Ruam pada anak seperti ini jangan diabaikan! Simak peringatan seorang ibu akan penyakit berbahaya ini

Siapa sangka ruam kulit ini ternyata adalah gejala penyakit langka pada anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Banyak orangtua berpikir bahwa ruam kulit anak adalah hal wajar dan tidak membahayakan. Namun, siapa sangka bahwa ruam kulit yang dirasakan seorang anak bernama Alma (5) adalah gejala penyakit Henoch-Schonlein Purpura (HSP) yang cukup langka.

Orangtua Alma melalui akun Facebook-nya membagikan kisah ini untuk memperingatkan Parents agar selalu waspada saat melihat ruam kulit anak.

Awal mula ruam kulit anak muncul

Satu minggu sebelum masuk tahun ajaran baru TK B, Alma mengeluh gatal di area punggung. Setelah dicek oleh ibunya, punggung Alma terlihat baik-baik saja, mulus tanpa bintik-bintik maupun ruam.

Namun, Alma justru semakin sering merasakan gatal, bahkan bisa beberapa kali dalam sehari. Di hari ke-5 pada pagi harinya, di area kaki dan tangan muncul bentol-bentol seperti alergi.

Sorenya, bentol tersebut berubah menjadi ruam kulit anak seperti darah beku. Alma juga mulai mengeluh sendi-sendinya terasa sakit yang membuatnya berjalan tertatih-tatih.

Keesokan harinya, orangtua Alma membawanya ke dokter anak di Sukabumi. Hari itu seharusnya adalah hari pertama Alma masuk sekolah TK B.

Dokter tersebut mengatakan bahwa pembuluh darah Alma pecah dan bisa membahayakan nyawanya. Alma bisa saja kena stroke bahkan meninggal.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Orangtuanya terkejut dengan jawaban dokter tersebut. Apalagi Alma juga bertanya pada ibunya, "Ibu, Teteh (Kakak dalam bahasa Sunda, Alma memanggil dirinya dengan sebutan Teteh) bisa sembuh kan?"

Untuk memastikan jenis penyakit yang diderita Alma, orangtuanya pun berkonsultasi dengan dokter lain. Dokter ini mengatakan bahwa pembuluh darah Alma pecah tetapi di area yang tidak berbahaya.

Alma pun diberi resep obat-obatan oleh dokter. Keadaannya mulai membaik, namun hanya berlangsung sementara

Perjalanan panjang menemukan penyebab ruam kulit anak

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seminggu setelah Alma diberi obat, muncul bintik-bintik merah di tangan dan kaki Alma. Ibunya pun mengirimkan foto bintik-bintik merah tersebut ke dokter dan disarankan untuk pemeriksaan lanjutan di Sukabumi.

Saat tiba di tempat praktek dokter di Sukabumi, dilakukan pemeriksaan darah. Dokter memutuskan agar Alma dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk pemeriksaan lebih dalam oleh spesialis hematologi anak.

Sekali lagi, orangtua Alma memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter lain sebelum membawa Alma berobat ke Bandung, yaitu dengan dokter Solly Ram Mozes. Oleh dokter Solly, Alma disarankan untuk menemui dokter Eni di RSUD Sekarwangi, Sukabumi.

Kemudian dokter Eni memberi rujukan dokter spesialis anak imunologi di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Tiba di sana, Alma diminta untuk rontgen terlebih dahulu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gadis kecil itu sempat menangis sambil bertanya, "Ibu, Teteh nggak akan diapa-apain kan?"

Selain rontgen, Alma juga harus diambil sampel darah, urine, dan fesesnya. Hasilnya baru keluar beberapa hari kemudian.

Ruam kulit anak ini merupakan gejala penyakit HSP

Melihat hasil rontgen dan lab, dokter spesialis imunologi menyimpulkan bahwa Alma menderita penyakit Henoch-Schonlein Purpura (HSP). Penyakit HSP ini dikenal juga dengan istilah radang pembuluh darah.

Lebih mengejutkan lagi ternyata penyebab utama penyakit ini adalah gigi Alma yang rusak. Dokter menjelaskan bahwa tidak sedikit penyakit berbahaya muncul akibat gigi rusak, misalnya gagal ginjal, jantung bocor, dan termasuk penyakit HSP.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebelum pengobatan HSP dilakukan, dokter pun merujuk Alma ke dokter spesialis gigi anak untuk memeriksa seberapa parah kerusakan giginya. Total ada 13 gigi Alma yang mengalami kerusakan dan sebagian besar harus dibuang.

Jika dilakukan pencabutan gigi secara manual tentu memakan waktu yang cukup lama. Ditambah lagi perjalanan dari Surade, tempat Alma tinggal menuju Bandung tidak bisa dibilang dekat.

Oleh karena itu, orangtua Alma sepakat agar dilakukan operasi bedah mulut untuk mencabut gigi Alma yang rusak. Ada beragam prosedur yang harus dijalani sebelum mulai melakukan operasi bedah mulut, termasuk mendatangi berbagai poli seperti poli anak, poli gigi, dan poli mulut.

Setelah dua minggu menjalani prosedur persiapan, operasi bedah mulut pun dilakukan. Setelah itu, pengobatan penyakit HSP pun bisa dilanjutkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selama pengobatan, Alma dilarang banyak bergerak, termasuk tidak boleh loncat-loncat dan lari-lari. Alma juga tidak boleh jatuh dan terluka.

Saat bintik-bintik merahnya sedang kambuh, Alma diharuskan beristirahat total. Setelah beberapa bulan rutin berkonsultasi dengan dokter, pada akhirnya Alma dinyatakan sembuh.

Perjuangan kedua orangtua Alma demi kesembuhan anaknya berbuah manis. Kini, Alma bisa menjalani hari-harinya seperti biasa.

Semoga sehat selalu, ya, Alma.

Apa itu penyakit Henoch-Schonlein Purpura?

Penyakit Henoch-Schonlein Purpura (HSP) memang penyakit yang jarang terdengar. HSP adalah penyakit peradangan pembuluh darah pada kulit, sendi, usus, dan ginjal yang dapat menimbulkan ruam merah atau ungu pada kulit.

Ruam tersebut biasanya muncul pada tungkai bawah (mulai dari lutut hingga ujung jari kaki), bokong, dan sekitar siku. Jumlah ruam-ruam ini bisa hanya sedikit, bisa juga banyak.

Selain ruam, HSP juga menimbulkan gejala lain seperti nyeri perut, nyeri sendi yang disertai peradangan, demam, muntah, serta feses dan urine mengandung darah. Beberapa pasien juga mengalami ruam di tubuh bagian atas serta wajah.

Artikel terkait: Muncul Ruam Setelah Demam pada Bayi dan Anak, Bahayakah?

Kondisi HSP diduga muncul karena adanya gangguan sistem kekebalan tubuh yang dipicu oleh infeksi sebelumnya. Umumnya penderita HSP pernah mengalami infeksi virus sebelumnya pada bagian tenggorokan dan paru-paru.

Gangguan sistem kekebalan tubuh pada penyakit HSP diduga juga bisa dipicu oleh makanan, obat-obatan, cuaca dingin, dan gigitan serangga.

HSP merupakan penyakit langka yang biasanya diderita anak di bawah usia 10 tahun. Penyakit ini tidak menular dan bukan penyakit keturunan.

Sebagian besar penderita HSP dapat pulih dalam waktu 6 - 8 minggu. Meski sudah pulih, pemeriksaan urine dan darah harus tetap dilakukan secara rutin karena penderita HSP berisiko mengalami gangguan ginjal.

Pemeriksaan berkala harus terus dilakukan setidaknya sampai 6 bulan sejak penderita dinyatakan sembuh dan dapat dihentikan jika tidak terjadi masalah lain.

Bila Parents mencurigai adanya ruam kulit anak, segera konsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

 

Referensi: Alodokter

Baca juga:

id.theasianparent.com/7-jenis-ruam-kulit-bayi/