari-hari.
“Ngakunya sudah dua kali ini. Untuk handphone dari hasil kejahatannya, sudah dijual laku Rp 700 ribu. Saat ini kasusnya masih akan kami kembangkan. Karena tidak menutup kemungkinan mereka telah beraksi lebih dari itu,” tutup Agus.
Artikel terkait: Keluarga Chef Renatta jadi korban begal payudara, waspada Bun!
Tips Aman Bersosial Media agar Tak Menjadi Korban Kejahatan
Tak dapat dipungkiri bahwa dalam perkembangannya sosial media kerap dijadikan alat oleh pelaku kriminal. Mulai dari penipuan hingga pemerkosaan. Maka sebagai pengguna sosial media, kita wajib berhati-hati dan waspada.
Ada beberapa hal yang harus Parents perhatikan dalam mengelola dan berinteraksi di sosial media.
- Melindungi keamanan data pribadi. Gunakan password yang setidaknya terdiri dari 6 karakter unik, hindari password dari nama dan tanggal lahir Anda. Lebih baik gunakan kombinasi huruf, angka, dan tanda baca.
- Jangan sembarangan memasukkan informasi login. Para pelaku kejahatan bisa saja membuat situs palsu yang mirip dengan sosial media Anda lalu meminta Anda untuk login menggunakan email dan password. Penting: selalu perhatikan dan cek alamat digital situs (Uniform Resource Locator/URL) sebelum memasukkan informasi login.
- Harus lebih selektif menerima permintaan pertemanan. Pasalnya, pelaku kriminal kerap menggunakan akun palsu untuk mengelabui korban. Jika orang yang tidak Anda kenal di dunia nyata mengajukan pertemanan, periksa profilnya dengan teliti. Nama, foto diri, jumlah teman, isi timeline, dan interaksinya dengan pengguna lain. Hindari pula memberikan informasi diri terlalu detail pada orang yang baru Anda kenal dari dunia maya.
Semoga berita tentang sekeluarga jadi begal di Surabaya ini bermanfaat dan membuat kita semakin waspada ya, Parents.
Baca juga:
Viral! Video Seorang Ibu Rebut Celurit Saat Mau Dibegal, Begini Kronologinya