Bocah berusia 9 tahun umumnya menghabiskan waktu dengan belajar di sekolah dan bermain di rumah bersama kawan-kawan sebayanya. Namun, hal ini tidak dialami oleh Rehan si badut jalanan yang belakangan ini namanya viral di media sosial.
Ia harus bangun pagi-pagi buta dan menari di balik kostum badutnya selama berjam-jam di pinggir jalan Gatot Subroto, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Bagaimana kisah hidup Rehan hingga viral bahkan di negara tetangga? Simak laporannya berikut ini.
Kisah Rehan si Badut Jalanan yang Menari di Jalan Sejak Usia 9 Tahun
Tidak semua orang bisa menikmati hidup yang nyaman sejak kecil. Begitu pula yang dialami oleh Rehan, bocah umur 9 tahun asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang setiap hari harus bangun pagi-pagi buta, bukan untuk sekolah, melainkan untuk menari di jalanan.
Nama Rehan mendadak jadi buah bibir sejak akhir bulan Agustus lalu lantaran fotonya dalam balutan kostum badut tersebar di media sosial. Dalam foto tersebut, wajah Rehan tampak letih. Ia tampak menopang dagu akibat kelelahan usai menari di pinggir Jalan Gatot Subroto, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Foto tersebut kemudian diunggah ulang oleh banyak akun salah satunya akun Instagram @rhmadii__. Melalui unggahan tersebut, @rhmadii menulis, Rehan menjadi badut jalanan secara sukarela. Bocah kecil itu melakukannya untuk membantu ekonomi keluarganya yang pas-pasan.
“Keputusannya menjadi badut jalanan didasari oleh motif ekonomi agar ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tulis @rhmadii__ via Instagram.
Rehan juga sempat bercerita, ia sengaja berangkat pagi buta saat bocah seusianya masih tertidur lelap agar pekerjaannya selesai sebelum sore. Dengan demikian, ia bisa pergi bermain sepak bola.
“Setiap hari Rehan memang sengaja berangkat pagi-pagi buta, bahkan sebelum mentari pagi bersinar. Selain mengincar mobil-mobil yang terjebak macet, ia ingin menyisihkan waktu di sore hari untuk bermain bola di rumah,” tulis @rhmadii__.
Baca juga: Surat pilu anak korban pemerkosaan setelah pemerkosanya dinyatakan bebas
Kisah Rehan si Badut Jalanan, Ibu Kerja Serabutan untuk Bayar Sewa Kontrakan
Rehan tinggal bersama ibu kandungnya yang hingga kini belum diketahui identitasnya. Sang ibu sehari-hari bekerja serabutan, apapun dikerjakan selama menghasilkan uang. Namun, kenyataannya pendapatan sang ibu hanya mampu menutup uang sewa kontrakan.
Kenyataan ini membuat Rehan secara sukarela menawarkan diri untuk menjadi badut jalanan. Ia kemudian menyewa kostum badut yang motifnya bermacam-macam mulai dari Tom & Jerry, Dora The Explorer, Upin & Ipin, hingga Spongebob Squarepants. Meski demikian, ia tak pernah tahu harga sewa kostumnya karena sang ibu yang mengurusnya.
“Kepala dan bajunya saya sewa. Saya tidak tahu biayanya karena ibu yang membayar,” kata Rehan seperti dikutip dari Instagram @rhmadii__.
Rehan mengatakan, uang yang ia dapatkan dari hasil menari di jalan digunakan untuk membeli makan.
“Uangnya lumayan. Bisa buat beli nasi bungkus untuk dibawa pulang ke rumah,” katanya.
Baca juga: Kisah bocah yang tak punya tangan tapi tetap semangat belajar
Pengakuan Rehan: “Senang Bantu Ibu tapi Lelah”
Keadaan memaksa Rehan untuk bekerja di usianya yang masih sangat belia. Meski demikian, ia mengaku senang bisa membantu keuangan keluarga utamanya membantu sang ibu yang bekerja serabutan. Namun, tak dapat dipungkiri, terkadang ia merasa lelah karena harus berjalan kaki sepanjang 10 kilometer untuk sampai di lokasi tempat ia mangkal sebagai badut jalanan.
“Rehan mengaku senang dapat membantu memberikan uang tambahan kepada ibunya. Kendati demikian, Rehan tidak memungkiri bahwa terkadang ia merasa lelah karena harus berjalan hingga sejauh 10 km dari rumahnya,” tulis @rhmadii__ via Instagram.
Mengutip Kumparan.com, Rahmadi mengatakan bocah tersebut hanya mangkal di satu titik, yakni Jalan Gatot Subroto, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tepatnya di sebelah gerai Alfarmart. Ia juga menambahkan, selama bekerja, Rehan tidak diawasi oleh siapapun. Ia menari di pinggir jalan yang padat tanpa pengawasan orang tua.
“Dia sering jadi badut di Banjarmasin Jalan Gatot Subroto, di satu tempat aja. Kalau kesehariannya jadi badut aja dari pagi. Selama kerja itu enggak ada yang mengawasi,” kata Rahmadi.
Kisah Rehan si Badut Jalanan ini mengundang perhatian warganet. Media mancanegara seperti World of Buzz dan Mothership bahkan ikut memberitakan kabar ini hingga membuat pembaca mereka bertanya-tanya bagaimana cara untuk membantu bocah kecil tersebut.
Parents, sungguh pilu ya kisah hidup Rehan Si Badut Jalanan. Ia harus berjuang sejak kecil demi bisa makan. Apakah Parents juga pernah melihat bocah bernasib sama seperti Rehan?
Baca juga:
Anak terbunuh saat melindungi ibunya dari perampok, sang ibu berbagi kisah pilu