Kabar duka baru saja datang menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Pasalnya, aktor sekaligus desainer kondang Robby Tumewu meninggal dunia pada Senin, 14 Januari 2019, pukul 00.15 WIB.
Kabar duka tersebut pertama kali beredar melalui pesan berantai di media sosial. Lalu, dibenarkan oleh sahabat Robby, aktris Becky Tumewu melalui akun instagram pribadinya.
“Dia sakit sudah lama, tidak usah diceritain lagi bagian sakitnya. Dia telah pergi tadi dini hari, pukul 00.15. Semua derita dan sakit penyakit sudah diangkat dari Robby,” tulis Becky pada Senin, (14/1).
Robby Tumewu meninggal dunia akibat infeksi paru-paru
Awalnya, mendiang Robby Tumewu dikabarkan meninggal dunia akibat penyakit stroke. Sebab seperti yang diketahui, Robby Tumewu pernah mengalami stroke yang cukup fatal di tahun 2010 dan 2013.
Namun faktanya, aktor berusia 65 tahun tersebut meninggal dunia akibat infeksi paru-paru Hal ini disampaikan langsung oleh salah satu rekannya, Debby Sahertian, kepada awak media.
“Sekitar pertengahan Desember saya jenguk Robby. Beliau sudah tiga kali mengalami pecah pembuluh darah sejak 2010. Tapi meninggalnya terkena infeksi paru-paru,” ungkap Debby dilansir dari DokterSehat.
Curahan hati Becky Tumewu setelah Robby Tumewu meninggal
Selamat jalan Robby Tumewu, karyamu di dunia hiburan akan dikenang selamanya.
Gejala awal infeksi paru seperti yang dialami oleh Robby Tumewu
Infeksi paru-paru memang menjadi salah satu penyakit yang sering terjadi di Indonesia. Penyakit ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
Infeksi paru-paru termasuk salah satu penyakit berbahaya yang harus segera ditangani dan diobati. Sebab dalam beberapa kasus, infeksi paru-paru bisa membuat seseorang kesulitan nafas hingga meninggal dunia.
Sayangnya, seringkali gejala awal infeksi paru-paru tidak terdeteksi. Karena gejala awal infeksi paru-paru hanyalah batuk.
Oleh karena itu, sebaiknya segera waspadai dan kenali jenis batuk yang menjadi gejala awal infeksi paru-paru berikut ini:
a. Nafas pendek
Waspadai batuk yang disertai dengan nafas pendek. Nafas pendek umumnya terjadi setelah kita berolahraga. Bila nafas pendek terjadi tanpa sebab bisa jadi hal tersebut merupakan salah satu gejala infeksi paru-paru.
b. Produksi lendir kronis
Lendir, dahak, atau sputum diproduksi oleh saluran udara sebagai pertahanan terhadap infeksi atau iritasi. Bila Anda mengalami batuk kronis dengan produksi lendir yang berlebihan selama satu bulan atau lebih sebaiknya segera konsultasikan hal tersebut pada dokter.
c. Mengi (suara berbunyi ngik-ngik saat bernapas atau batuk)
Mengi terjadi saat sesuatu yang tidak biasa menghalangi saluran udara paru-paru. Segera waspadai bila batuk kronis disertai dengan mengi
d. Batuk berdarah
Segera konsultasi pada dokter bila Anda mengalami batuk berdarah. Hal itu mungkin berasal dari paru-paru atau saluran pernafasan bagian atas.
e. Nyeri dada kronis
Jangan anggap remeh ketika Anda mengalami nyeri dada yang tidak dapat dijelaskan selama satu bulan atau lebih. Segera konsultasi pada dokter untuk mendapatakan penanganan yang dibutuhkan.
Referensi: DokterSehat, American Lung Association
Baca juga