Perjuangan dokter Reisa Broto Asmoro beri MPASI untuk anaknya yang alergi

Apa yang harus dilakukan ketika anak kita mengalami alergi makanan ya, Bun?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dokter cantik yang juga berprofesi sebagai presenter, Reisa Broto Asmoro melahirkan anak keduanya pada 24 Maret 2018 lalu. Buah hati dengan suaminya, Tedjodiningrat Broto Asmoro tersebut kemudian diberi nama Satriyo Daniswara Broto Asmoro, yang biasa dipanggil Yoda.

Kini baby Yoda sudah memasuki usia 8 bulan dan sudah diperkenalkan pada MPASI atau makanan pendamping ASI dari mulai usianya 6 bulan.

Tahap memberi MPASI pada anak memang selalu seru sekaligus bikin deg-degan ya, Bun. Ada saja tantangannya, mulai dari mencari menu yang disukai anak, menghadapi GTM (Gerakan Tutup Mulut) hingga berurusan dengan anak yang alergi. Duh….

 

Anak kedua Reisa Broto Asmoro alergi makanan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagai seorang dokter, Reisa Broto Asmoro pastinya punya pengetahuan lebih soal nutrisi untuk anaknya. Di tengah segala kesibukannya, ia selalu berusaha menyiapkan makanan untuk anak-anaknya sendiri.

Reisa Broto Asmoro lebih memilih makanan homemade dibanding yang instan, agar ia dapat memastikan nutrisi, gizi, dan juga kehigienisannya. Reisa ingin MPASI untuk anaknya bebas dari MSG, gula, garam, dan lemak tinggi yang tidak baik untuk bayi di bawah umur 1 tahun.

Namun sayangnya, anak kedua Reisa ini memberi tantangan sendiri. Sewaktu baby Yoda berumur 40 harian, ia mengalami kejang-kejang.

Setelah diperiksa secara menyeluruh, kondisi fisiknya baik-baik saja. Dicurigai ia mengalami alergi makanan. Padahal, saat itu baby Yoda masih sangat kecil dan masih ASI eksklusif. Yoda belum diperkenalkan pada MPASI, namun ternyata alergi makanan bisa juga dari makanan yang dikonsumsi Bunda, loh!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Reaksi alergi pada tubuh itu bisa bermacam-macam sekali jenisnya. Paling umum kan gatal-gatal, ya, tapi bisa juga kejang-kejang seperti anak saya, kulit kemerahan, bengkak, asma, ada juga yang jadi sering batuk pilek, daya tahan tubuh rendah, itu juga bisa dari alergi loh,” papar Reisa Broto Asmoro.

Trial and error untuk ketahui pencetus alergi anak

“Dan untuk mengetahui si anak ini alergi apa memang susah. Istilahnya kita harus trial and error. Kalau sedang ASI eksklusif, Bunda harus menjaga makanan dan ingat-ingat tadi makan apa saja kalau-kalau si kecil tiba-tiba ada alergi. Kalau sudah MPASI, perhatikan makanan apa yang dikonsumsi anak. Kalau bisa beri menu yang sama selama beberapa hari. Karena reaksi alergi juga ada yang cepat, dalam 72 jam tapi ada juga yang lambat bisa sampai satu minggu baru keluar alerginya. Makanya harus trial and error tadi dan juga konsultasi pada DSA-nya,” lanjut Reisa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Reisa sendiri mengaku sampai sekarang belum mengetahui anaknya tersebut alergi apa, karena tak semudah itu menentukan pencetus alergi pada seseorang, diperlukan berbagai tes khusus untuk mengetahuinya.

“Yang bisa saya lakukan sekarang sih ya saya selalu siapkan semuanya sendiri, dan saya sudah tahu makanan apa saja yang aman untuk Aina dan juga Yoda. Kalau ingin memperkenalkan makanan baru, tes dulu selama beberapa hari, aman atau tidak,” ujarnya menutup cerita.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bunda punya pengalaman yang sama mengenai anak yang alergi makanan? Semoga kisah dari dokter Reisa Broto Asmoro ini dapat membantu Bunda ya.

Baca juga:

JANGAN lakukan 7 hal ini jika Bunda ingin membuat MPASI sendiri

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan