Antara melahirkan dan testis ditendang, mana yang lebih sakit?
Wanita dan pria seringkali berdebat mengenai mana yang lebih parah antara sakit melahirkan dan penis terjepit resleting atau testis ditendang. Video ini menjelaskannya.
Sudah lama perdebatan terjadi, tentang mana yang lebih parah antara sakit melahirkan bagi perempuan dan sakit ketika kemaluan ditendang bagi laki-laki. Baik perempuan maupun laki-laki, merasa bahwa pengalaman mereka jauh lebih sakit, karena pihak lainnya tidak pernah merasakan sakit yang sama.
Video penjelasan tentang sakit melahirkan dan penis ditendang
Sebuah video yang diunggah oleh AsapSCIENCE memberi penjelasan mengenai perdebatan antara sakit melahirkan dan sakit ketika buah zakar ditendang. Video berdurasi 4 menit ini berisi ilutrasi yang memaparkan rasa sakit melahirkan dan sakit saat penis ditendang.
Berikut adalah videonya
Video ini menjelaskan secara rinci, bahwa rasa sakit timbul karena sel saraf bernama nociceptors yang akan aktif ketika tubuh mengalami rasa sakit dalam level tertentu. Nociceptor kemudian mengirim sinyal ke otak dan tulang belakang, hingga membuat Anda merasakan sensasi sakit yang luar biasa.
Testis pria dipenuhi dengan nociceptors, yang menjelaskan mengapa saat buah zakar ditendang, laki-laki akan merasakan sakit yang ekstrim. Selain itu, nociceptors yang ada di testis terhubung dengan perut dan pusat rasa mual di otak. Itulah mengapa kenapa pria sering merasa mual dan sakit yang ekstrim di bagian perut.
Apalagi testis pria tidak memiliki banyak pelindung sehingga sangat rawan terkena benturan, dan sakit yang dirasakan saat alami cedera, akan sangat luar biasa.
Bagaimana dengan sakit melahirkan?
Rasa sakit saat melahirkan menyerupai sakit yang dirasakan para pria ketika testisnya diserang. Ditambah lagi, proses persalinan membutuhkan waktu yang lama, sering disertai rasa mual, lelah, tegang dan berbagai campuran rasa sakit lainnya.
Jadi, mana yang lebih sakit? Video tersebut menyimpulkan, bahwa rasa sakit merupakan pengalaman yang sangat subjektif. Dan setiap orang melihat atau merasakan sakit dalam tingkat yang berbeda.
Selain itu, rasa sakit juga bisa dipengaruhi oleh faktor lain seperti mood, tingkat kewaspadaan, dan pengalaman sebelumnya tentang rasa sakit. Sehingga makin sulit untuk diukur.
Kesimpulannya, sebenarnya perdebatan antara mana yang lebih sakit antara melahirkan dan testis ditendang, seharusnya tidak perlu ada. Karena siapapun yang menang, tidak akan mengubah rasa sakit yang dirasakan setiap individu saat menjalani persalinan atau testisnya cedera.
Menghadapi Sakit Saat Melahirkan
Kesakitan selama persalinan disebabkan oleh kontraksi otot-otot rahim dan tekanan pada serviks. Nyeri ini bisa dirasakan seperti kram yang kuat di perut, pangkal paha, dan punggung, serta rasa pegal. Beberapa wanita mengalami rasa sakit di sisi atau paha mereka juga.
Dikutip dari Kids Health, penyebab nyeri lainnya selama persalinan termasuk tekanan pada kandung kemih dan usus oleh kepala bayi dan peregangan saluran lahir dan vagina.
Nyeri selama persalinan berbeda untuk setiap wanita. Ini sangat bervariasi dari wanita ke wanita dan bahkan dari kehamilan ke kehamilan. Wanita mengalami nyeri persalinan secara berbeda – bagi sebagian orang, ini menyerupai kram menstruasi; bagi yang lain, tekanan yang parah; dan bagi yang lain, gelombang sangat kuat yang terasa seperti kram diare.
Olahraga dapat membantu menguatkan otot-otot dan mempersiapkan tubuh menghadapi rasa sakit saat persalinan. Olahraga juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Yang penting untuk diingat dengan latihan apa pun adalah jangan berlebihan . Bicaralah dengan dokter Anda tentang olahraga yang aman untuk Bunda.
Jika Anda dan pasangan menghadiri kelas persalinan, Anda akan mempelajari berbagai teknik untuk menangani rasa sakit, mulai dari visualisasi hingga peregangan yang dirancang untuk memperkuat otot-otot yang menopang rahim Anda. Dua filosofi persalinan yang paling umum di Amerika Serikat adalah teknik Lamaze dan metode Bradley.
Teknik Lamaze adalah metode yang paling banyak digunakan di Amerika Serikat. Filosofi Lamaze mengajarkan bahwa kelahiran adalah proses yang normal, alami, dan sehat dan bahwa wanita harus diberdayakan untuk melakukannya dengan percaya diri.
Kelas Lamaze mendidik wanita tentang cara mereka dapat mengurangi persepsi rasa sakit mereka, seperti melalui teknik relaksasi, latihan pernapasan, selingan, atau pijatan oleh pelatih.
Metode Bradley (juga disebut Birth-Coached Birth) menekankan pendekatan alami untuk kelahiran dan partisipasi aktif ayah bayi sebagai pelatih kelahiran. Tujuan utama dari metode ini adalah menghindari obat-obatan kecuali benar-benar diperlukan.