Seorang siswa dipukul guru hingga tulang wajah retak, sang ibu mengaku kecewa!

Akibat bertengkar dengan temannya, seorang siswa justru mendapat hukuman dari guru di sekolah berupa pukulan di wajah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seorang guru melakukan tindak kekerasan kepada siswanya dengan cara memukul menggunakan sendal. Akibat kasus remaja dipukul guru ini membuat sang korban yang bernama Mohamad Imann Juhri mengalami retak tulang di wajah.

Remaja berusia 14 tahun merupakan seorang pelajar di sebuah sekolah agama yang berada di Selangor, Malaysia. Sang ibu, Noridayu Zainuddin, memang sengaja menyekolahkan Imann di sana, karena menganggap lingkungannya baik dan terjaga.

Sayangnya, Noridayu justru mendapat kenyataan pahit yang menimpa sang anak. Noridayu tidak menyangkan Imann justru mengalami pemukulan oleh gurunya sendiri.

Melalui sebuah wawancara bersama The Strait Times, Noridayu Zainuddin menceritakan kronologis kasus remaja dipukul guru yang dialami oleh anaknya. Berikut informasi lengkapnya.

Artikel terkait : Kaki siswa dipukul guru dengan rotan hingga memar dan sobek, sang ayah ungkapkan kekecewaan

Kronologi kasus remaja dipukul guru saat berada di sekolah

Berdasarkan informasi yang disampaikan Noridayu, Imann mendapat pukulan di sisi kiri wajahnya. Alasan guru memukul Imann yaitu sebagai bentuk hukuman karena ia telah berkelahi dengan teman sekelasnya.

Perkelahian itu dipicu oleh teman Imann yang mengatakan jika ibu Imann akan meninggal. Sang teman juga menyarankan Imann untuk lebih giat berdoa untuk ibunya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Imann pun kesal lantaran tak suka dengan perkataan temannya. Mereka akhirnya bertengkar dan dihukum oleh guru.

Akibat hukuman yang berupa pukulan itu membuat wajah Imann bengkak, sehingga ia harus menjalani perawatan di rumah sakit. Parahnya, ia juga harus menjalani operasi, karena mengalami retak di bagian tulang antara hidung dan mata.

Noridayu awalnya tidak mengetahui Imann menjadi korban kekerasan dari gurunya

Sang ibu baru menyadari ada sesuatu yang tidak biasa di diri anaknya ketika ia mengunjungi Imann ke sekolah pada 27 Februari lalu. Kondisi Imann lebih banyak diam dan seperti ketakutan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Dia nampak pucat dan tidak seceria biasanya. Ada bengkak besar di sisi kiri wajahnya dan ia banyak diam, seperti takut ingin mengatakan sesuatu," kata Noridayu.

Noridayu sempat mengira jika Imann demam, lalu menemui kepala sekolah agar Imann diizinkan pulang ke Singapura untuk berobat. Kala itu, Imann juga memang memohon kepada Noridayu untuk ikut pulang dengannya.

Saat Noridayu ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada anaknya, kepala sekolah mengatakan tidak terjadi apa-apa pada Imann. Ia bilang semuanya berjalan normal.

"Dia mengalihkan topik pembicaraan dan menghindari pertanyaan saya," ujar Noridayu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah bergegas dari sekolah, Imann langsung mengungkapkan yang sebenarnya kepada sang ibu. Bahkan, ia juga mengatakan jika sekolah tidak boleh mengatakan tentang kejadian yang dialaminya kepada ibunya.

Disiplin seharusnya tidak meninggalkan bekas luka di mana pun, terutama di hati..

Kini, Imann tengah menjalani perawatan di rumah sakit, keadaannya juga mulai membaik.

"Dokter bilang kami beruntung segara datang ke rumah sakit, kalau tidak, kemungkinan akan ada kerusakan lain. Seperti di mata dan otak Imann," tutur Noridayu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meski kondisi Iman sudah mulai pulih, tapi pihak rumah sakit enggan memberitahu sebab pasti cedera yang dialami Imann. Pihak rumah sakit hanya mengatakan bahwa biaya pengobatan Imann disubsidi pemerintah.

Berdasarkan keterangan rumah sakit, kebutuhan-kebutuhan yang penting pengobatan Imann telah dibantu, untuk mengurangi biaya yang diperlukan.

Di sisi lain, Noridayu sangat menyayangkan tindak kekerasan yang dilakukan guru kepada murid. Sekolah tidak seharusnya melakukan hal itu untuk mendisiplinkan siswa.

"Kalau Anda tidak ingin anak-anak menyakiti orang lain, maka jangan perlihatkan cara-cara kekerasan pada mereka," jelasnya.

Remaja Dipukul Guru : Pihak berwajib sudah melakukan penyelidikan atas kasus Imann

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dari informasi yang ada, sekolah Imann yang berada di Selangor, Malaysia, kini tengah dilakukan penyelidikan oleh pihak berwajib. Lalu, menurut keterangan kepala sekolah, guru yang memukul Imann sudah dipecat.

Noridayu juga membuat laporan ke kepolisian Singapura. Pihak kepolisian membenarkan adanya laporan tersebut, tapi tidak dapat ditindak karena peristiwa itu terjadi di luar Singapura.

Akhirnya Noridayu mendatangi kepolisian Malaysia dan meminta bantuan pengacara untuk mengusut kasus yang menimpa sang anak.

Semoga tidak ada lagi kasus seperti remaja dipukul guru atau jenis kekerasan lainnya, ya, Parents.

Artikel ini disadur dari tulisan Jia ling di theAsianparent Singapore

Baca juga :

id.theasianparent.com/guru-hukum-murid

Penulis

febri